Ariya Hidayat : Seseorang dibalik PhantomJS dan Esprima

Ridwan Fajar 19 Juni 2014

Ariya Hidayat : Seseorang dibalik PhantomJS dan Esprima

Seseorang yang menggunakan Linux tentu tahu apa itu KDE. KDE adalah singkatan dari K Desktop Environment yaitu sebuah desktop environment yang di gagas oleh pengembangnya untuk performa yang menawan bagi Linux. KDE ini dibangun menggunakan Qt, sebuah GUI Library yang di ciptakan oleh Trolltech yang kemudian di akuisisi oleh Nokia.

KDE ini terdapat banyak sekali aplikasi built-in seperti KDevelop, KOffice, KRename, Konqueror, dan aplikasi lainnya. Apakah ada yang pernah tahu bahwa di dalam KDE ini terlibat seorang developer dari Indonesia? Jika belum mengenal siapa dia, yuk langsung aja kita bahas.

Ariya Hidayat (sumber: http://linkedin.com)

Sosok di Balik PhantomJS dan Esprima

Ariya Hidayat namanya, seorang developer dari Indonesia yang sering ikut kontribusi dan terlibat dalam projek - projek open source khususnya KDE. Beliau adalah seorang mahasiswa magister di tahun 1999 - 2002 di jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB).

Selama kuliah di ITB, Ariya pernah terlibat dalam projek embedded system dan control system. Selain terlibat dalam projek, ikut aktif juga menjadi tenaga asisten dosen di beberapa mata kuliah. Selanjutnya Ariya meneruskan studinya ke Jerman. Disana berkuliah di doktoral Optical Communication, Universitas Paderborn. Selama di Paderborn, Ariya terlibat dalam penelitian <high-capacity photonics system. Terlibat dalam sekitar 30 publikasi ilmiah sebagai penulis dan co-author.

(sumber: https://www.uni-paderborn.de/en/)

Ariya berkontribusi di projek open source seperti KDE sejak tahun 2003. Di KDE, ariya berperan sebagai KOffice Developer hingga tahun 2008. Di tahun 2008 hinga saat ini, Ariya menjadi seorang reviewer di WebKit (sebuah mesin untuk web rendering yang bersifat open source dan digunakan oleh Google Chrome, Apple Safari, Android, iOS, dan Kindle). Ketika bekerja di WebKit, Ariya bertindak dalam integrasi, pengembangan fitur, dan mengoptimasi modul QtWebKit untuk Qt.

Pada tahun 2011 hingga saat ini, Ariya membangun sebuah *framework *bernama PhantomJS (http://phantomjs.org/) sebuah scriptable headless WebKit yang cocok untuk automated testing dan pemantau performa sebuah aplikasi web. Di PhantomJS, Ariya bertindak sebagai pembuat dan maintainer.

PhantomJS digunakan juga untuk membantu continous deployment dari sebuah aplikasi web. Pengguna PhantomJS diantaranya adalah Twitter, CNN, Box, dan LinkedIn. Selang setahun sejak menciptakan PhantomJS, Ariya membuat sebuah karya kembali yang bernama Esprima (http://esprima.org/), sebuah ECMAScript parser yang memiliki performa tinggi dan memenuhi standard yang menjadi pondasi berbagai tools JavaScript tingkat tinggi seperti static analyzer, code coverage, refactoring tool, editor autocompletion dan lainnya.

(sumber: http://ariya.blogspot.com)

Histori Ariya Hidayat

Selepas merampungkan doktoralnya, Ariya bekerja di Nokia sebagai software engineer pada tahun 2008 hingga 2009. Kemudian menjadi staf engineer di Qualcomm pada tahun 2009 hingga 2010. Dan karir yang paling lama ditapakinya adalah di Sencha dari tahun 2010 hingga 2013. Di sana Ariya bekerja sebagai engineering director yang mana bertugas mengelola sebuah tim untuk merampungkan framework dan tools yang dirilis oleh Sencha. Kemudian akhirnya berpindah ke Shape Security, dari tahun 2013 hingga saat ini.

Di sana Ariya bekerja sebagai VP of Engineering. Di tempat kerjanya yang baru, Ariya bersama timnya menciptakan sebuah internet botwall yang menggunakan polimorfisme untuk memblok scripted attack. Selain bekerja, Ariya aktif menulis artikel teknologi di blog pribadinya (http://ariya.ofilabs.com, yang sudah mencapai 30.000 views / bulan). Dan juga menulis di newsletter seperti HTML5 Weekly, JavaScript Weekly, dan NewRelic Optimizer. Ditambah lagi, Ariya aktif mengisi acara developer conference dengan menjadi pemtari seperti di O'Reilly Velocity, JQuery Conference, O'Reilly Fluent Conference, EclipseCon, dan lainnya (http://ariya.ofilabs.com/talks).

(sumber: http://flickr.com)

Perjalanan Ariya Hidayat

Di sebuah wawancara yang bertajuk Behind KDE, Ariya bercerita bahwa dirinya terlibat dalam pengembangan KSpread, sebuah aplikasi spreadsheet di KDE, dan KDE. Dalam sehari jika sedang liburan bisa menghabiskan 13 jam / hari hanya untuk mencari bug di KDE. Ariya menyebutkan bahwa dirinya gemar menulis. Terlebih menulis artikel di majalah InfoLinux. Ariya juga mempunyai pepatah miliknya yang berbunyi Don't code today what you can't debug tommorow.

Anda dapat mengikuti update terbaru seputar teknologi web darinya melalui (http://ariya.ofilabs.com atau https://github.com/ariya. Keterlibatannya di dunia open source dan Teknologi Web sudah membuatnya melanglang buana hingga Jerman dan kini Ariya tinggal di Mountain View, California, USA.

Sumber Cover Image: https://www.acci.or.id/profile/ariyahidayat

(rfs/ofilabs/behindkde)