PyDev of the Week, Wawancara dengan Python Developer Reinout van Rees Kreator Zest.releaser

Bagus Aji Santoso 9 September 2016

PyDev of the Week, Wawancara dengan Python Developer Reinout van Rees Kreator Zest.releaser

PyDev of the Week minggu ini adalah Reinout van Rees (@reinoutvanrees)! Beliau merupakan pembuat zest.releaser. Beliau juga memiliki website yang di dalamnya terdapat blog mengenai Python yang pembaca perlu ikuti. Saya juga akan merekomendasikan halaman Github ini untuk melihat project yang pernah beliau kerjakan.

Kapan anda mulai menggunakan Python?

Saya berasal dari Belanda, oleh karena itu saya memiliki sedikit keuntungan saat ngoding Python. Latar belakang pendidikan saya adalah teknik sipil. Saya telah mengambil semua kelas pemrograman, namun sebagian besar kelas yang saya ambil merupakan kelas rekayasa lalu lintas, perhitungan konstruksi, teknik pengairan, dll.

Pada tahun 2000 saya tergabung ke dalam project riset Uni Eropa diakhir masa kuliah yang mana pekerjaannya merupakan campuran antara teknik sipil dan pemrograman internet. Saya menggunakan beberapa pustaka Java untuk memproses XML (yang cukup populer saat itu), namun tidak dapat menemukan cara untuk dapat menyelesaikannya tepat waktu untuk didemokan.

Akhirnya saya mencoba Jython. Memanggil kode Java dengan interpreter Java Python lebih mudah dan akhirnya saya dapat menyelesaikan demo tersebut tepat waktu. Jadi saya mulai menggunakan Python karena kebutuhan dan juga karena tidak sengaja menemukannya.

Setelah menemukan Python dipertengahan tahun 2000 saya mulai menggunakannya lebih banyak lagi saat sedang mengerjakan gelar PhD. Zope sedang naik daun saat itu. Saya menghadiri banyak konferensi Europython. Saya mulai menggunakan Plone tak lama kemudian. Dan kemudian secara tidak sengaja saat saya mencari pekerjaan setelah mendapat gelar S3 saya diterima di sebuah perusahaan yan gmenggunakan Plone, ngoding beneran untuk cari uang.

Bahasa pemrograman apa yang anda tahu selain Python dan manakah yang paling anda sukai?

Python sampai saat ini merupakan bahasa pemrograman yang paling banyak saya gunakan. Saya juga memahami bahasa pemrograman Pascal cukup baik. Turbo Pascal 6 dan kemudian Delphi 1. Jika XSLT 1.0 juga terhitung sebagai bahasa pemrograman, saya pernah menggunakannya selama dua tahun. Sedikit Bash, dan tentu saja sedikit JavaScript.

Favorit? Saya sudah lama tidak menggunakannya lagi, selain itu kodenya sulit sekali untuk dibaca dan saya pun hanya pernah menulis satu program utuh dengan bahasa ini, ... APL! "A Programming Language". Keyword yang digunakan oleh bahasa ini adalah titik, garis miring, huruf Yunani dan simbol-simbol aneh. Kalau tidak salah perintah "+/A" akan mengembalikan nilai dari vektor A. Bisa jadi saya memberikan sintaks yang salah. Tapi saya yakin bahwa saya pernah memiliki pengalaman menyenangkan dengan disket 3.5 inci yang berisi salinan IBM APL 2.0!

Baca juga: Wawancara dengan Balsamiq Studio LLC

Project apa yang sedang anda kerjakan saat ini?

Sejak tahun 2010 saya bekerja untuk perusahaan teknik sipil (2/3 karyawannya merupakan ahli pengairan) yang sudah banyak mengerjakan banyak project Python/Django (1/3 karyawannya merupakan programmer). Perusahaan ini memiliki kombinasi yang sempurna bagi saya yang merupakan seorang insinyur teknik sipil yang juga menjadi seorang programmer. Lebih-lebih kantornya dapat ditempuh 30 menit naik sepeda dari rumah.

Saat ini saya kebanyakan melakukan pekerjaan dibelakang layar. Mengatur Jenkins, mencari tahu bagaimana kami harus menggunakan Docker, membuat aplikasi monitoring otomatis, zabbix integration, mentoring programmer baru, beberapa pekerjaan sysadmin, memperbarui program untuk python 3, membangun ulang sistem login pusat, dll.

Pustaka Python mana yang paling anda sukai?

Ijinkan saya memperkenalkan zest.releaser. Saya mulai mengerjakannya tahun 2008 dan masih menggunakannya tiap kali merilis beberapa paket Python: aplikasi ini memperbarui nomor versi, menyimpan tanggal rilis di changelog, menambahkan tag dan bonusnya bisa mengunggahnya ke pypi. Semua pekerjaan yang terlalu malas untuk saya lakukan secara manual. Selain itu banyak juga orang yang menyukainya. Project ini sangat menyenangkan untuk dimaintain, terlebih karena saudara laki-laki saya merupakan co-maintainer-nya.

Pustaka bawaan Python yang menarik? Saya selalu menyukai "tempfile". Pustaka ini sangat memudahkan untuk membuat berkas atau direktori sementara dengan lebih aman. Saya sering menggunakannya. Aplikasi ini dapat melakukan apa yang kita perlukan.

Ada lagi yang ingi anda sampaian?

Saya belum berbicara tentang hobi. Bagian ini saya lewatkan pertanyaan pertama karena terlalu banyak membahas Python.

Membaca buku sejarah adalah hobi yang baik. Saya juga menyukai model rel kereta di rumah. Saya menggunakan sebagian ruangan loteng untuk membangun rel kereta Jerman tahun 1970an di sana. Hobi-hobi ini cukup perbeda dengan pemrograman (meskipun saya juga memiliki beberapa Arduino yang dipakai di sana sini).

 

Diterjemahkan dari PyDev of of the Week: Reinout van Rees dengan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License atas ijin dari Mike Driscoll