Panduan Lengkap Untuk Menjadi Fullstack Web Developer Profesional

Goo 29 Maret 2023

Panduan Lengkap Untuk Menjadi Fullstack Web Developer Profesional

Hi coders!, dalam era digital yang semakin berkembang pesat saat ini, kebutuhan akan pengembang web yang terampil juga kini semakin meningkat. Aplikasi web telah menjadi sangat penting dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena memudahkan pengguna dalam berkomunikasi, berbelanja, atau mencari informasi. Oleh karena itu, menjadi seorang Fullstack Web Developer dapat menjadi pilihan karir yang menjanjikan dan menguntungkan.

Namun, tahukah kalian apa itu Fullstack Web Developer? Dan bagaimana cara menjadi salah satunya?.

Nah, bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang peran dan tanggung jawab Fullstack Web Developer, artikel kali ini akan membahas secara detail mengenai hal tersebut. Langsung saja, mari kita bahas.

Apa itu Fullstack Web Developer?

Fullstack Web Developer adalah seorang profesional dalam bidang pengembangan web yang dapat merancang dan mengembangkan aplikasi web menggunakan HTML, CSS, JavaScript, serta untuk bagian back-end menggunakan PHP, Python, Ruby, Node.js, dan sebagainya. Selain itu, profesi ini juga dituntut untuk memiliki pemahaman tentang database, server, dan infrastruktur untuk menjamin aplikasi web yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik. Fullstack Web Developer memiliki kemampuan untuk mengembangkan aplikasi web secara end-to-end, mulai dari sisi client hingga sisi server.

Bagaimana cara menjadi Fullstack Web Developer?

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjadi Fullstack Web Developer:

  • Pelajari dasar-dasar pemrograman

Pelajari dasar-dasar pemrograman, seperti konsep pemrograman, struktur data, dan algoritma. Ada banyak sumber belajar pemrograman online, seperti tutorial, video, dan buku. Jika bingung, dapat mengikuti kelas online.

  • Pelajari frontend development

Pelajari frontend development, termasuk HTML, CSS, dan JavaScript. Anda dapat mempelajari tentang UI design, responsive design, framework seperti React, Vue, dan Angular, serta tool seperti Photoshop dan Figma.

  • Pelajari backend development

Pelajari backend development, termasuk database, server, dan logika bisnis. Anda dapat mempelajari tentang database seperti MySQL, PostgreSQL, MongoDB, server seperti Node.js, PHP, Ruby, dan framework seperti Laravel, Django, dan Ruby on Rails.

  • Pelajari teknologi pengembangan web lainnya

Git, layanan cloud seperti Alibaba Cloud, AWS atau Google Cloud Platform, dan keamanan web.

  • Praktekkan

Praktekkan dengan membuat aplikasi web kecil-kecilan atau project yang memungkinkan Anda mengembangkan skill dan mengaplikasikan pengetahuan yang telah dipelajari.

  • Jangan berhenti belajar

Dunia teknologi selalu berkembang dan terus berubah, Fullstack Web Developer harus selalu belajar hal-hal baru untuk memperbarui pengetahuan dan skill.

  • Dapatkan sertifikasi

Dapatkan sertifikasi dari institusi atau organisasi terkait untuk meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan diri Anda dalam memasuki pasar kerja.

Beberapa yang telah disebutkan diatas adalah langkah-langkah untuk menjadi Fullstack Web Developer. Namun demikian, menjadi seorang Fullstack Web Developer membutuhkan waktu dan kesabaran. Perlu diingat, bahwa keberhasilan menjadi Fullstack Web Developer tidak hanya bergantung pada pengetahuan teknis saja, tetapi juga kreativitas, kemampuan problem solving, dan kemampuan bekerja dalam tim.

Apa tanggung jawab seorang Fullstack Web Developer?

Memperbaiki komputer? Oh tentu saja bukan ya, Coders.

Tanggung jawab Sebagai Fullstack Web Developer, meliputi:

  • Memahami dan mengembangkan user interface yang baik dan responsif untuk meningkatkan pengalaman pengguna (user experience/UX) dan performa aplikasi.
  • Membangun bagian belakang aplikasi, termasuk pengelolaan server, database, dan integrasi API.
  • Mengembangkan aplikasi yang aman, handal, dan dapat diuji (testing).
  • Menyelesaikan masalah teknis dan memperbaiki bug pada aplikasi.
  • Memantau performa aplikasi dan melakukan pemeliharaan (maintenance) untuk memastikan aplikasi berjalan dengan baik.
  • Terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi dan tren terbaru untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman.

Apa saja keahlian yang diperlukan untuk menjadi Fullstack Web Developer?

Beberapa keahlian yang diperlukan untuk menjadi Fullstack Web Developer adalah sebagai berikut:

  • Pemahaman tentang konsep dasar pemrograman seperti struktur data, algoritma, dan logika pemrograman.
  • Kemampuan HTML, CSS, JavaScript, dan back-end seperti PHP, Python, Ruby, Node.js, dan sebagainya.
  • Pemahaman tentang database dan query language seperti SQL, MongoDB, atau Firebase.
  • Pemahaman tentang teknologi server dan infrastruktur seperti AWS, Google Cloud, atau Azure.
  • Pemahaman tentang arsitektur dan desain aplikasi untuk membangun aplikasi web yang skalabel dan mudah dipelihara.
  • Kemampuan dalam melakukan debugging, pemecahan masalah, dan pengujian aplikasi web.
  • Pemahaman tentang keamanan web dan praktik keamanan dalam pengembangan aplikasi web.
  • Kemampuan dalam bekerja dengan version control system seperti Git.
  • Kemampuan dalam bekerja dengan framework atau library seperti React, Vue, Laravel, Django, atau Ruby on Rails.
  • Kemampuan dalam bekerja dengan tim
  • Komunikasi yang baik dengan anggota tim, pengembang lain, dan pemangku kepentingan.

Kemampuan-kemampuan tersebut sangat penting untuk menjadi seorang Fullstack Web Developer yang handal dan dapat mengembangkan aplikasi web dengan baik.

Baca Juga : 10 Version Control System yang Harus Kamu Kenal

Apa perbedaan Fullstack Web Developer dengan Frontend dan Backend Developer?

Perbedaan antara Fullstack Web Developer, Frontend Developer, dan Backend Developer adalah sebagai berikut:

  • Fullstack Web Developer : Seorang Fullstack Web Developer memiliki kemampuan untuk mengembangkan aplikasi web dari awal hingga akhir, termasuk frontend, backend, dan database. Selain itu, juga harus memiliki pemahaman yang baik tentang konsep dasar pemrograman, bahasa pemrograman, database, dan teknologi server.
  • Frontend Developer : Seorang Frontend Developer bertanggung jawab untuk mengembangkan sisi depan (frontend) dari aplikasi web, termasuk desain user interface (UI) dan user experience (UX). Penggunaan HTML, CSS, dan JavaScript merupakan hal yang wajib dikuasai untuk mengembangkan tampilan aplikasi web yang dapat diakses oleh pengguna.
  • Backend Developer : Seorang Backend Developer bertanggung jawab untuk mengembangkan sisi belakang (backend) dari aplikasi web, termasuk server, database, dan logika bisnis. Penggunaan bahasa pemrograman seperti Golang, PHP, Python digunakan untuk dapat membuat aplikasi web berjalan di server dan berinteraksi dengan database.

Secara umum, Fullstack Web Developer memiliki kemampuan yang lebih luas daripada Frontend atau Backend Developer karena dapat mengembangkan aplikasi web dari awal hingga akhir dan harus memiliki pemahaman yang baik tentang kedua sisi aplikasi web. Sedangkan Frontend dan Backend Developer fokus pada pengembangan sisi depan atau sisi belakang aplikasi web. Namun demikian, dalam beberapa kasus, ada perusahaan atau proyek yang lebih membutuhkan spesialisasi pada sisi depan atau belakang sehingga membutuhkan Frontend atau Backend Developer saja.

Lalu muncul pertanyaan, apakah Fullstack Web Developer dapat mengisi lowongan Frontend maupun Backend?

Jawabannya adalah ya, dengan pengalaman dan keterampilan yang dimiliki, Fullstack Web Developer dapat memenuhi kebutuhan perusahaan atau klien untuk mengisi posisi Frontend atau Backend Developer. Namun, perlu diingat bahwa meskipun Fullstack Web Developer memiliki keterampilan di kedua sisi, sebaiknya posisi pekerjaan menyesuaikan dengan keahlian yang lebih kuat agar dapat memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan atau klien.

Apa saja teknologi yang biasa digunakan oleh Fullstack Web Developer?

Beberapa teknologi yang biasa digunakan oleh Fullstack Web Developer adalah sebagai berikut:

  • HTML, CSS, JavaScript, PHP, Python, Ruby, dan sebagainya.
  • Framework dan Library: React, Vue, Angular, Laravel, Django, Ruby on Rails, dan Express.js.
  • Database: MySQL, PostgreSQL, MongoDB, atau Firebase.
  • Server: Apache, Nginx, atau Node.js.
  • Version Control System: Git atau SVN untuk mengelola kode sumber aplikasi web dan melakukan kolaborasi dengan tim pengembang lain.
  • Tools pengembangan: Visual Studio Code, Sublime Text, atau Atom.
  • Layanan cloud: Alibaba Cloud, Amazon Web Services (AWS), Google Cloud Platform, atau Microsoft Azure untuk hosting dan deployment aplikasi web.
  • Keamanan web: memahami praktik keamanan web dan teknologi keamanan seperti SSL, HTTPS, atau OAuth.
  • Framework testing: Jasmine, Mocha, atau Jest.

Teknologi diatas merupakan teknologi yang banyak digunakan oleh seorang Fullstack Web Developer. Ada banyak teknologi dan bahasa pemrograman lain yang dapat digunakan, penggunaan tergantung pada kebutuhan proyek dan preferensi pengembang.

Bagaimana cara meningkatkan kemampuan sebagai Fullstack Web Developer?

Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan sebagai Fullstack Web Developer:

  • Memperdalam pengetahuan tentang database
  • Memperdalam pengetahuan tentang framework, dapat membantu meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan aplikasi web yang kompleks.
  • Mengikuti kelas atau kursus online dan seminar. Untuk kelas online, Anda dapat mengikuti KelasFullstack dan kursus online seperti Udemy, Coursera, atau edX.
  • Mempraktikkan apa yang telah dipelajari saat membangun aplikasi web atau proyek pribadi dapat membantu meningkatkan kemampuan dan memberikan pengalaman dalam mengatasi masalah yang muncul.
  • Bergabung dengan komunitas pengembang web untuk bertukar informasi, ide, dan pengalaman dengan para pengembang web lainnya. Ada banyak komunitas pengembang web di platform seperti Discord Community, GitHub, Reddit, atau Stack Overflow.
  • Mencoba hal baru seperti teknologi terbaru atau proyek sampingan dapat membantu meningkatkan kemampuan dan memberikan pengalaman baru dalam mengembangkan aplikasi web.

Apa keuntungan menjadi Fullstack Web Developer?

Berikut adalah beberapa keuntungan menjadi Fullstack Web Developer:

  • Kemampuan untuk mengembangkan aplikasi web dari awal hingga akhir

Sebagai Fullstack Web Developer, Anda memiliki kemampuan untuk mengembangkan aplikasi web dari sisi klien hingga sisi server. Ini memberikan Anda fleksibilitas dalam mengembangkan aplikasi web dari awal hingga akhir.

  • Gaji yang tinggi

Fullstack Web Developer adalah salah satu posisi yang dihargai di industri teknologi, dan biasanya dibayar dengan gaji yang tinggi.

  • Fleksibilitas dalam pekerjaan

Fullstack Web Developer dapat bekerja di berbagai jenis perusahaan, mulai dari startup hingga perusahaan besar. Selain itu, banyak Fullstack Web Developer yang dapat bekerja secara remote, memberikan fleksibilitas dalam jadwal kerja dan tempat tinggal.

  • Peluang karir yang baik

Seiring dengan peningkatan permintaan untuk aplikasi web, permintaan untuk Fullstack Web Developer juga meningkat. Ini memberikan peluang karir yang baik dan memungkinkan Anda untuk berkembang dalam karir Anda sebagai pengembang web.

  • Keterampilan yang transferable

Keterampilan yang diperoleh sebagai Fullstack Web Developer dapat diterapkan pada berbagai jenis pekerjaan teknologi lainnya, seperti pengembangan aplikasi mobile atau pengembangan perangkat lunak.

  • Kesempatan untuk bekerja dengan teknologi terbaru

Fullstack Web Developer seringkali bekerja dengan teknologi terbaru dan dapat mengembangkan aplikasi web dengan fitur-fitur terbaru dan inovatif.

Namun, seperti pekerjaan di bidang teknologi lainnya, menjadi Fullstack Web Developer juga memerlukan komitmen untuk belajar dan mengembangkan keterampilan secara terus-menerus untuk tetap relevan di pasar kerja.

Apakah Fullstack Web Developer akan terancam dengan adanya ChatGPT?

Tidak, chatbot seperti ChatGPT tidak akan mengancam pekerjaan Fullstack Web Developer atau profesi lain di bidang teknologi. Sebaliknya, teknologi chatbot dan kecerdasan buatan seperti ChatGPT dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas pengembang web, serta dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan pengalaman pengguna di situs web dan aplikasi.

Meskipun ChatGPT memiliki kemampuan untuk memahami dan memproses bahasa alami, tetapi kemampuan tersebut terbatas pada peran sebagai asisten virtual dan tidak dapat menggantikan pengembang web yang memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi web yang kompleks dan inovatif.

Selain itu, pekerjaan Fullstack Web Developer melibatkan banyak aspek dalam pengembangan aplikasi web untuk mengatasi masalah yang kompleks seperti desain, pengembangan backend, pengembangan frontend, manajemen database, dan pengujian. So, don’t worry, profesi Fullstack Web Developer tetap akan diperlukan dalam pengembangan aplikasi web dan memiliki prospek karir yang cerah di masa depan.

kelasfullstack.png

Nah, jika Anda merupakan programmer baru dan mulai memiliki ketertarikan pada karir ini tapi bingung harus mulai dari mana, disarankan agar Anda ikut kelas online supaya tidak tersesat dan ujungnya overthinking. Saat ini, Codepolitan membuka kelas Fullstack Web Developer untuk membantu Anda menjadi Fullstack Web developer yang handal. Informasi lebih lanjut, silahkan akses kelas disini https://kelasfullstack.id/.

Demikianlah penjelasan mengenai Fullstack Web Developer, salah satu pilihan karir menjanjikan dan menguntungkan di era digital saat ini. Dengan memahami tanggung jawab dan keterampilan yang diperlukan, serta mengikuti perkembangan teknologi terbaru, Anda dapat meraih kesuksesan sebagai seorang Fullstack Web Developer profesional. Jangan lupa untuk terus belajar dan meningkatkan keterampilan Anda, siapkan diri untuk memasuki pasar kerja yang semakin kompetitif dan inovatif. Semoga bermanfaat!