Jakarta Hack Day, Kompetisi yang Menghadirkan Banyak Solusi

Hadyan Palupi 17 November 2017

Jakarta Hack Day, Kompetisi yang Menghadirkan Banyak Solusi

Jakarta, 11 November yang lalu bertempat di Hacktiv8 Jakarta Selatan, Facebook Developer Circle Jakarta menyelenggarakan event bernama Jakarta Hack Day. Jakarta Hack Day merupakan acara hackathon yang diselenggarakan oleh Facebook Developer Circle Jakarta yang merupakan rangkaian dari acara Kompetisi Global Online dari Facebook. Menariknya dalam acara Jakarta Hack Day lalu, acara tidak hanya berisi kompetisi hackathon saja, namun juga disempurnakan dengan adanya sesi #TechTalk dan #GetHired sebelumnya.

#TechTalk

Sesi #TechTalk merupakan sesi sharing knowledge, diselenggarakan sebagai pembukaan dan pemanasan sebelum memulai kompetisi hackathon. Dalam sesi #TechTalk, Facebook Developer Circle nggak tanggung-tanggung, langsung menghadirkan para engineer dari Facebook untuk menjadi pemateri. Mereka adalah Elisha Tan (Developer Programs Lead Facebook APAC), Tim Hill (Developer Support Engineer Facebook) dan Ziyad Bazed (Facebook Developer).

Elisha Tan hadir menjelaskan tentang perkembangan komunitas developer Facebook hingga saat ini, terutama perkembangan untuk di Indonesia. Elisha merasa bangga dengan pergerakan Facebook DevC Jakarta karena menurut data yang ada, Facebook DevC Jakarta termasuk komunitas developer Facebook di Indonesia yang perkembangannya sangat pesat. Meskipun tergolong memiliki usia yang muda, namun dalam waktu singkat Facebook Developer Circle Jakarta sudah memiliki member grup sebanyak 3000 member aktif.

Image

Materi kedua diisi oleh Tim Hill yang menjelaskan tentang budaya developer yang ada pada Facebook, yang disebut 1 hacker way. Hack yang beliau maksud bukanlah sebuah aktifitas hacking yang biasa dimaksud untuk merusak sebuah sistem keamanan ataupun hal-hal teknis. Namun merupakan sebuah tindakan dan sikap kepribadian yang mampu menerjang dan 'menggebrak' batas diri agar terus berkembang.

Image

Tim mengatakan beberapa budaya yang harus ada pada diri seorang developer untuk terus berkembang di antaranya adalah focus on impact (fokus pada dampak), move fast (bergerak cepat), be open (terbuka), be bold (jadilah tegas), build social value (bangun nilai sosial). Dengan budaya-budaya tersebut niscaya kamu akan terus berkembang sebagai seorang developer.

Setelah sesi softskill yang disampaikan oleh Tim Hill, dilanjutkan oleh programmer Facebook asal Indonesia yaitu Ziyad Bazed yang menyampaikan pengalamannya berupa hal teknis selama bekerja di dalam tim Facebook. Ziyad Bazed masuk dalam tim Facebook Live, mengembangkan Facebook Live yang diluncurkan sejak 2016, yang saat ini bisa digunakan oleh setiap orang yang memiliki akun di Facebook. Beliau menyampaikan proses development Facebook Live di Android menggunakan Java. Bermula dari challange yang dihadapi dalam development Facebook Live yaitu device, network dan data.

Image

Bagi pengunjung developer sesi #TechTalk membahas 'jeroan' aplikasi android Facebook ini merupakan yang paling menarik. Ternyata tidak semua tools yang digunakan oleh developer Facebook buatan sendiri namun ada tools open source yang digunakan dalam pengembangan. Sesi yang dibawakan oleh Ziyad Bazed membuka wawasan bagi developer Indonesia bagaimana pengembangan sebuah aplikasi perusahaan internasional secara rinci.

Sesi #Techtalk ditutup dengan tanya jawab ketiga narasumber secara panel.

Image

#GetHired

Setelah sesi #TechTalk, dilanjutkan dengan sesi #GetHired dimana para startups lokal melakukan open recuitment. Para pengunjung bisa membawa CV dan langsung melakukan Walk in Interview di lokasi untuk proses hiring. Beberapa startup yang berpartisipasi dalam sesi #GetHired ini adalah Tokopedia, Bukalapak, Qerja, Blibli, Investree, dan Jualo.

Image
Image
Image

Hackathon

Setelah sesi #TechTalk selesai, acara dilanjutkan dengan pengumuman 11 tim yang masuk dalam finalis hackathon Jakarta Hack Day oleh panitia, berikut ini adalah nama tim yang beruntung masuk ke babak final Jakarta Hack Day : Kalmly, Tride, Vision, Monja, Travelrys, Chat-Pot, Code Racer, KakiLima, Live Komutin, HELP!!!, Rondazz.

Hal menarik saat hackathon berlangsung adalah setiap tim yang masuk dalam final berkesempatan untuk dimentori selama 45 menit oleh para expert yang akan membantu tim membuka wawasan baru mengenai teknologi, produk dan market. Para mentor tersebut adalah Irfan Maulana, Alfi Hanif, Reza Rudyanto Pramono, Hidayat Febiansyah, Reydi Sutandang, Dickie Widjaja, Putu Alfred Crosby, Rian Agustama, Yogie Susdyastama Putra, Russel Albert Morandy dan Tri Nugraha. Tim finalis akan didatangi langsung oleh para mentor dan berdiskusi mengenai produk yang ingin dibuatnya dalam hackathon ini. Dengan mendapat kesempatan langsung untuk dimentori dan berdiskusi dengan para mentor, tentu saja akan membuat peserta bisa membuat produk lebih baik lagi.

Image
Image
Image

Dengan adanya sesi mentoring ini diharapkan setelah hackathon ini peserta memiliki tambahan wawasan mengenai pengembangan produk yang tidak hanya memikirkan sebuah produk dibuat secara teknis, namun juga memperhitungkan faktor-faktor lain seperti target pasar, kemanfaatan dll. Facebook Developer Circle Jakarta berharap dengan kesempatan yang sebentar ini mampu membekali para tim Jakarta Hack Day untuk terus berkembang dengan membuka wawasan berfikir yang lebih luas.

Pemenang Jakarta Hack Day

Juri-juri yang dihadirkan oleh DevC Jakarta bukanlah juri sembarangan, mereka adalah para expert yang telah berkecimpung dalam pembuatan produk. Mereka adalah Ahmad Rosadi dari Telkom, Panji Gautama CTO Kudo, Ilham Fatoni Group Product Manager dari Bukalapak.com, Rico Harisin Engineering Manager dari Tokopedia dan Andreas Surya VP Portfolio & Investment dari Kejora. Hal ini menyebabkan proses penilaianpun menjadi sangat seru dan ketat di mana produk yang dihasilkan apakah mampu menjawab tantangan dan menciptakan solusi bagi user menurut pengalaman para juri yang terjadi di lapangan.

Image

Setelah proses penjurian yang cukup rumit dan intens akhirnya para juri memilih 3 tim juara dari total 11 tim yang masuk sebaga finalis Jakarta Hack Day. Siapa saja mereka? Inilah para juaranya:

Juara 3

Image

Tim yang mendapatkan juara ke-3 adalah tim Kakilima. Tim Kakilimia ini terdiri dari 3 orang yang semuanya berasal dari Madura. Tim Kakilimia membuat sebuah aplikasi bernama Kakilima, yaitu sebuah aplikasi untuk mempertemukan antara pedagang kakilima dengan pembelinya. Secara sederhana, cara kerja aplikasi ini mirip dengan GO-FOOD pada aplikasi GO-JEK namun berbeda pada segmen penjualnya. Jika pada GO-FOOD yang menjadi rekanan aplikasi adalah rumah makan, restoran atau kafe, maka dalam Kakilima merchan rekanannya adalah pedagang kakilima.

Dengan aplikasi Kakilima ini para pembeli dimudahkan untuk mengetahui pedagang kakilima apa saja yang lokasinya berada di dekatnya dalam jangkauan radius 500 meter. Para pembeli bisa langsung melakukan pembelian melalui aplikasi Kakilima, setelahnya pedagang kakilima akan langsung mengantarkan pesanannya ke lokasi pembeli. Dengan aplikasi ini baik pembeli dan pedagang kakilima sama-sama dimudahkan untuk melakukan transaksi.

Juara 2

Image

Juara kedua dari Jakarta HackDay adalah tim Vision yang beranggotakan 2 orang. Dengan produknya yang berupa sebuah aplikasi pencari event untuk developer seperti conference, meet up dan hackathon. Aplikasi ini mampu memberikan detail lokasi event dengan menampilkan gambar outdoor dan indoor lokasi event. Aplikasi event locator ini menggunakan React, ReactVR, React Leaflet dan API login Facebook pada teknologi Frontend. Sedang backendnya menggunakan NodeJS, MainAPI, Mongoose dan GraphQL.

Aplikasi ini dirancang untuk mempertahankan momentum acara setelah event dengan memberikan point hadiah kepada user sebagai pengunjung maupun sebagai sumber informasi event. Terlebih lagi aplikasi ini dilengkapi Github API di mana memudahkan penyelenggara untuk melakukan knowledge sharing setelah event melalui repositori Github.

Juara 1

Image

Tada! Sampailah pada juara 1 Jakarta Hack Day. Tim yang mendapatkan juara 1 adalah Tride, mengusung ide yang unik dan menarik yaitu membandingkan ketiga harga penyedia jasa transportasi online. Menurut data yang disediakan oleh tim, lebih dari 1 juta orang menginstall ketiga aplikasi tersebut yaitu Gojek, Grab dan Uber dan lebih dari 3 juta orang menginstall 2 aplikasi antara Gojek dan Grab oleh karena itulah mengapa tim tride merasa perlu membuat sebuah aplikasi pembanding harga dari 3 aplikasi untuk mencari harga terbaik, efektif, mengurangi konsumsi data internet dan hemat lokasi storage.

Ternyata dengan gagasan menarik di atas tim yang beranggotakan 5 orang ini mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh juri dengan lancar. Aplikasi Tride ini memastikanmu untuk mendapatkan harga termudah dan pesenan driver tercepat. Untuk seorang pengguna transportasi online yang mencari harga murah dan cepat sepertinya aplikasi ini bisa menjadi solusi yang menyenangkan.

Selamat kepada para pemenang Jakarta HackDay, untuk yang belum menang jangan berkecil hati masih banyak event-event yang akan diselenggarakan di masa depan. Jangan pernah menyerah dan terus belajar! Bagi kamu yang berminat untuk bergabung dengan Facebook Developer Circle Jakarta, kamu bisa bergabung melalui grup Facebook Developer Circle Jakarta melalui tautan berikut : http://bit.ly/devcjkt.