
Git vs. GitHub: Apa Bedanya?

Banyak orang sering bingung antara Git dan GitHub karena keduanya sering digunakan bersamaan dalam pengembangan perangkat lunak. Padahal, meskipun saling terkait, keduanya memiliki fungsi yang sangat berbeda. Artikel ini akan membahas apa itu Git dan GitHub, bagaimana mereka bekerja, dan perbedaannya.
Sebelum masuk ke perbedaan Git dan GitHub, kita perlu paham dulu apa itu version control system (VCS). Sederhananya, VCS adalah sistem yang dipakai buat nyimpen dan ngelacak semua perubahan yang kita lakukan di file, biasanya kode program. Dengan VCS, kita bisa:
- Lihat apa aja yang berubah,
- Bandingin versi lama dan baru,
- Bahkan balikin proyek ke versi sebelumnya kalau ada yang salah.
Intinya, VCS itu kayak save game buat proyek kamu! Aman kalau ada masalah.
Apa itu Git?
Git adalah salah satu jenis VCS yang sangat populer dan banyak digunakan oleh para pengembang perangkat lunak. Git merupakan software yang berjalan secara lokal di komputer Anda.
Fitur Utama Git:
- Kontrol Versi: Melacak setiap perubahan pada kode, memungkinkan pengembang untuk kembali ke versi sebelumnya jika terjadi masalah.
- Kerja Offline: Git bekerja di komputer lokal, sehingga tidak memerlukan koneksi internet untuk sebagian besar tugas.
- Kolaborasi: Membantu tim pengembang bekerja bersama dengan mengelola perubahan kode dari banyak kontributor.
Cara Kerja Git:
- Kode proyek disimpan dalam repositori (repo).
- Perubahan pada kode dicatat dalam bentuk commit, yang seperti catatan sejarah dari tiap modifikasi.
- Branch memungkinkan pengembang bekerja pada fitur atau bug secara terpisah tanpa mengganggu kode utama.
Apa Itu GitHub?
GitHub adalah platform berbasis web untuk menyimpan dan mengelola repositori Git secara online. GitHub juga menyediakan alat kolaborasi untuk pengembang, sehingga mereka bisa bekerja bersama dari lokasi yang berbeda.
Fitur Utama GitHub:
- Hosting Repositori: Menyimpan repositori Git di cloud.
- Kolaborasi: Memungkinkan pengembang bekerja bersama menggunakan fitur seperti pull request, issue tracking, dan code review.
- Integrasi CI/CD: Mendukung pengujian otomatis dan deployment.
- Portofolio Pengembang: Banyak pengembang menggunakan GitHub untuk memamerkan proyek mereka.
Perbedaan Utama Git dan GitHub
Mengapa Git dan GitHub Sering Digunakan Bersamaan?
Git adalah alat inti untuk melacak perubahan pada kode, sedangkan GitHub menyediakan layanan cloud untuk mempermudah kolaborasi, berbagi, dan pengelolaan proyek berbasis Git. Dengan menggabungkan Git dan GitHub, pengembang bisa bekerja secara lokal menggunakan Git, lalu mengunggah hasilnya ke GitHub agar bisa diakses dan dilihat oleh anggota tim atau publik.
Contoh Penggunaan Git dan GitHub
Git:
- Buat repositori lokal dengan
git init. - Tambahkan perubahan ke repositori dengan
git adddangit commit. - Kelola cabang dengan
git branchdangit merge.
GitHub:
- Push repositori lokal ke GitHub menggunakan
git push. - Buat pull request untuk meminta review dari tim.
- Diskusikan masalah proyek menggunakan fitur issue
Kesimpulan :
- Git adalah alat untuk melacak perubahan kode secara lokal.
- GitHub adalah platform untuk menyimpan repositori Git secara online dan mendukung kolaborasi.
Singkatnya, Git adalah alatnya, dan GitHub adalah layanan berbasis web untuk memanfaatkan alat tersebut secara maksimal. Jadi, meskipun saling melengkapi, keduanya memiliki peran yang berbeda.
Semoga artikel ini membantu kamu memahami perbedaan Git dan GitHub!
What do you think?
Reactions




