Belajar Bootstrap - Kenali lebih dalam framework sejuta umat

Hadyan Palupi 15 November 2021

Belajar Bootstrap - Kenali lebih dalam framework sejuta umat

hai coders, pasti kalian sering mendengar kata bootstrap. Tapi sebenarnya kalian tau gak sih bootstrap itu apa ? yuk kita bahas bareng - bareng.

Bootstrap tuh apa ya?

Bootstrap adalah framework HTML, CSS, dan JavaScript yang berfungsi untuk mendesain website responsive dengan cepat dan mudah.

Framework open source ini diciptakan pada tahun 2011 oleh Mark Otto dan Jacob Thornton dari Twitter.

Bootstrap sangat terkanal di kalangan developer website karena kesederhanaan dan konsistensi yang ditawarkan Bootstrap dibanding framework lainnya. Kemudahan yang ditawarkan oleh Bootstrap adalah kamu tak perlu coding komponen website dari nol. Framework ini tersusun dari kumpulan file CSS dan JavaScript berbentuk class yang tinggal pakai.

Class yang disediakan Bootstrap juga cukup lengkap. Mulai dari class untuk layout halaman, class menu navigasi, class animasi, dan masih banyak lainnya.

Menariknya lagi, Bootstrap bersifat responsive berkat grid system yang digunakan. Sistem grid pada bootstrap menggunakan rangkaian containers, baris, dan kolom untuk menyesuaikan bentuk layout dan konten website Kamu.

Dengan kata lain, Bootstrap menjamin tampilan website Kamu akan tetap rapi dan konsisten di berbagai perangkat pengunjung. Baik melalui smartphone, tablet, atau laptop.

Kalo fungsi Bootstrap apa ya?

nih, aku kasih tau fungsi Bootstrap diantaranya adalah :

  • Menciptakan website Mobile Friendly —Berkat sistem grid, proses membuat website mobile friendly tak akan membutuhkan waktu lama.
  • Menambahkan elemen website tanpa ribet — Bootstrap menyediakan berbagai elemen yang bisa langsung Kamu gunakan di website. Misalnya, navigasi, menu dropdown, thumbnail, dan sebagainya.
  • Memudahkan resize gambar — Cukup dengan menambahkan class .img-responsive ke gambar, maka gambar tersebut akan otomatis di-resize sesuai ukuran layar pengguna.
  • Membuat website lebih interaktif — Bootstrap juga memungkinkan Kamu menggunakan plugin custom JQuery. Jadi, Kamu bisa menambahkan berbagai elemen interaktif ke website dengan mudah. Misalnya, popup, transisi, image carousel, dan sebagainya.

Apa sih Kelebihan dan Kekurangan Bootstrap ?

Bootstrap tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Ini dia penjelasannya:

Kelebihan Bootstrap

  1. Ramah untuk Pemula

Meskipun baru memahami dasar HTML, CSS, dan JavaScript, Kamu sudah dapat menggunakan bootstrap untuk membuat website. Alasannya, sudah tersedia berbagai elemen dan class yang bisa langsung Kamu pakai. Inilah yang membuat Bootstrap ramah untuk pemula.

  1. Grid System yang Canggih

Dengan grid system, membuat website yang responsive bukan hal sulit lagi. Semua elemen di dalam website bisa dibuat menyesuaikan dengan perangkat yang digunakan pengunjung.

Selain itu, Kamu sebagai developer tak perlu membuat berbagai versi mobile dari website secara terpisah.

  1. Kompatibilitas dengan Web Browser Terbaru

Bootstrap mendukung semua versi terbaru web browser di berbagai perangkat. Misalnya, Google Chrome, Firefox, dan Safari.

  1. Bersifat Open-Source

Bootstrap merupakan framework open-source yang bebas untuk dikembangkan oleh penggunannya. Hal ini tentu akan membuat Bootstrap lebih berkualitas berkat berbagai kontribusi dari pengembang di seluruh dunia.

Selain itu, membuat Kamu bebas menggunakannya tanpa harus mengeluarkan biaya. Cocok untuk developer pemula yang ingin belajar, kan?

  1. Kebebasan Kustomisasi

Versi default Bootstrap, menyediakan apa yang Kamu butuhkan untuk membuat website. Namun, Kamu bisa mengubahnya dengan mudah sesuai kebutuhan pengembangan website yang akan dilakukan.

  1. Rutin Diperbarui

Menggunakan framework yang selalu update itu penting. Bootstrap termasuk ke salah satu framework dengan pembaruan rutin. Jadi, bukan hanya pembaruan besar (major update) saja.

  1. Tersedia Dokumentasi Lengkap

Bootstrap memudahkan pengguna untuk menggunakan framework ini dengan tepat. Baik pengguna baru yang masih belajar, maupun pengguna yang sudah mahir.

Setiap bagian dari penggunaan Bootstrap seperti cara download hingga ketentuan melakukan migrasi disediakan lengkap. Bahkan lengkap dengan contoh dan coding untuk mempraktekkannya.

Dengan begitu, pengguna jadi semakin yakin untuk mencoba framework ini untuk pengembangan website mereka.

  1. Memiliki Komunitas Besar yang Aktif

Kamu masih mengalami kesulitan menggunakan Bootstrap setelah membaca dokumentasinya?

Eitss jangan panik, komunitas Bootstrap di seluruh dunia bisa membantu Kamu. Mereka cukup aktif menjawab berbagai pertanyaan developer pemula, kok. Jadi, Kamu bisa menanyakannya melalui GitHub Bootstrap atau Stack Overflow.

Kekurangan Bootstrap

  1. Elemennya Banyak Digunakan Developer Website Lain

Bootstrap adalah framework yang menyediakan elemen cukup banyak. Namun, pengguna Bootstrap bisa saja menggunakan elemen yang sama dengan Kamu di website mereka. Alhasil, tampilan website Kamu bisa jadi akan mirip dengan beberapa website lain. Wah, jadi pedang bermata dua, ya?

Sebenarnya, hal ini bisa disiasati dengan mengubah kode elemen Bootstrap. Sayangnya, mungkin tidak semua orang mampu mengubahnya. Baik terkendala kemampuan atau waktu pengerjaannya.

  1. Bisa Memperlambat Website

Ketika pertama kali diunduh, ukuran file Bootstrap memang tidak terlalu besar. Tapi, di dalamnya berisi file CSS, JavaScript, hingga jQuery yang akan digunakan membangun website.

Nah, seiring pengembangan website akan semakin banyak file yang digunakan dan pada akhirnya membuat website menjadi berat.

Solusinya, usahakan Kamu hanya menggunakan class Bootstrap yang memang dibutuhkan saja.

  1. Memperlambat Proses Belajar

Apakah Kamu sedang belajar coding? Bila iya, menggunakan Bootstrap saja mungkin bukan pilihan terbaik. Kenapa begitu?

Dengan kemudahan yang disediakan Bootstrap, Kamu bisa saja membuat website tanpa melakukan coding yang rumit dan belajar lebih jauh.

Bahkan dengan kode yang disediakan pada halaman dokumentasi, bisa saja membuat Kamu hanya menggunakan tanpa mempelajari konsepnya.