AWS Luncurkan Layanan Respons Insiden untuk Keamanan Siber!

Perusahaan sering kesulitan dalam menangani insiden keamanan siber. Survei menunjukkan hanya tiga dari lima organisasi yang memiliki rencana respons insiden, dan hanya sepertiga yang rutin melatih timnya. Jika respons buruk, dampaknya bisa sangat merugikan. IMF memperkirakan kerugian akibat serangan siber akan melebihi $23 triliun pada 2027, naik dari $8,4 triliun pada 2022. Untuk membantu mengatasi hal ini, Amazon meluncurkan AWS Security Incident Response agar bisnis dapat pulih lebih cepat setelah serangan siber.

Hart Rossman, Wakil Presiden Keamanan Layanan Global AWS, mengatakan layanan ini membantu tim keamanan menangani masalah seperti pengambilalihan akun, pelanggaran data, serangan ransomware, dan intrusi lainnya. Menurutnya, pelanggan AWS sering kesulitan menerapkan program respons insiden karena bergantung pada berbagai alat dan layanan yang sulit disesuaikan seiring perkembangan organisasi. Dengan AWS Security Incident Response, semua respons insiden bisa dikelola dalam satu tempat terintegrasi.

Layanan ini secara otomatis mengumpulkan temuan dari Amazon GuardDuty, layanan deteksi ancaman AWS, serta alat keamanan pihak ketiga lainnya. Melalui dasbor yang terintegrasi, pelanggan bisa mengatur peringatan dan izin akun, serta memantau insiden yang sedang berlangsung, data historis, dan metrik seperti waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah.

AWS Security Incident Response mirip dengan produk dari perusahaan lain seperti FireHydrant, Rootly, dan Incident.io, yang fokus pada respons insiden, terutama di Slack. Namun, yang membedakan AWS adalah dukungan dari tim respons insiden AWS. Pelanggan bisa menangani insiden sendiri atau bekerja dengan vendor lain. Layanan ini juga terintegrasi dengan semua solusi keamanan AWS, memudahkan perusahaan yang sudah menggunakan AWS.

Layanan ini tersedia melalui konsol manajemen AWS dan API khusus. Beberapa pelanggan, seperti PGA Tour, telah menggunakannya. Jika AWS berhasil dengan layanan ini, pasar respons insiden global diperkirakan akan tumbuh pesat, dari $21,61 miliar pada tahun lalu menjadi $89,09 miliar pada 2030.

Sumber dari: techcrunch.com