Bridgefy - Aplikasi Chatting Tanpa Internet

sheli indriani 12 September 2019

Bridgefy - Aplikasi Chatting Tanpa Internet

Belum lama ini Hong Kong telah diguncangkan aksi demonstrasi berkepanjangan karena dipicu oleh RUU ekstradisi yang kontroversial. Pada saat proses demonstrasi berlangsung selama berminggu-minggu, para pengunjuk rasa di Hong Kong menggunakan aplikasi chatting khusus setelah pemerintah China membatasi penggunaan sosial media dengan memblokir akses sistem seluler. Mereka telah beralih ke aplikasi baru ini karena aplikasi tersebut tidak menggunakan Internet oleh karenanya akan lebih sulit untuk di blokir.

Aplikasi bernama Bridgefy ini menggunakan sistem Bluetooth sehingga dapat memungkinkan pengunjuk rasa di Hongkong dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa menggunakan koneksi internet. Bridgefy ini berupa SDK yang dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam aplikasi Android dan iOS.

Bridgefy menggunakan topologi mesh yang menghubungkan antar perangkat perangkat-perangkat agar pengguna dapat saling telpon dan chatting satu sama lain meskipun dengan beda kota. Bukan hanya itu, Pengguna dapat menggunakan SDK tersebut dengan keperluan lainnya ketika tidak ada akses internet. Aplikasi ini mengirimkan informasi dengan melalui beberapa pengguna hingga sampai ke pengguna tujuan.

Image

Ada beberapa cara kerja menggunakan Bridgefy. Untuk pengiriman pesan ke seorang pengguna lain, jarak antara si pengirim dan penerima dari ponsel ke ponsel harus berada sekitar 100m (330 kaki).

Bagaimana jika penerima pesan di luar radius tersebut? Pesan tersebut akan “mampir” dulu ke beberapa pemakai Bridgefy lain di dalam radius kelipatan 100 meter. Jika si penerima pesan berada satu kilometer dari si pengirim, maka pesan tersebut akan singgah di 10 pengguna Bridgefy.

Image

Dengan adanya aplikasi tersebut jelas dapat memudahkan pengunjuk rasa yang mencoba menjangkau orang-orang agar tidak perlu menggunakan SMS tradisional, email, ataupun aplikasi dari China (WeChat) karena semua sudah dimonitor oleh negara.

Aplikasi ini dirancang oleh startup yang berbasis di San Francisco dan sebelumnya telah digunakan di tempat-tempat di mana wi-fi atau jaringan tradisional kesulitan untuk bekerja, seperti acara musik atau acara olahraga.

BBC mengatakan bahwa pengunjuk rasa beralih menggunakan Bridgefy saat Internet tiba-tiba terputus karena sensor atau yang biasa disebut dengan Great Firewall of China, yang juga menyensor beberapa web yang berada di Hong Kong.

Ada dua alasan orang-orang mengunduh aplikasi ini:

  1. Karena akses internet mulai dibatasi oleh pihak berwenang.
  2. Karena aplikasi ini adalah cara yang aman bagi banyak orang untuk berkomunikasi tanpa khawatir pesan dapat dibaca oleh mata yang tidak diinginkan.

Saat ini, Bridgefy banyak digunakan oleh penduduk Hong Kong, Mereka menggunakannya agar lebih hati-hati dan tetap aman ketika berkomunikasi tanpa menggunakan koneksi internet.

Meski Bridgefy berjalan tanpa meggunakan internet, ketika ingin mengunduh aplikasi ini juga tentu perlu menggunakan internet. Selain itu, internet juga diperlukan untuk menyingkronkan kontak yang ada di ponsel. Jika tidak memiliki akses internet, aplikasi ini memang masih bisa digunakan tetapi daftar pada kontak pengguna Bridgefy tidak akan mucul.

Setelah Bridgefy diunduh, lalu hidupkan fitur Bluetooth. Bridgefy juga memerlukan pulsa untuk mendapatkan pesan verifikasi SMS. Namun, mengenai verisikasi hal ini hanya dilakukan dalam dua hingga tiga kali klik saja.

Bridgefy juga memiliki fitur broadcast yang memungkinkan pengguna mengirim pesan kepada siapa pun yang berada di sekitarnya. Meskipun penerima tidak berada di dalam daftar kontak. Namun, ada catatan penting: pesan broadcast tidak akan terenkripsi.

Hal ini juga yang menjadi kekhawatiran adanya penyusup jaringan Bridgefy oleh polisi Hong Kong yang ingin memata-matai pendemo. Misalnya, polisi mendaftar ke Bridgefy dan membanjiri jaringan dengan siaran palsu.

Setiap kali terjadi badai atau gempa bumi, Bridgefy juga mengalami penaikan unduhan secara drastis. Teknologi inti dari aplikasi ini juga tersedia untuk pengembang dalam bentuk SDK, sehingga dapat digunakan untuk mengintegrasikannya ke dalam aplikasi mereka sendiri serta membuatnya bekerja secara offline.

Dirangkum dari beberapa sumber :

forbes.com

BBC

Tempo.co

medium.com