Elon Musk Harus Waspada! China Pamer Roket Long March 9 yang Bisa Dipakai Ulang

Profile
ahmad gustiawan

19 November 2024

Elon Musk Harus Waspada! China Pamer Roket Long March 9 yang Bisa Dipakai Ulang

China sepertinya tak mau kalah dari Amerika Serikat dalam teknologi luar angkasa. Baru-baru ini, mereka memperkenalkan konsep roket yang bisa dipakai ulang, mirip dengan teknologi SpaceX milik Elon Musk. Nama roketnya? Long March 9 dan ini bukan sekadar nama keren, tapi juga teknologi yang menjanjikan untuk masa depan eksplorasi ruang angkasa.

Roket ini dipamerkan pada Zhuhai Airshow di Guangdong, 12 November 2024 lalu. Sama seperti roket Starship milik SpaceX, Long March 9 dilengkapi dengan fitur reusable—alias bisa dipakai lagi setelah mendarat. Roket tahap pertamanya bahkan bisa kembali ke Bumi dengan mulus dan digunakan untuk peluncuran berikutnya. Canggih, kan?

Desain Mirip SpaceX, Tapi Versi China

Long March 9 punya panjang 114 meter, cukup besar untuk disebut "monster ruang angkasa". Roket ini dilengkapi dengan 30 mesin YF-215 berbahan bakar metana dan oksigen cair—teknologi ini mirip dengan mesin Raptor yang digunakan SpaceX. Bahkan, desain roket tahap satu dan duanya memiliki elemen yang serupa dengan milik SpaceX, seperti:

  • Sirip kisi di tahap pertama, yang membantu pengendalian roket saat kembali ke atmosfer.
  • Flap aerodinamis di roket tahap dua, yang membantu manuver seperti "belly flop" untuk pendaratan vertikal.

Animasi konsepnya pun memamerkan bagaimana Long March 9 bisa melakukan manuver ini dengan mulus. Kalau tidak tahu, mungkin kita pikir ini roket SpaceX versi kloningan!

Roket Super Berat untuk Misi Super Berat

Desainer di balik proyek ini, Chen Ziyu, menyebutkan bahwa Long March 9 dirancang untuk membawa beban besar ke luar angkasa. Bayangkan, roket ini bisa mengangkat hingga 100 ton ke orbit Bumi rendah atau 50 ton ke orbit bulan!

"Roket ini cocok untuk berbagai misi, dari peluncuran satelit hingga eksplorasi luar angkasa yang dalam," ujar Chen. Bahkan, rencananya roket ini akan dikembangkan dalam dua tahap:

  1. Model pengangkat berat untuk misi besar.
  2. Model reusable sepenuhnya, yang lebih efisien dan ramah anggaran.

Ini juga bagian dari upaya China untuk menyaingi SpaceX, yang menggunakan Starship untuk program satelit Starlink. China berencana membangun megakonstelasi satelit di orbit rendah dengan 13.000 sateli dan Long March 9 menjadi alat utama untuk mewujudkannya.

Rencana ini menunjukkan bahwa persaingan ruang angkasa semakin panas. Jika SpaceX selama ini menjadi pionir dalam roket reusable, kini China membuktikan bahwa mereka juga mampu masuk ke arena ini.

Dengan langkah ini, China mungkin bisa mengurangi ketergantungan pada roket sekali pakai, menurunkan biaya peluncuran, dan meningkatkan akses ke luar angkasa. Kalau mereka berhasil, masa depan eksplorasi ruang angkasa bisa jadi lebih terjangkau untuk semua negara—tidak hanya didominasi oleh Amerika Serikat.

Tertarik melihat lebih jauh tentang roket Long March 9? Berikut video yang menampilkan inovasi ini secara visual:

Jadi, bagaimana menurut kalian? Apakah Long March 9 mampu menyaingi Starship? Atau justru SpaceX tetap tak tergoyahkan sebagai pemimpin teknologi luar angkasa? Kita tunggu perkembangan berikutnya!

Source : KompasTekno

What do you think?

Reactions