Startup robotika yang beranggotakan tiga orang ini bekerja sama dengan desainer Yves Béhar untuk membawa pulang humanoid

Profile
Mila karmeliyah

15 Oktober 2024

Startup robotika yang beranggotakan tiga orang ini bekerja sama dengan desainer Yves Béhar untuk membawa pulang humanoid

Sulit buat fokus saat ngobrol sama Christoph Kohstall. Garasinya yang penuh sesak di Palo Alto bikin bingung harus lihat ke mana dulu. Di sebelah kanan ada tumpukan komponen listrik dengan lampu-lampu yang berkedip, di sebelah kiri ada meja kerja penuh peralatan mesin. Ada juga balok merah besar di langit-langit. Bagi yang pernah kerja di lab robot, pasti langsung tahu itu sistem gantry, yang biasa dipakai buat stabilin robot pas uji coba.

Di ujung sana, hampir nggak kelihatan, ada kepala robot yang ngintip dari balik bahu Kohstall pas dia masuk ke rapat. Saya tanya apakah sistem di langit-langit itu buat uji robot bipedalnya. Dia jawab iya, tapi katanya sekarang mereka lebih sering pakai gantungan baju yang harganya cuma 80 dolar.

Yang pasti, ngintip ruang kerja Kind Humanoid yang berantakan itu bikin nostalgia sama semangat hacker garasi khas Silicon Valley. Meskipun gaya itu mungkin udah banyak ditinggalin, tapi belum benar-benar mati.

Video dari perusahaan robot ini juga punya vibe yang sama. Prototipe pertama robot Kind, si Mona, terlihat seperti robot dari film tahun 80-an yang dibikin dua anak untuk pameran sains. Awalnya mungkin bingung ngeliatnya. Tapi Kohstall punya latar belakang Silicon Valley yang cukup keren, termasuk setahun kerja di tim robot Google Brain sebelum bubar.

Awal bulan ini, Kind memamerkan desain robot humanoid hasil karya Béhar. Desainnya gabungan bentuk-bentuk aneh yang terlihat futuristik tapi juga agak nyentrik. Warnanya putih lembut, dengan pinggiran yang membulat, kayak figur manusia yang dibuat dari lengan robot industri.

Tangan robot ini mirip tangan manusia, tapi kakinya malah kayak kuku. Kalau diperhatikan lagi, kelihatan ada sendi-sendi yang membantu robot ini tetap seimbang. Kepala robotnya berbentuk berlian dan di atasnya ada layar kecil dengan gambar langit biru berawan, bikin tampilannya kayak mimpi. Desainnya emang surreal, Béhar bilang dia terinspirasi dari pelukis Belgia, Rene Magritte.

“Kami pakai gambar langit ini buat nunjukin apa yang robot pikirkan atau rasakan saat itu. Apakah robot ini lagi mikir? Lagi merenung? Mau kasih jawaban yang lucu atau nggak? Wajah robot ini penting, karena caranya berekspresi ngasih kita kesan apa yang lagi dia maksud.”

hi

Mereka sengaja nggak bikin robot ini terlalu mirip manusia, biar nggak kena efek 'uncanny valley'. Desain ini juga beda jauh dari robot ala stormtrooper yang dipakai Tesla dan Figure. Di sini, desain robot lebih mengutamakan fungsinya. Kind ingin Mona jadi pengasuh rumah.

Kebanyakan perusahaan humanoid fokus di industri dulu, baru ke rumah tangga. Salah satu alasannya karena dari segi ekonomi, industri lebih menguntungkan. Perusahaan besar seperti pabrik mobil lebih punya dana buat invest teknologi ini dibandingkan pasar rumah tangga.

Justru karena nggak banyak yang fokus ke pasar rumah tangga, tim Kind yang cuma tiga orang ini malah mau konsentrasi di sana. “Kita nggak mau bersaing di pasar industri, karena udah terlalu banyak yang main di sana,” kata Kohstall. “Ironisnya, robot humanoid sebenarnya nggak terlalu dibutuhkan di pasar industri, karena robot khusus udah cukup bagus di sana. Humanoid lebih berguna di tempat-tempat yang penuh halangan dan berantakan.”

Pelanggan pertama mereka mungkin adalah fasilitas perawatan atau rumah untuk lansia yang ingin tetap mandiri. Pasar ini sebenarnya belum banyak digarap di bidang robotik canggih; kebanyakan fokusnya masih di gudang atau pabrik.

Semua ini terdengar agak jauh dari kenyataan. Mungkin karena Kind nggak terlalu fokus cari dana besar-besaran, sesuatu yang agak aneh di Silicon Valley.

milacans

“Kita fokus pada inovasi,” kata Kohstall, “dan itu nggak bisa cuma diselesaikan dengan uang. Butuh eksperimen, efisiensi, dan pemikiran matang.”

Dia juga bilang Kind sedang membangun 12 robot Mona pertama, yang akan diuji coba tahun depan. Kedengarannya ini se-surreal desain Béhar. Saya menunjuk robot di belakang Kohstall, sambil menyadari bahwa masih ada jarak besar antara robot prototipe di video pertama dan desain impian Béhar.

Kohstall menjelaskan, robot-robot di video itu memang prototipe pertama. Dia lalu pindah keluar ruangan, di mana ada potongan-potongan robot yang lagi di cat di tanah. Potongan-potongan ini adalah cangkang luar robot yang akan lebih mirip dengan desain Béhar.

sumber dari : thecrunch.com

What do you think?

Reactions