Microsoft Build 2016 - Membangun Bot dengan BotFramework

Ridwan Fajar 21 April 2016

Microsoft Build 2016 - Membangun Bot dengan BotFramework

Setelah Satya Nadela menjelaskan bagaimana kecerdasan buatan dapat membantu peningkatan experience dalam sebuah obrolan entah itu di Skype, Slack, dan platform lainnya. Dan Driscoll (Senior SDE, Microsoft) memaparkan bagaimana Microsoft menciptakan sebuah solusi untuk membuat bot yang dapat membantu conversational experience lebih memukau. Solusi tersebut bernama Microsoft BotFramework dan akan di-opensource-kan untuk komunitas yang tertarik dengan salah satu dari sekian kecerdasan buatan ini.

BotFramework dapat membantu Anda membangun sebuah bot yang dapat membantu produktivitas, customer service, atau digital assistant di berbagai platform obrolan seperti Skype, Telegram, Slack, Twitter, dan lainnya. BotFramework dapat digunakan dengan menggunakan Node.js dan C#, selain itu tools ini memiliki beberapa kemampuan untuk natural language processing dan machine learning. Di website resminya sendiri terdapat berbagai fitur yang dapat mendukung pengembangan bot seperti BotBuilder, bot repository, dan sample bot.

Kemudian Dan mendemokan bagaimana sebuah bot dibangun. Dan memberikan contoh bagaimana membuat sebuah BotPizza yang dibangun untuk Domino's Pizza. Dengan menggunakan bahasa pemrograman C#, Dan membuat beberapa predefined command untuk memastikan pesanan dapat tertangani dengan tepat. Dan menuju halaman BotPizza tersebut kemudian menyapanya dan langsung memesan pizza. Dan juga memperlihatkan bagaimana BotPizza dapat tersambung dengan berbagai platform obrolan seperti Slack, Skype, Telegram, dan lainnya.

Selepas Dan memaparkan presentasinya, giliran Lili Cheng (Distinguished Engineer, Microsoft) maju untuk menjelaskan bagaimana membuat sebuah rules yang dapat menangani pesan dari seseorang. Lili memperlihatkan sebuah tool yang menunjang BotFramework untuk menangani pesan seseorang dengan menggunakan teknik natural language processing. Tiga tools tersebut antara lain Rules & Semantic Dictionaries dan Machine Learning & Data Annotation.

Alat tersebut dapat membantu admin BotPizza untuk membuat rules untuk menangani obrolan dan dapat juga mendaftarkan berbagai kata yang memiliki kesamaan misal order, buy, take, deliver bila diartikan dapat bermaksud ntuk membeli atau memesan. Tapi rules memiliki keterbatasan bila pengguna yang berinteraksi dengan bot semakin banyak. Oleh karena itu digunakanlah deep learning dan machine learning untuk menunjang rule-base system yang sudah ada dengan mengolah obrolan yang disampaikan oleh pembeli pizza kepada bot.

Dan tentu saja karena kecerdasan buatan memiliki keterbatasan, bila ada obrolan yang tidak dapat dimengerti oleh bot, maka obrolan akan ditanggapi oleh human assistant yang bertugas untuk membantu bot tersebut. Dan human assistant pun dapat membantu bot untuk belajar lebih baik lagi, dengan memberikan annotation pada potongan obrolan yang nantinya akan digunakan bot untuk mengolah obrolan lainnya. Orang yang menjadi human assistant ini tidak perlu memahami tentang machine learning, natural language processing, bahkan coding. Cukup pekerja pizza harian biasa.

(rfs/microsoft)