Tua-tua Kelabu: Efek Absennya/Minimnya Penguasaan Teori

Bernaridho 25 Januari 2017

Tua-tua Kelabu: Efek Absennya/Minimnya Penguasaan Teori

Kita biasa mendengar pepatah “Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi”. Salah satu konotasi pepatah ini adalah orang-orang yang menekuni suatu bidang tertentu sampai menjadi sangat ahli

NAMUN KHUSUS untuk TI (apalagi dalam hal software), pepatah “Tua-tua kelabu” secara umum lebih tepat. Pepatah ini menggambarkan orang-orang yang makin berumur, dan kalau terus menekuni hal teknis akan segera kelabu nasibnya.

Kelabunya praktisi teknis dari software sangat dipengaruhi dari kacaunya dunia software. Kekacauan pertama tercermin dari tren tentang bahasa pemrograman. Untuk bisa menyimak lebih lanjut, kita dapat membandingkan “Tua-tua keladi” di bidang kedokteran gigi dengan “Tua-tua kelabu” di bidang pemrograman.

Andaikan Anda lulus pada tahun 1988 dan tetap berkarir di bidang pemrograman selama 20 tahun, seperti apa Anda bekerja selama 20 tahun? Kira-kira seperti ini.

Tiga tahun pertama (sampai pada tahun 1991), Anda akan memakai Turbo Pascal, dBASE II, dan dBASE III+. Mulai tahun 1992 sampai tahun 1995 memakai Clipper, dBASE, dan Visual BASIC. Pada rentang tahun 1996 sampai 1999, Anda memakai SQL, HTML, Java, dan PERL. Setelah itu, mulai tahun 2000 sampai 2003 memakai PHP (seraya tetap memakai Java). Mulai tahun 2004, Anda memakai ASP/ASPX, XML, PHP, dan C#. Total dalam waktu 20 tahun Anda (harus) menguasai 12 bahasa pemrograman.

Realistiskah target di atas? Dengan asumsi, Anda tamat umur 24 tahun (sesuatu yang sangat lumrah pada tahun 1988 karena kurikulum S1 masih 5 tahun) berarti Anda mulai belajar Clipper dan Visual BASIC pada umur 28 tahun. Sesuatu yang agak rumit.

Pada tahun 1996 dengan umur 32 tahun, Anda harus belajar SQL, HTML, Java, dan PERL. Secara umum saya ragu ada alumni Informatika (pada tahun dan usia tersebut) mampu membuat program-program skala besar yang memakai dan mengharuskan penguasaan ketiga bahasa pemrograman tersebut.

Pada tahun 2000 dengan umur 36, tahun Anda harus belajar PHP. Ah, please, kalau ada alumni Informatika pada masa dan tahun tersebut mengaku dapat belajar PHP; saya harus minta bukti. Terakhir, mulai tahun 2004 dengan umur 40 tahun ke atas ASPX, XML, dan C#. He he, bila Anda pembaca PC Media dan berumur 40 tahun, masih dapatkah Anda belajar XML dan menerapkannya dalam pemrograman-pemrograman yang rumit?

Kekacauan kedua berasal dari sifat pengetahuan dan manual pemrograman yang terlalu bersifat product-dependent. Mengacu kepada contoh bahwa mulai tahun 1996 Anda harus memakai SQL, apakah tidak ada masalah seandainya Anda memakai produk yang berbeda walau sama-sama memakai SQL?

Tetap ada masalah. Dalam praktik, cukup banyak praktisi yang tidak mampu menguasai produk baru. Sebagai contoh: kalau pada tahun 1996 Anda memakai dBASE V dan pada tahun 1998 Anda diharuskan memakai Oracle 8, apakah transisi pasti mulus? Dalam banyak kasus tidak. Lebih-lebih lagi bila Anda harus memakai SQL Server 8 pada tahun 2000, yet another product.

Pengetahuan tentang suatu produk sering tidak menjamin transisi yang mudah. Kalau pengetahuan Anda seabreg tentang Oracle (for Linux), hal itu tidak menjamin Anda mudah menguasai SQL Server (dan sebaliknya). Hal ini berbeda dengan banyak profesi lain, misalnya dokter gigi. Saya pernah dirawat oleh beberapa dokter gigi yang telah berkarir selama 20 tahun. Mereka masih dapat mengikuti perkembangan kedokteran gigi dan masih dapat bekerja dengan tangannya. Hal ini karena tidak ada “bahasa pemrograman” yang baru yang muncul setiap tahun untuk komunikasi antardokter gigi dan antara dokter gigi dengan alatnya.

Kelabunya orang-orang yang ingin menekuni karir di bidang teknis software juga dipengaruhi oleh kejamnya praktik bisnis dan rekrutasi di Indonesia. Perusahaan membatasi umur 28 tahun untuk programer yang akan direkrut. Untuk manajer TI batas maksimum umur adalah 35 tahun, bahkan dalam banyak kasus, umur 30 tahun. Tidak mengherankan, kalau praktisi yang umurnya mendekati 30 tahun harus segera berpikir untuk pindah ke jalur manajemen, menjadi salespersons atau pindah profesi.

Baru-baru ini CodePolitan post news https://www.codepolitan.com/6-bahasa-pemograman-baru-yang-wajib-kamu-pelajari-2016. Bila Anda sudah berumur 30 tahun dan belum pernah memakai satupun dari 6 bahasa pemrograman tersebut, kuatkah Anda belajar satu-atau-lebih dari ke 6 bahasa pemrograman tersebut? Saya ragu. Kalaupun Anda kuat, Anda tidak akan wakili kasus umum.