Flash dan Kiprahnya di Dunia Web

Bagus Aji Santoso 24 Agustus 2017

Flash dan Kiprahnya di Dunia Web

Flash sudah jelas menjadi bagian dari sejarah web. Sepak terjang Flash sebelum memasuki dunia web hingga akhirnya akan "dibunuh" oleh Adobe akan kita bahas di artikel in.

Sejarah Flash secara konsep dimulai dihari saat Jonathan Gay bertemu Charlie Jackson disebuah pertemuan Macintosh Users Group. Jackson sebagai pengurus grup ini sedang mencoba untuk masuk ke dunia pengembangan aplikasi Macintosh. Disaat yang bersamaan Gay sudah pernah membuat aplikasi untuk komputer Apple sejak SMA, Ia membuat game dan bekerja dengan editor grafis. Mereka terhubung dengan Michelle Welsh untuk membantu dari segi pemasaran dan di tahun 1993 ketiganya membuat perusahaan FutureWave Software.

Target pertama FutureWeb adalah pen computing (komputer yang dapat dioperasikan dengan sebuah pen atau stylus). Mereka akhirnya mengerjakan SmartSketch, semua editor grafis untuk Mac yang dioptimasi untuk pen computer. Software ini mencoba untuk mengakomodir kurangnya feel saat menggunakan digital stylus dengan memberikan shortcut yang mudah digunakan dan antarmuka yang tidak bertele-tele. Dalam siklus pengujian produk, banyak pengguna menyatakan SmartSketch dapat sangat berguna untuk animasi dan rotoscoping. Jadi, sebelum rilis resminya yang pertama, FutureWave menambahkan beberapa fitur animasi ke SmartSketch.

Seperti biasa, tren di dunia software dapat muncul dan hilang begitu saja sehingga sulit memprediksi apa yang mungkin akan bertahan lama. Selama dua tahun masa pengembangan SmartSketch, pamor pen computing mulai memudar. Sebagai gantinya, orang-orang mulai membicarakan tren baru bernama World Wide Web. FutureWave akhirnya memutuskan untuk menarik komponen animasi dari SmartSketch, lalu membuat aplikasi baru berdasarkan komponen tadi untuk animasi web dan dinamakan FutureSplash. FutureSplash akhirnya dirilis pada akhir tahun 1995.

FutureSplash sebetulnya adalah dua aplikasi yang berbeda meskipun saling berhubungan. Aplikasi yang pertama adalah FutureSplash Animator yang memperbolehkan desainer untuk membuat animasi menggunakan sebuah timeline dan lapisan interaktifitas. Aplikasi yang satu lagi bernama FutureSplash Viewer, aplikasi web player yang cross-platform (pada waktu itu yang dimaksud adalah Explorer dan Netscape) untuk menjalankan animasi yang dibuat menggunakan Animator dengan cepat dan menjaga ukuran tetap kecil. Agar dapat melihat animasi di browser, pengguna wajib mengunduh aplikasi Viewer.

Hanya beberapa bulan setelah perilisan player FutureSplash, Netscape menambahkannya ke extension pilihan. Pada tahun 1996, belum ada banyak kompetisi (browser), jadi banyak pengguna mengunjungi situs Netscape dan mengunduh player-nya agar kekinian. Lalu pada bulan Agustus 1996, Microsoft menghubungi FutureWave agar membuat sebuah embedded player di situs MSN.com yang menjadi homepage bawaan Internet Explorer. mereka ingin memberikan pengalaman seperti menonton televisi di bagian tertentu website mereka. Sehingga dalam waktu yang sangat singkat, FutureSplash mendapat perhatian dari beberapa pemain besar di dunia web saat itu.

Image

Pada tahun 1996, Macromedia yang kesulitan untuk memasarkan web player versi mereka sendiri akhirnya membeli FutureSplash. Untuk membuat nama aplikasi tersebut menjadi lebih mudah diingat, mereka merilis aplikasi ini dengan mana Macromedia Flash (dari FuturespLASH).

Satu dekade selanjutnya, Macromedia mengembangkan Flash menjadi lebih jauh lagi dengan menambahkan fitur-fitur krusial. ActionScript misalnya, ditambahkan pada tahun 2000 untuk Flash versi 5. ActionScript adalah bahasa pemrograman yang dibuat khusus untuk Flash berdasarkan versi dari ECMAScript. Bahasa ini memungkinkan developer untuk menambahkan interaktifitas dan otomasi ke animasi yang dibuat.

Berkat ActionScript, desainer mulai membuat pengalaman berseluncur di web dengan interaktifitas yang berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Beberapa menggunakan Flash di bagian tertentu website mereka, beberapa lagi membuat website dari Flash dari awal sehingga HTML yang ditulis hanya memiliki player untuk flash.

Penggunaan flash di web tentu saja memiliki beberapa kekurangan. Beberapa mesin pencari tidak dapat membaca konten yang ada di dalam berkas Flash. Lalu karena berkas Flash harus dimuat sebelum dapat ditampilkan membuat website yang menggunakan Flash sedikit lebih lambat.

Pada tahun 2002, Flash merilis versi 6 (dikenal juga dengan nama Flash MX). Macromedia menambahkan fitur dukungan video ke teknologi ini. Pada saat itu video masih sulit untuk bekerja di web, terutama apabila ingin agar video berjalan di beberapa browser dan sistem operasi yang berbeda. Namun berkat Flash MX, developer dapat meng-embed video mereka ke dalam animasi Flash dan karena sudah dapat berjalan di banyak platform, flash menjadi video player yang dapat diandalkan.

Lalu pada tahun 2005, tahun dimana tiga orang software engineer Paypal memutuskan untuk membuat startup sendiri. Mereka menulis beberapa ide, membeli sebuah nama domain dan mulai memikirkan produk baru untuk web. Setelah mencoba ide situs kencan yang setengah jadi, mereka memutuskan untuk membuat situs yang dapat mengunggah video dan menontonnya. Itulah bagaimana YouTube lahir. Tentu saja mereka menggunakan Flash.

Image

Satu tahun berikutnya, Google membeli YouTube dan popularitasnya makin mengangkat nama Flash. Saat Flash merayakan ulang tahun yang kesepuluh, Flash sudah dianggap sebagai bagian teknologi web meski kenyataannya adalah dua teknologi yang berbeda. Browser sudah membundel Flash player sebagai fitur bawaan sehingga desainer dan developer makin hari makin bergantung pada software ini. Bahkan Adobe sampai membeli Macromedia untuk menguasai Flash.

Lalu muncul lah perangkat bernama iPhone pada tahun 2007. Kemunculannya mengubah dunia personal computing dan tentu saja, web. Pada awalnya iPhone dirilis tanpa dukungan akan Flash player. Beberapa bulan sebelum iPhone dirilis, Adobe sebetulnya sudah berusaha untuk membuat versi mini Flash dapat berjalan diperangkat ini. Disaat yang bersamaan, browser modern mulai membawa fitur baru HTML seperti native audio dan video element, menggantikan banyak fungsionalitas yang diberikan oleh Flash. Karena versi mini Flash tidak dapat memberikan performa yang diinginkan untuk iPhone, maka keputusan yang diambil adalah tidak mendukungnya sama sekali.

Steve Jobs menjelaskan permasalahan Flash sehingga tidak mendapat dukungan Apple pada tahun 2010, sebelum perilisan iPhone baru. Dia mengkritik keputusan Adobe yang "menutup" teknologi Flash dan kurang mendukung serta mempromosikan keterbukaan web.

Meski ada beberapa permasalahan yang dibahas oleh Steve Jobs, permasalahan di atas yang dipercaya menjadi alasan utama disingkirkannya Flash dari iPhone. Web developer yang ingin ikut ambil bagian dari kemajuan web yang mendapatkan pengguna mobile yang terus bertambah mulai mendukung Flash dan native HTML5 secara bersamaan dengan sedikit demi sedikit, meninggalkan Flash. YouTube yang memiliki sejarah cukup erat dengan Flash merupakan salah satu yang mengubah pendekatannya. Tak lama kemudian, browser modern mampu mengejar Flash yang setelah 10 tahun berjuang mulai merosot kepopulerannya.

Pada bulan Juli 2017, Adobe mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan dukungan untuk software Flash dan *player-*nya tahun 2020. Pengumuman ini muncul tak lama dari pengumuman browser-browser besar yang akan memblok Flash player secara total dalam hitungan bulan atau tahun.

Flash memang jauh dari kata sempurna, namun usahanya dalam mencapai kesempurnaan itu telah membawa kita hingga kemajuan hari ini.

Sumber: Flash and Its History On The Web