
Perbandingan Epik: Kueri TanStack di Angular vs React

Dalam dunia pengembangan aplikasi web, framework JavaScript seperti Angular dan React menjadi dua pemain utama. Masing-masing menawarkan keunggulan unik dalam pengembangan aplikasi frontend, namun ada satu alat yang semakin populer di kalangan pengembang: TanStack Query. TanStack Query adalah pustaka yang sangat powerful untuk melakukan pengelolaan data server-side di aplikasi frontend, yang mempermudah pengelolaan cache, pembaruan data otomatis, dan pengambilan data secara efisien.
Pada artikel ini, akan membahas perbandingan bagaimana TanStack Query bekerja di Angular dan React. Apa keunggulan dan tantangan dari setiap framework ketika digunakan bersama TanStack Query?
1. Penggunaan TanStack Query di React
React memiliki ekosistem yang kaya dengan berbagai pustaka, dan TanStack Query adalah salah satu yang paling populer untuk pengelolaan state asinkron. Dengan pendekatan berbasis komponen, React secara alami cocok dengan konsep pengambilan data yang terdistribusi.
Cara Kerja TanStack Query di React
Di React, TanStack Query (dulu dikenal sebagai React Query) digunakan untuk menangani pengambilan data secara deklaratif. Pengembang bisa memanfaatkan hook seperti useQuery dan useMutation untuk mem-fetch data atau melakukan perubahan di server.
Contoh sederhana penggunaannya:
import { useQuery } from '@tanstack/react-query';
import axios from 'axios';
function App() {
const { data, error, isLoading } = useQuery('users', () => axios.get('/api/users').then(res => res.data));
if (isLoading) return <p>Loading...</p>;
if (error) return <p>Error: {error.message}</p>;
return (
<div>
{data.map(user => (
<p key={user.id}>{user.name}</p>
))}
</div>
);
}
Kode ini memperlihatkan bagaimana mudahnya mengintegrasikan TanStack Query di React. Dengan hanya beberapa baris kode, pengembang dapat memanipulasi data asinkron dan memanfaatkan fitur-fitur seperti caching, retry otomatis, dan pembaruan otomatis ketika data berubah.
Keunggulan TanStack Query di React
- Ekosistem Terintegrasi: React dan TanStack Query dirancang untuk saling melengkapi. React bekerja dengan hook, yang membuat integrasi dengan TanStack Query sangat alami.
- Pengambilan Data yang Deklaratif: React mempermudah penggunaan data server-side dengan pendekatan deklaratif, sehingga kode lebih mudah dibaca dan dipelihara.
- Ekstensi Fitur Caching: Dengan caching otomatis dan sistem pembaruan yang efisien, aplikasi React yang menggunakan TanStack Query sering kali lebih cepat dalam merespon perubahan data.
2. Penggunaan TanStack Query di Angular
Sementara Angular memiliki pendekatan yang berbeda dibandingkan React, TanStack Query juga dapat diimplementasikan di dalamnya, meskipun tidak seorganik di React. Angular lebih berorientasi pada framework lengkap dengan fungsionalitas bawaan seperti HttpClient untuk pengambilan data. Namun, TanStack Query dapat menambahkan lapisan abstraksi untuk mengelola pengambilan data dengan lebih efisien.
Cara Kerja TanStack Query di Angular
TanStack Query dapat digunakan di Angular melalui wrapper dan service yang disesuaikan dengan ekosistem Angular. Misalnya, pengembang dapat mengintegrasikan TanStack Query di Angular menggunakan RxJS untuk berinteraksi dengan state manajemen berbasis observables.
Berikut contoh cara mengimplementasikan TanStack Query di Angular:
import { Injectable } from '@angular/core';
import { QueryClient, QueryClientProvider } from '@tanstack/react-query';
import { HttpClient } from '@angular/common/http';
@Injectable({
providedIn: 'root'
})
export class DataService {
private queryClient = new QueryClient();
constructor(private http: HttpClient) {}
getUsers() {
return this.queryClient.fetchQuery('users', () => this.http.get('/api/users').toPromise());
}
}
Pada contoh di atas, Angular tetap menggunakan HttpClient tetapi dengan tambahan pengelolaan dari TanStack Query untuk memanfaatkan fitur-fitur seperti caching dan invalidasi otomatis.
Keunggulan TanStack Query di Angular
- Abstraksi Tambahan: TanStack Query memberikan lapisan tambahan untuk mengelola caching, invalidasi, dan pengambilan data yang lebih efisien dibandingkan dengan HttpClient default Angular.
- Integrasi RxJS: Angular sudah terbiasa dengan penggunaan observables melalui RxJS, sehingga beberapa bagian dari TanStack Query dapat diintegrasikan dengan baik ke dalam arsitektur Angular yang berbasis reaktif.
- State Management Lebih Rapi: TanStack Query memungkinkan pengembang untuk memisahkan logika pengambilan data dari komponen, menjadikan arsitektur lebih modular dan mudah dipelihara.
3. Tantangan Penggunaan di Kedua Framework
Meskipun TanStack Query memiliki banyak keunggulan, integrasinya tidak selalu mulus di kedua framework.
- Angular: Karena Angular sudah memiliki tools bawaan untuk pengambilan data seperti HttpClient dan state management berbasis observables, integrasi TanStack Query mungkin dirasa tidak sepenuhnya diperlukan bagi sebagian pengembang. Namun, jika aplikasi membutuhkan caching yang lebih kompleks, TanStack Query menjadi sangat berguna.
- React: Sementara React dan TanStack Query berjalan sangat baik bersama-sama, pengembang yang baru belajar mungkin harus terbiasa dengan konsep hook dan ekosistem TanStack Query yang luas.
Kesimpulan
TanStack Query adalah pustaka yang sangat berguna dalam pengelolaan data server-side di aplikasi frontend, baik di Angular maupun React. Keduanya memiliki kekuatan masing-masing dalam integrasi dengan TanStack Query:
- React: Integrasi yang alami dengan pendekatan berbasis hook membuat TanStack Query menjadi solusi yang tepat untuk pengambilan data asinkron.
- Angular: Dengan framework lengkap dan dukungan RxJS, TanStack Query dapat memberikan pengelolaan state yang lebih baik pada aplikasi yang memerlukan caching dan pengambilan data yang kompleks. Dalam memilih framework untuk TanStack Query, keputusan akhir tergantung pada arsitektur aplikasi yang Anda bangun, pengalaman tim, serta kebutuhan spesifik dari fitur-fitur pengambilan data yang diperlukan.
What do you think?
Reactions




