Mobile Forensic and Computer Security Conference & Workshop 2017 Between US and DRACOS

Abdul Djalil Djayali 24 Januari 2017

Mobile Forensic and Computer Security Conference & Workshop 2017 Between US and DRACOS

Perkembangan serta hasil produksi dibidang teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia yang berdaya guna tidak lagi menjadi hal baru di telinga kita semua, baik dalam bidang industri, ekonomi, pertahanan negara dan yang lebih utama lagi adalah dibidang pendidikan, mencakup aspek kebutuhan serta pemanfaatan perangkat lunak untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Namun tidak semua hasil produksi tersebut dimanfaatkan secara optimal dikarenakan publikasi dan sosialisasi yang dilakukan tidak sampai kepada pihak-pihak yang menjadi tujuan utama dari produksinya. Produksi distro linux di Indonesia adalah sala satunya, distro linux buatan indonesia yang belakangan ini mendapat sorotan dari pengguna dan tenaga IT Security serta Penetration Testing dunia adalah “DracOS Linux”.

DracOS Linux adalah satu-satunya distro yang fokus di bidang penetration testing, seperti Kali Linux yang umum dimanfaatkan dalam melakukan forensika digital di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia dan di Yogyakarta khususnya. Perbedaannya adalah DracOS dibagun menggunakan* Linux From Scratch* yang mana teknik pembuatan linux ini dimulai dari Nol dan bukan merupakan turunan dari Ditro Linux yang ada di dunia saat ini. Melihat peluang ini, kita dapat menyadari bahwa Sistem Operasi yang dibangun ini merupakan aset bagi negara, dikarenakan keaslian dari DracOS ini memungkinkan untuk digunakan dalam pertahanan negara ataupun dalam bidang pendidikan seperti** Forensika Digital**. Namun masih ada pertanyaan mendasar yang harus kita jawab yaitu bagaimana menghadapi perubahan teknologi dimasa depan khususnya di Indonesia?

Untuk menaggapi pertanyaan ini melaui MOSICS atau Mobile Forensic and Computer Security yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Magister Teknik Informatika (HM2TIF) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini meyakini bahwa akan menambah ilmu dan wawasan dari civitas akademika di Universitas Ahmad Dahlan khususnya di jurusan Teknik Informatika sebagai bekal dalam menanggapi perubahan-perubahan yang akan terjadi di masa depan serta sebagai tolak ukur bagi sebuah perusahaan yang beroperasi untuk kemajuan bangsa.

MOSICS atau Mobile Forensic and Computer Security merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Magister Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan.

Yang akan dilaksanakan di:

Yogyakarta, 17-18 Februari 2017
Auditorium Kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan
Jln. Prof. Dr. Soepomo, SH. Janturan Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta, 55164

Jadwal Acara:

Seminar – Jumat, 17 Februari 2017

  • Sunardi (Ka.Prodi MTI)
  • Imam Riadi (Ka.Bid NetKom)
  • “Sistem Operasi Power Full dengan LFS” – Redho Maland (Developer DracOS)
  • “Pemanfaatan DracOS Linux dalam Forensika Digital” – Satria Edi Pradana (Developer DracOS)
  • “Bedah Buku CTF & Hacking Kioptrix Server” – Alexander Lumbantobing (Penulis Buku IT)

Workshop – Sabtu, 18 Februari 2017

  • – Party Release DracOS Linux v3 “Kuntilanak”
  • – Mendapatkan data forensik dengan DracOS Linux
  • – Hacking Smartphone Android

Pendaftaran

form pendaftaran : http://bit.ly/2jb5WXW 1. Umum: IDR 75K (Seminar) IDR 150K (Workshop) 2. Mahasiswa/Siswa: IDR 50K (Seminar) IDR 125K (Workshop)

Bagi pendaftar paket seminar dan workshop sebelum H-7 akan mendapatkan potongan sebesar 20%

Peserta Terbatas!

Peserta Seminar 200 orang dan Workshop hanya 30 orang

Peserta seminar berhak mendapatkan:

  • Goody-bag
  • Pulpen
  • Snack & Makan Siang
  • Booklet
  • ID-Card
  • Sertifikat kegiatan 'DVD Installer DracOS' 'Doorprize'

Informasi Pendaftaran: