Dicoding dan AWS Berkolaborasi untuk Luncurkan “Back-end Developer Learning Path”

Profile
Dinda Ayu Swastika

16 Maret 2021

Dicoding dan AWS Berkolaborasi untuk Luncurkan  “Back-end Developer Learning Path”

Bandung, 15 Maret 2021 - Dalam rangka meningkatkan jumlah dan kualifikasi backend developer di Indonesia, Dicoding, sebuah perusahaan rintisan teknologi edukasi, bekerja sama dengan Amazon Web Services (AWS) meluncurkan Back-end Developer Learning Path, yakni alur pembelajaran kurikulum back-end development yang disajikan secara komprehensif dalam Bahasa Indonesia untuk memudahkan akses dan pemahaman bagi developer di Indonesia. Alur belajar ini juga dirancang untuk mempersiapkan peserta mengikuti dua sertifikasi AWS, yakni Certified Cloud Practitioner dan AWS Certified Solutions Architect - Associate.

Back-end Developer Learning Path terdiri dari 6 kelas: AWS Cloud Practitioner Essentials (Belajar AWS Dasar Cloud), Belajar Dasar Pemrograman JavaScript, Belajar Membuat Aplikasi Back-End untuk Pemula, Architecting on AWS (Membangun Arsitektur AWS di Cloud), Belajar Fundamental Aplikasi Back-End, dan Menjadi Back-End Developer Expert. Alur pembelajaran ini menawarkan konten digital dengan sistem belajar mandiri untuk para developer agar mampu meningkatkan kemampuan dan kompetensi mereka di bidang pengembangan back-end dan komputasi awan. Pemahaman peserta akan dinilai melalui metode code review yang dilakukan oleh instruktur Dicoding dan para ahli di bidang komputasi awan. Alur pembelajaran ini direkomendasikan untuk para developer profesional, guru IT, dosen, dan mahasiswa.

Berdasarkan laporan LinkedIn 2020 Emerging Jobs Report Indonesia, pekerjaan-pekerjaan baru (emerging jobs) dengan pertumbuhan permintaan tertinggi didorong oleh sektor Teknologi Informasi dan Jasa. Mengacu pada laporan tersebut, back-end developer menempati peringkat keenam dalam daftar top emerging jobs di Indonesia. Seorang back-end developer bertanggung jawab merancang sistem, membangun logika, dan mengelola data yang dibutuhkan oleh klien atau front-end dari sebuah aplikasi.

“Kepiawaian back-end developer yang mumpuni sangat penting untuk mengawal transformasi digital di Indonesia,” ungkap Narenda Wicaksono, Chief Executive Officer Dicoding, “Kita seringkali melupakan bahwa kesiapan talenta digital di bidang back-end development adalah kunci untuk menyokong jumlah pengguna internet dan ragam kebutuhan mereka dalam perekonomian digital yang terus bertumbuh di Indonesia.”

Indonesia memiliki kebutuhan yang terus meningkat untuk talenta di bidang teknologi informasi guna mengakselerasi transformasi digital negeri ini. Mengacu pada laporan riset terbaru 2021 yang berjudul judul Unlocking APAC’s Digital Potential: Changing Digital Skill Needs and Policy Approaches, saat ini hanya 19% dari pekerja Indonesia yang memiliki keterampilan digital. Dari angka tersebut, 59% pekerja digital Indonesia yang belum memiliki kemampuan di bidang komputasi awan (cloud computing) meyakini bahwa kemampuan tersebut akan menjadi penting untuk dikuasai pada tahun 2025. Secara khusus, keterampilan tersebut mencakup penguasaan cloud architecture design, keamanan siber (cyber security), pemodelan data berskala besar (large-scale data modelling), pengembangan web/software/game, dan software operations support akan menjadi keahlian yang paling banyak dicari di Indonesia pada tahun 2025 (AlphaBeta (commissioned by Amazon Web Services) 2021, Unlocking APAC’s Digital Potential: Changing Digital Skill Needs and Policy Approaches).

Sejalan dengan laporan tersebut, Presiden Joko Widodo juga telah mengumumkan bahwa saat ini Indonesia sedang berupaya mempersiapkan 600,000 talenta digital setiap tahunnya untuk membangun ekosistem digital yang kuat.

“Kami sangat gembira dapat berkolaborasi dengan Dicoding dalam memberikan materi pelatihan program ini. Kami berharap program ini dapat membantu talenta digital di Indonesia untuk mengembangkan keahlian mereka di bidang komputasi awan,” ujar Gunawan Susanto, Country Manager Amazon Web Services Indonesia, “Kami bekerja sama dengan Dicoding untuk membuat Back-end Developer Learning Path ini mudah diakses dan dipelajari oleh peserta dari seluruh penjuru negeri. Kurikulum ini tersedia secara penuh dalam Bahasa Indonesia.”

Dengan menyediakan alur belajar yang hemat pemakaian data, Dicoding dan AWS berharap program ini dapat menjangkau lebih banyak peserta sehingga mendorong pengembangan talenta yang memiliki keahlian sebagai back-end developer guna mengakselerasi transformasi Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2025. Data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kelas Cloud Practitioner Essentials sama dengan data yang digunakan untuk menonton video online selama 15 menit. Pendaftaran untuk beasiswa back-end developer learning path ini dapat diakses di aws.dicoding.com.

Tentang Dicoding

Sejak 2015 Dicoding menjembatani developer Indonesia dengan kebutuhan dan permintaan pasar yang semakin kompetitif melalui 4 (empat) pilar: Academy, Challenge, Event, dan Job. Visi Dicoding adalah menjadi platform edukasi teknologi terdepan yang mendorong akses literasi digital yang lebih luas untuk semua. Misi Dicoding adalah mengakselerasi transisi Indonesia menuju dunia digital melalui pendidikan teknologi yang mentransformasi kehidupan.

Untuk pertanyaan lebih lanjut, berikut kontak kami:

Narenda Wicaksono CEO Dicoding Jl. Batik Kumeli No. 50, Bandung Mobile: +62 811-8603-606 Email: narenda@dicoding.com

Tags:

What do you think?

Reactions