
Navigasi Haptic: Teknologi Baru untuk Berjalan Tanpa Melihat

Sekarang, ponsel pintar dan aplikasi navigasi sudah jadi hal biasa, tapi buat teman-teman kita yang tuna netra atau punya keterbatasan penglihatan, semuanya jadi lebih rumit. Nah, Haptic hadir dengan cara baru yang tidak bergantung pada penglihatan atau pendengaran untuk membantu mereka menemukan jalan. Mereka sudah siap untuk membawa inovasi ini ke seluruh dunia.
Haptic didirikan pada tahun 2017 setelah salah satu teman pendirinya kehilangan penglihatannya karena kecelakaan. Mereka berusaha mencari cara agar orang bisa ber navigasi tanpa harus melihat atau mendengar.
Banyak aplikasi sekarang ini memang punya fitur pembaca layar dan petunjuk suara, tapi sering kali itu tidak nyaman atau praktis. Salah satu pendiri Haptic, Enzo Caruso, berkata, "Kenapa tidak menggunakan cara yang lebih mudah dan intuitif? Semua orang bisa merasakan sentuhan. Ini universal."
Haptic telah menciptakan teknologi baru yang menggunakan getaran dan sensasi sentuhan untuk memberi tahu pengguna arah yang benar. Jadi, perangkat akan bergetar pelan ketika Anda berada di jalur yang benar, dan akan bergetar lebih cepat jika Anda menyimpang. Mereka menyebutnya "koridor haptik." Meskipun terlihat rumit, pengguna bisa langsung paham dalam hitungan detik.

Pendekatan ini punya banyak keunggulan: bisa digunakan dalam berbagai bahasa, tidak butuh alat khusus, dan bisa membantu orang di tempat ramai, ruang terbuka, atau bahkan di dalam gedung (meski ini masih dalam pengembangan).
Awalnya, Haptic menggunakan perangkat yang mereka buat sendiri, tapi sekarang mereka beradaptasi dengan perkembangan di pasar. "Teknologi terus berkembang, dan jam tangan pintar semakin pintar. Jadi, kenapa harus bersaing dengan Google dan Apple? Mendingan kita jadi mitra," ujar Caruso.
Bayangkan, katanya, Anda tidak perlu mengeluarkan ponsel untuk mencari Uber di bandara, atau untuk menavigasi keramaian dengan getaran jam tangan pintar. Ini pasti berguna, tidak hanya bagi yang punya gangguan penglihatan, tapi juga bagi banyak orang lainnya.
"Perusahaan seperti Google, Apple, Uber, dan pemerintah semuanya bisa bekerja sama untuk satu tujuan," kata Yoo. Dengan kemampuan baru dari perangkat pintar dan fokus Haptic pada "lokasi yang sangat akurat," mereka berharap bisa memperkenalkan navigasi dalam ruangan dan integrasi dengan layanan lainnya.
Yoo menekankan bahwa mereka lebih fokus pada kemitraan ketimbang menjual aplikasi sendiri: “Kami punya aplikasi gratis yang sudah ada di 31 negara, dan kami punya model lisensi untuk menghasilkan uang.”
Haptic sekarang sedang mencari dana tambahan agar bisa menarik mitra besar seperti Uber dan T-Mobile.
Sumber dari: techcrunch
What do you think?
Reactions




