Belajar Pemrograman Android dengan Java atau Kotlin?

Bagus Aji Santoso 9 November 2017

Belajar Pemrograman Android dengan Java atau Kotlin?

Kotlin merupakan bahasa pemrograman yang diperkenalkan tahun 2011 lalu oleh JetBrains. Bahasa ini dibuat dengan satu tujuan, meningkatkan produktifitas di perusahaan pembuatnya.

Karena pada waktu itu JetBrains masih menggunakan Java 100% diseluruh project-nya, maka mereka membuat agar Kotlin memiliki interoperabilitas terhadap bahasa Java (bisa memanggil kode Java dari Kotlin dan sebaliknya). Kotlin dengan berbagai kelebihannya mulai menarik minat developer Android sudah pusing menghadapi cobaan dari penggunaan Java. Lalu, pada event Google I/O 2017 lalu, Kotlin secara resmi didukung sebagai bahasa pengembangan aplikasi Android lewat Android Studio, meledaklah popularitas Kotlin sejak itu.

Dengan didukungnya bahasa baru sebagai sarana pengembangan aplikasi Android banyak orang, khususnya yang baru di dunia Android, bertanya-tanya, "Bahasa apa yang harus saya gunakan untuk belajar aplikasi Android? Kotlin kah? Atau tetap dengan Java?"

Pemula

Bagi orang yang sama sekali baru di dunia Android dan ingin mencoba belajar membuat aplikasi untuknya, maka saran penulis tetaplah mempelajari Java. Mengapa?

Karena masih tergolong baru, sumber belajar untuk Kotlin masih sangat terbatas. Mayoritas tutorial/contoh kode masih hanya tersedia untuk Java sehingga apabila memaksakan belajar Kotlin di awal bisa menyulitkan proses belajar. Apalagi sebagian besar project tentu masih menggunakan bahasa Java sehingga saat sudah bekerja menjadi develoepr Android dan bertemu dengan project-project lama kita masih bisa mengerjakannya dengan baik.

Selain itu konverter kode Java ke Kotlin sudah bekerja dengan sangat baik, namun tidak sebaliknya.

Menengah

Jika sudah bisa membuat aplikasi Android sendiri dengan Java, penulis percaya developer pasti bisa mempelajari Kotlin secara mandiri dengan lebih cepat. Hal ini terjadi karena developer sudah merasakan bagaimana ribetnya menggunakan Java sehingga saat bertemu dengan Kotlin, terasalah apa-apa saja yang dibanggakan dari bahasa Kotlin.

Karena Kotlin memiliki interoperabilitas 100% dengan Java membuat kita dapat mengubah kode program dari Java sedikit demi sedikit sambil belajar. Misalnya kelas Adapter dibuat menggunakan Kotlin tapi Activity-nya masih dibuat menggunakan Java, hal seperti ini dapat dilakukan dengan Kotlin. Dan sekali lagi seperti yang sudah disinggung di atas bahwa konverter Java ke Kotlin sudah bekerja dengan sangat baik sehingga proses perpindahannya nanti bisa dilakukan dengan lebih lancar.

Penutup

Semoga artikel ini dapat membantu pembaca yang ingin belajar pemrograman Android dalam memilih bahasanya. Pembaca Codepolitan sendiri apakah sudah ada yang ngulik Kotlin?