Red Star OS, Distro Linux Penuh Pengawasan Milik Korea Utara

Hadyan Palupi 4 Januari 2017

Red Star OS, Distro Linux Penuh Pengawasan Milik Korea Utara

Linux merupakan salah satu project open source terbesar di planet ini. Agar sesuai dengan tujuan seseorang, siapapun bisa mengkostumnya dan menggunakannya. Jadi bukan sesuatu yang mengherankan jika korea utara memilih Linux untuk membangun operating system sendiri yang ternyata digunakan untuk memata-matai rakyatnya.

Red Star OS namanya, sebuah distro Linux yang dibangun oleh korea utara, yang mengizinkan penggunanya melihat hal-hal yang hanya di izinkan oleh pemerintahannya. Bagaimanapun, dua orang peneliti telah mempresentasikan hasil analisis yang mendalam tentang versi Red Star OS 3. "Kami menemukan fitur yang diimplementasikan di Red Star OS merupakan impian besar dari pengawasan seorang diktator," ungkap Florian Grünow dan Niklaus Schiess

Baca juga: 10 Tool Terbaik Untuk Hacking di Awal 2017

Operating system Linux Red Star hadir dengan banyak tool pengawasan. Semua dokumen dan multimedia file diberikan tanda untuk mempermudah mereka dalam pelacakan. Software antivirus dan web browser dibangun dengan menunjuk ke server internal pemerintah. 1451340438768

Menurut para peneliti, sekalipun OS tersebut dibangun di atas kernel Linux, namun Os ini datang dengan tampilan yang mempesona seperti Mac OS S. Red Star ini mendapat beberapa metode pengamanan untuk melindungi file sistem yang termasuk reboot tiba-tiba jika sistem mendektesi adanya perubahan.

Angae berarti 'kabut' dalam bahasa Korea. Istilah ini banyak digunakan di beberapa bagian kostum kode yang digunakan oleh OS Red Star. "kami akan mengangkat kabut pada sistem operasi internal korea utara," tulis para peneliti.

Baca juga: SemiCode OS : Distro Linux Baru Untuk Para Programmer Dan Web Developer

Para peneliti percaya bahwa OS buatan ini dibuat agar menjaga Korea Utara tetap terisolasi. Dengan OS Red Star ini, Korea Utara telah menyalahgunakan prinsip-prinsip fress software dan menggunakannya untuk menekan kebebasan berbicara. Dan untuk mendapatkan hal itu mereka mmenggunakan software yang seharusnya mendukung kebebasan berbicara. Well kita melihatnya sebagai sebuah ironi terbaik.

sumber : North Korea’s Red Star OS Is The Worst Linux Distro Ever Made