Tantangan Menjadi Cyber Security Tingkatkan Industri 4.0

Prasatya 15 Februari 2024

Tantangan Menjadi Cyber Security Tingkatkan Industri 4.0

Era evolusi industri 4.0 membawa banyak perubahan, termasuk dalam dunia industri dan teknologi. Di era ini, cyber security menjadi semakin penting karena semua terhuung dengan internet, mulai dari perangkat, sistem hingga data.

Ancaman cybersecurity di era ini semakin kompleks dan beragam. Serangan siber dapat menyebabkan kerusakan oada infrastruktur, sistem, dan data yang dapat mengakibatkan kerugian finansial, reoutasi, dan bahkan keselamatan. Selain itu, data pribadi dan data pengguna menjadi lebih rentan terhadap penyalahgunaan.

Menurut World Bank, berdasarkan data ITU (International Telecommunication Union) prosi penggunaan internet di dunia adalah sekita 49 persen pada tahun 2017, porsi tersebut meningkat pesat dibandingkan tahun 2000 yang hanya sekitar 6,7 persen. Dengan hal tersebut, Internet world Stats memperkirakan porsi penggunaan internet di dunia adalah sebesar 64,2 persen populasi pada kuartal pertama tahun 2021. Adapun jumlah pengguna internet yang diperkirakan itu adalah sebanyak lebih dari 5 miliar, jumlah tersebut meningkat sekitar 1.300 persen dibandingkan tahun 2000.

Peningkatan jumlah pengguna internet di dunia tidak terlepas dari peningkatan jumlah ancaman ataupun serangan siber. Khusus Indonesia, BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) mencatat pada tahun 2018 ada 12,8 juta serangan. Pada tahun 2019 melonjak 98,2 juta serangan, selanjutnya pada tahun 2020 ada sebanyak 74,2 juta serangan. (Laporan Honeynet Project, BSSN).

Menurut ISO (International Organization for Standardization), terdapat jutaan serangan siber yang terjadi setiap hari. Pelaku bisnis, sains teknologi, dan pemerintah perlu meningkatkan upaya mereka dalam meningkatkan keamanan siber. Pada pembahasan artikel kali ini akan membedah apa saja tantangan-tantangan menjadi Cyber Security industri 4.0. Mari simak dengan seksama ulasannya ya!

Apa itu Cyber Security?

Cyber Security adalah praktik melindungi sistem, jaringan, program, dan data dari serangan siber. Ini adalah bidang yang luas mencakup berbagai disiplin ilmu, termasuk jaringan, keamanan aplikasi, kriptografi, dan kesadaran keamanan.

Tujuan keamanan cyber adalah untuk melindungi asset informasi dari kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan. Kerahasiaan berarti bahwa hanya orang berwenang yang dapat mengakses informasi. Integritas berarti bahwa informasi akurat dan lengkap. Ketersediaan berarti bahwa informasi tersedia untuk orang yang berwenang ketika mereka membutuhkannya. Ada banyak jenis ancaman keamanan cyber, termasuk malware, serangan phising, serangan social engineering, serangan zero-day.

Keamanan cyber adalah masalah penting bagi individu dan organisasi. Individu dapat melindungi diri mereka sendiri dengan mempraktikan kebiasaan keamanan cyber yang baik, seperti menggunakan kata sandi yang kuat dan berhati-hati tentang apa yang mereka akses secara online. Sementara organisasi, dapat melindungi diri mereka sendiri dengan menerapkan program keamanan cyber yang komprehensif yang mencakup control keamanan teknis, kebijakan dan prosedur, dan pelatihan kesadaran keamanan. Pentingnya keamanan cyber akan terus tumbuh di tahun-tahun mendatang. Karena dunia menjadi semakin terhubung, aka nada lebih banyak peluang bagi peretas untuk meluncurkan serangan cyber.

Baca Juga: Perbedaan Cybercrime dan Cyber Security Menurut Ahli

Permukaan yang Lebih Luas

Salah satu tantangan utama dalam menjaga keamanan cyber adalah pemahaman akan permukaan serangan yang semakin luas. Dengan konektivitas yang tinggi melalui IoT, clud computing, dan big data membuka celah baru bagi para cyber. Perangkat dan sistem yang terhubung menjadi target empuk bagi para peretas. Serta banyaknya layanan di internet, para pelaku kejahatan dapat dengan mudah menyusup ke dalam jaringan untuk mencuri data pribadi, data pengguna, atau bahkan merusak infrastruktur penting. Ancaman keamanan cyber di Indonesia, berdasarkan data yang dicatat pada tahun-tahun sebelumnya, menunjukan bahwa serangan cyber semakin kompleks dan beragam.

Kompleksitas Serangan

Tantangan lainnya adalah kompleksitas serangan yang semakin meningkat. Para pelaku kejahatan tidak lagi hanya menggunakan metode sederhana, tetapi mereka menggunakan teknik yang lebih canggih dan terencana, seperti social engineering, malware, ransomware, dan phising, untuk mencapai tujuan tertentu. Kemampuan AI dan machine learning dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas serangan. Serangan yang dilakukan bisa berupa perusakan data, penyusupan ke jaringan untuk mencuri informasi sensitive, atau mengganggu operasional perusahaan.

Kekurangan Tenaga Ahli

Di Indonesia, kekurangan tenaga ahli di bidang keamanan cyber menjadi salah satu masalah yang perlu diatasi. Meskipun sudah ada upaya dari pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi ancaman keamanan cyber, namun demikian, jumlah keamanan cyber yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan berkualitas masih terbatas. Serta persaingan untuk mendapatkan talenta terbaik semakin diperketat. Hal ini dapat mempengaruhi efektivitas dalam menanggapi serangan dan melindungi infrastruktur penting.

Kesadaran Keamanan Cyber yang Rendah

Kesadaran akan pentingnya keamanan cyber juga masih rendah di kalangan pelaku bisnis maupun masyarakat umum. Banyak perusahaan, terutama yang berskala kecil dan menengah, belum menyadari potensi kerugian yang dapat disebabkan oleh serangan keamanan cyber. Selain itu, masyarakat umum juga seringkali kurang memahami pentingnya melindungi data pribadi mereka secara online.

Regulasi dan Standarisasi

Regulasi dan standarisasi dalam bidang keamanan cyber juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Meskipun sudah ada upaya dari pihak pemerintah untuk mengeluarkan regulasi terkait keamanan cyber, namun implementasinya masih belum merata dan terkoordinasi dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan keragaman dalam pendekatan keamanan cyber di berbagai sektor, terutama yang spesifik di Indonesia.

Biaya Implementasi

Biaya implementasi solusi keamanan cyber juga menjadi hambatan bagi banyak perusahaan, khususnya yang berskala kecil dan menengah. Dengan adanya kebutuhan akan teknologi dan tenaga ahli yang mahal, tidak semua perusahaan mampu untuk melaksanakan strategi keamanan cyber yang memadai, terutama UKM. Investasi dalam keamanan cyber masih sering dianggap sebagai biaya tambahan, bukan sebagai investasi penting.

Integrasi Sistem

Salah satu tantangan dalam keamanan cyber adalah integrase sistem yang kompleks. Dengan berbagai sistem yang digunakan dalam operasional perusahaan, mengintegrasikan semua sistem dan infrasturktur yang ada tersebut menjadi tugas yang tidak mudah dan kompleks. Namun demikian, integrasi sistem yang baik merupakan langkah penting dalam memastikan keamanan cyber secara menyeluruh dan ketidakcocokan antar sistem dapat menyebabkan celah keamanan.

Kecepatan Skala Serangan

Kecepatan skala serangan juga merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh para ahli keamanan cyber. Dengan adanya jutaan serangan yang terjadi setiap hari di seluruh dunia, para ahli keamanan harus mampu untuk merespons dengan cepat dan efektif. Namun demikian, ketersediaan tenaga ahli yang memadai dan kemampuan merespon insiden keamanan cyber menjadi faktor penentu dalam hal ini.

Rantai Pasokan

Selain melindungi infrastruktur dan data internal, pelaku bisnis juga perlu memperhatikan keamanan pada rantai pasokan mereka. Serangan yang ditujukan kepada pihak ketiga atau mitra bisnis dapat membahayakan keamanan perushaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kerjasama dan koordinasi antar perusahaan dalam menjaga keamanan cyber sangatlah penting.

Privasi dan etika

Permasalahan privasi dan etika juga menjadi perhatian penting dalam konteks keamanan cyber. Dengan adanya akses yang semakin mudah terhadap data pelanggan, perusahaan harus memastikan bahwa informasi tersebut diperlukan dengan benar dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Penggunaan teknologi canggih seperti AI dan big data menimbulkan pertanyaan tentang privasi dan etika. Maka dari itu, penting untuk menyeimbangkan kebutuhan keamanan dengan hak privasi individu. Pelanggaran privasi dapat menyebabkan kerugian besar, baik secara finansial maupun reputasi.

Baca Juga: Waspada 5 Kejahatan Cyber!

Solusi

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, inisiatif Making Indonesia harus terus didorong. Pemerintah, baik secara resmi maupun melalui Lembaga internasional, perusahaan swasta, dan masyarakat harus bekerjasama dalam meningkatkan kesiapan dan ketangguhan dalam menghadapi ancaman keamanan cyber. Pelatihan dan Pendidikan dalam bidang keamanan cyber perlu ditingkatkan untuk menghasilkan lebih banyak tenaga ahli yang berkualitas. Selain itu, pengembangan teknologi keamanan cyber yang spesifik di Indonesia juga perlu diperhatikan agar dapat mengatasi tantangan yang unik di dalam negeri.

Kesimpulan

Dengan demikian, di tengah dinamika industri 4.0, keamanan cyber menjadi hal yang tidak bisa diabaikan. Melalui kesadaran yang tinggi, regulasi yang memadai, kerjasama antar instansi, serta pengembangan teknologi keamanan yang inovatif, Indonesia dapat meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi ancaman keamanan cyber dan memperkuat fondasi bagi pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan.

Dalam kesimpulannya, dapat disimpulkan bahwa tantangan menjadi seorang ahli keamanan siber di era revolusi industri, atau Industri 4.0, tidaklah mudah. Berbagai ancaman keamanan siber yang semakin kompleks dan meluas membutuhkan perhatian serius dari para pelaku bisnis, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan.

Meskipun demikian, dengan upaya yang tepat, tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi. Kerjasama antara berbagai pihak, baik itu pemerintah, sektor swasta, lembaga internasional, dan masyarakat sangatlah penting dalam membangun fondasi keamanan siber yang kokoh. Selain itu, investasi dalam pelatihan dan pendidikan untuk menghasilkan lebih banyak tenaga ahli keamanan siber yang berkualitas juga menjadi kunci dalam menghadapi ancaman keamanan siber yang semakin kompleks.

Dengan adanya kesadaran yang tinggi, regulasi yang memadai, integrasi sistem yang baik, dan pengembangan teknologi keamanan siber yang inovatif, Indonesia dapat meningkatkan kesiapan dan ketangguhan dalam menghadapi ancaman keamanan siber. Hal ini tidak hanya penting untuk melindungi infrastruktur digital dan data sensitif, tetapi juga untuk memperkuat fondasi bagi pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan. Dengan demikian, keamanan siber tidak hanya menjadi tanggung jawab individu atau organisasi tertentu, tetapi merupakan tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan terpercaya bagi semua pihak. klik di sini jika kamu ingin tahu lebih jauh soal keamanan Cyber Security!

Semoga bermanfaat!