Panduan Koding Python Ala Google

Yana Permana 28 November 2015

Panduan Koding Python Ala Google

Saat mempelajari suatu hal, tentunya kita membutuhkan panduan. Entah itu belajar pemrograman, jaringan, basis data, struktur data atau hal umum lainnya. Apa sih gunanya panduan? Sebenarnya panduan merupakan tuntunan ketika kita melakukan suatu, didalamnya kita bisa mengetahui mana cara yang baik dan buruk.

Pada kesempatan kali ini, penulis akan sharing panduan koding Python ala Google. Sudah tidak asing memang jika kita mengaitkan Google dan Python, karena Python sudah 'mendarah daging' dengan Google. Sejak Google dibangun, Python telah menjadi bagian penting dalam berbagai pengembang produk perangkat lunak Google.

Sekarang Python masih menjadi bahasa pemrograman resmi di Google. Hal ini disampaikan oleh Peter Norvig, Direkur Search Quality di Google.

"Python has been an important part of Google since the beginning, and remains so as the system grows and evolves. Today dozens of Google engineers use Python, and we're looking for more people with skills in this language"
Banyak produk Google yang telah dikembangkan dengan bahasa pemrograman Python diantaranya Google App Engine yang digunakan sebagai environment pengembangan aplikasi web berbasis Python. Kemudian ada Youtube yang kini menjadi situs video terpopuler. Ada Google API, Google Data dan masih banyak lagi.

Hal menarik yang dilakukan oleh Google adalah penerapan koding Python yang lumayan ketat. Dalam panduan ini, banyak disinggung mengenai penggunaan Python dengan gaya One-liner, keuntungan dan kekurangan untuk setiap gaya penulisan kode Python. Berikut sekilas panduan koding Python ala Google:

Import Penggunaan imports hanya untuk package dan module saja. Biasanya digunakan untuk penggunaan fungsi kembali yang ada di file lainnya.

Keuntungan Konvensi manajemen namespace menjadi lebih sederhana. Sejak sumber setiap identifier digunakan dengan cara yang konsisten. Misal, x.Obj mengatakan objek Obj telah didefinisikan dalam modul x.

Kekurangan Nama module kadang bertabrakan dan nama module kadang ada yang panjang.

Penggunaan

  • Gunakan import x untuk mengimpor package dan module
  • Gunakan from x import y dimana x adalah prefix package dan y adalah nama module tanpa prefix
  • Gunakan from x import y as z Jika dua module y mempunyai nama yang sama dengan yang telah diimpor atau jika module y memiliki nama module yang panjang.
Untuk contoh module sound.effects.echo dapat diimpor melalui:
from sound.effects import echo
...
echo.EchoFilter(input, output, delay=0.7, atten=4)
Jangan gunakan nama yang relatif dalam import dan hindari penyingkatan nama agar tidak terjadi impor dua kali dengan package yang sama.

Bagian import tersebut merupakan salah satu anjuran dari Google. Bagaimana cara penulisan koding Python yang baik ala Google? Untuk panduan koding Python lainnya bisa dilihat lebih lengkap di https://google.github.io/styleguide/pyguide.html.

Nah panduan koding Python ala Google ini, semoga menambah pengetahuan bagaimana cara koding Python yang baik dan benar. Didalam panduan ini, diisi berbagai anjuran dari para engineer senior Google untuk para karyawannya. Itu saja, semoga koding Python-nya makin rapi yah.

(yp/google/quitagroup)