Berbagai Cara Untuk Mendapatkan Penghasilan dari Software

Muhammad Arslan 16 Agustus 2017

Berbagai Cara Untuk Mendapatkan Penghasilan dari Software

Diantara kita mungkin ada yang belajar otodidak, ada juga yang menempuh jalan kuliah di jurusan IT ataupun hanya kursus profesional dari penyedia kursus ternama. Namun setelah mendapatkan semua skill programming, apa hanya akan menguap begitu saja?

Tentu masing - masing dari kita ingin mendapatkan penghasilan dari skill yang kita miliki. Ada yang mendapatkannya dengan cara bekerja pada suatu perusahaan, atau kita sendiri yang menjadi perusahaan tersebut dan memperkerjakan orang lain.

Pada dasarnya di Indonesia semua harus serba gratisan, beli game bajakan, beli sistem operasi bajakan juga, bahkan beli perangkat lunak pun bajakan juga dengan harga murah dibawah Rp. 50.000 rupiah. Apakah hal tersebut membuat kita sebagai software developer menjadi sia - sia dalam menimba ilmu?

Jangan sia - siakan skill-mu tersebut, ada banyak cara untuk mendapatkan penghasilan dari software development dan tentu saja pasarnya tidak harus di Indonesia. Berikut ini adalah sebuah ringkasan bagaimana kita dapat mencari penghasilan dari software yang kita kembangkan.

###1. Shareware dan Premium Software

Pertama kita buat terlebih dahulu sebuah software dengan fitur terbatas. Misal hanya disediakan 5 fitur saja yang terdiri dari fitur A, B, C, D, dan E. Setelah mendapatkan pengguna yang banyak dan merasa bahwa pengguna sangat membutuhkan software yang kita kembangkan. Barulah kita sediakan fitur yang lebih lengkap dari A hingga Z.

Software dengan fitur terbatas biasa disebut dengan shareware, sedangkan yang memiliki fitur lebih dan berbayar dinamakan dengan premium software. Model bisnis ini salah satu yang umum dikerjakan oleh banyak softwar developer

###2. Menjual Source Code Software untuk Keperluan Belajar

Mungkin penghasilan yang didapatkan dari model bisnis ini bisa murah, ataupun bisa mahal. Kita buat software sederhana yang dapat dimengerti oleh seseorang kemudian jual source code-nya untuk dipelajari orang lain. Tentu saja software yang dijual harus disertai dengan penjelasan dan tutorial baik tertulis maupun verbal.

Biasanya software yang dijual berupa sofwtare sederhana yang dapat dibedah kodenya langsung seperti toko online, perpustakaan elektronik, penerimaan siswa baru, dan lainnya.

###3. Menerima Pembuatan Software secara Custom

Harga yang diterima bisa bervariatif. Ada yang sangat murah bahkan hingga miliaran Rupiah. Pembuatan software secara custom biasa datang dari client sekelas BUMN, pemerintahan, korporasi, manufaktur, atau badan pendidikan tinggi yang ingin meningkatkan optimalitas bisnis proses mereka dengan bantuan kita dalam menyediakan software custom.

Walaupun diluaran sana sudah banyak software yang tersedia, namun tetap saja kebutuhan yang berbeda dari software yang sudah dibuat generik, tidak dapat mengakomodasi kebutuhan mereka. Oleh karena itu pembuatan software secara custom dapat dirintis sejak sekarang mulai dari tim kecil sampai akhirnya menjadi tim besar dibawah naungan Perseroan Terbatas.

###4. Menjual Software di Application Store

Kehadiran application store seperti Google Play, Apple AppStore, Windows Store, dan lainnya menjadi angin segar bagi software developer untuk mencari penghasilan dari pembuatan aplikasi. Software yang dijual dapat berupa produktivitas, game, hingga software - software kreatif yang dapat digunakan oleh user seperti aplikasi untuk foto selfie. Ada juga yang membuat untuk tracking aktivitas olahraga kita, dan akuntansi.

Platform yang tersedia pun cukup beragam mulai dari desktop, mobile, watch, dan TV.

###5. Software Sebagai Penopang Bisnis

Disini uang yang digelontorkan untuk menjadi modal pembangunan software tidak diharapkan balik modal dari menjual software tersebut. Melainkan balik modal dari jasa atau barang yang dijual kepada pelanggan dengan bantuan software yang menjadi penopang bisnis tersebut.

Misal sebuah perusahaan e-commerce tentu akan membuat sistem e-commerce-nya sendiri atau membeli dari perusahaan lain, dan keuntungan didapat dari barang - barang yang dijual melalui layanannya. Atau sebuah perusahaan fast food, membangun aplikasi mobile untuk membantu pelanggan membeli makanan mereka tanpa harus membayar si aplikasi tersebut.

###6. Software Sebagai Pendukung Software Lain

Biasanya yang dijual adalah library atau sebuah komponen. Di dunia teknologi Microsoft misalnya, banyak sekali komponen UI untuk ASP.NET ataupun VB.NET seperti Kendo UI dan library untuk membuat chart yang tidak didukung oleh Microsoft sendiri.

Sehingga pengembang aplikasi lain dapat membelinya dari third party yang menyediakan komponen yang lebih mutakhir.

###7. Software Sebagai Infrastruktur

Mail server adalah software juga bukan? banyak sekali mail server canggih yang dijual untuk menjadi infrastruktur bagi suatu aplikasi lain. Biasanya yang menjual software sebagai infrastruktur adalah perusahaan besar dan mempunyai waktu development yang panjang dibanding software lain.

Karena selain harus menangani berbagai kasus secara generik, kehandalan pun harus diutamakan karena diharuskan menangani jumlah data yang besar.

###8. Lisensi Software

Sistem lisensi ini merupakan sistem yang paling lawas dimana pelanggan membayar izin menggunakan software dari suatu vendor tergantung plan yang diinginkan. Ada yang harus membayar lisensinya per mesin, per orang, per mesin + orang, atau bahkan per perusahaan.

Perusahaan besar seperti Microsoft dan Oracle pun masih menjalankan bisnis dengan menjual lisensi software kepada penggunanya.

###9. Pasang Iklan di dalam Software

Kebanyakan iklan ini dipasang di dalam aplikasi web dan mobile. Terutama di aplikasi seperti mobile game yang cukup banyak memiliki papan iklan saat bermain. Banyak game developer yang mencari penghasilan dengan menambatkan papan iklan di dalam game-nya.

Walaupun uang yang diambil hanya sedikit, namun bila user yang menggunakannya ada banyak tentu penghasilan yang didapat pun cukup menjanjikan.

###10. Software As A Service

Evolusi software hingga 2017 ini memang sangat fantastis. Kini kita tidak perlu memasang software di mesin kita. Cukup dengan web browser maka kita dapat menggunakan software yang diinginkan dengan membayar sejumlah biaya langganan.

Misal untuk suatu perusahaan dapat membayar sejumlah biaya kepada Google untuk menyewa Google Docs dan perangkat lainnya agar karyawan tidak perlu lagi membayar biaya langganan. Biaya yang dikeluarkan dapat per tahun, per bulan, per jam, atau sebanyak yang kita pakai saja.