Asia IoT Business Platform (AIBP) 2018

Hadyan Palupi 10 Agustus 2018

Asia IoT Business Platform (AIBP) 2018

Perusahaan Indonesia memimpin dalam pengimplementasian Internet of Things (IoT) Proof-of-Concept projects, dengan sebanyak 27% perusahaan yang telah menjelajahi beberapa Solusi IoT AIBP tahun ini akan membahas potensi dan tantangan dalam adopsi IoT di antara Bisnis Indonesia

Jakarta, Indonesia, Agustus 2018 - Edisi ke-25 Asia IoT Business Platform (AIBP) akan diadakan di Jakarta pada 28 & 29 Agustus 2018 di Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta. Acara ini diadakan di ibukota Indonesia untuk keempat kalinya dan akan fokus pada tema Digitalisasi Perusahaan Lokal di Indonesia.

Didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, acara ini akan menyatukan lembaga pemerintah lokal, perusahaan dan penyedia solusi IoT internasional untuk memahami bagaimana Teknologi IoT dapat diterapkan pada bisnis untuk meningkatkan proses internal.

Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara dengan populasi lebih dari 265 juta dan mencapai pertumbuhan ekonomi lebih dari 5% setiap tahun, Indonesia tetap menjadi titik terang untuk investasi.

Ada sektor-sektor ekonomi tertentu yang akan mendapat manfaat dari penggunaan teknologi IOT. Sebagai contoh, diperkirakan bahwa pada tahun 2030, industri otomotif akan memproduksi 46 juta kendaraan, sektor utilitas akan membangun 83 juta rumah bagi 300 juta orang, sementara 57 juta usaha kecil menengah (UKM) akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Pemerintah Indonesia memainkan peran yang berpengaruh dalam penerapan roadmap Industry 4.0 melalui “Making Indonesia 4.0” untuk memperkuat daya saing ekonomi Indonesia.

Oleh karena itu, edisi ke-25 AIBP di Jakarta akan menampilkan diskusi yang relevan dengan pengembangan teknologi perusahaan lokal di Indonesia termasuk pembicara dari tiga segmen industri utama:

  1. Instansi Pemerintah: Kementerian Komunikasi dan Informatika, Departemen Perindustrian dan pemerintah kota
  2. Perusahaan Telekomunikasi Lokal: Telkomsel, Indosat Ooredoo dan XL Axiata
  3. Bisnis Lokal seperti Angkasa Pura, Bank Indonesia, Bank Permata, Cikarang Dry Port, Lippo Karawaci, Perusahaan Gas Negara, Logistik Puninar, Shopee Indonesia, Sinar Mas Group dan banyak lagi.

“Kami sangat positif dengan perkembangan IoT di Indonesia dan kami juga telah mengamati langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan lokal selama 2-3 tahun terakhir dalam menyusun strategi digitalisasi untuk memungkinkan mereka bersaing tidak hanya secara lokal, tetapi juga regional. AIBP akan fokus untuk menampilkan perusahaan lokal dan juga mendiskusikan masa depan aksi bisnis Indonesia untuk mempertahankan pertumbuhan yang mengesankan menggunakan teknologi , ”kata Irza Suprapto, Direktur Platform Bisnis Asia IoT.

IoT telah mengalami pertumbuhan pesat di Indonesia dan di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir. Namun, rintangan tetap ada. Dalam survei terhadap 1.573 individu yang mewakili bisnis di kawasan dengan mengacu pada penerapan proyek terkait IoT, faktor-faktor ini memberi peringkat sebagai tantangan paling penting:

  1. Biaya proyek
  2. Masalah keamanan
  3. Kompatibilitas dengan sistem sebelumnya.

Pembicara yang akan menghadiri AIBP 2018 di Jakarta antara lain; perwakilan pemerintah dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Departemen Perindustrian; Arief Musta'in, Kepala Divisi Layanan Digital, Telkom; Kirill Mankovski, Chief Enterprise Officer, XL Axiata; Stuart Kelly, Eksekutif GM Enterprise, Vodafone; Young-Su Lee, Divisi Bisnis VP IoT, SK Telecom; Loo Boon Chee, Kepala IoT, Starhub; Ronni Rombe, Direktur, Sinar Mas Agro Resources & Technology (SMART); Ravinder Mawa, CIO, Sinar Mas Mining; Benny Woenardi, Managing Director, Cikarang Dry Port; Ari Askhara, Managing Director, Pelabuhan Indonesia III; Novrihandri, Direktur Keuangan dan TI, Angkasa Pura I; Suyanto Tjoeng, Direktur, Puninar Logistik; Kata Badrul Nahar, Country IT Director, DHL Supply Chain; Radityo Triatmojo, Kepala Hubungan Pemerintah, Shopee Indonesia; dan Kemenangan Steven Calvin, VP, iLOTTE.