Cerita dari Kopi Darat Python ID Bandung Desember: 2014

Ridwan Fajar 9 Desember 2014

Cerita dari Kopi Darat Python ID Bandung Desember: 2014

Cerita dari Kopi Darat Python ID Bandung Desember: 2014

Kedua kalinya Python ID Meetup atau Kopi Darat (KopDar) Python ID di Bandung diselenggarakan kembali di 6 Desember 2014. Sebelumnya KopDar diselenggarakan di ITB yang diusung oleh Pak Peb Ruswono Aryan, seorang dosen di STEI ITB. Kali ini KopDar yang kedua diusunug oleh M. Asep Indrayana yang merupakan anggota Python ID. Indra merupakan seorang Django Programmer dari VoxTeneo Indonesia. Atas prakarsanya KopDar Python ID di Bandung ini terselenggara di VoxTeneo Indonesia.

Materi pertama disampaikan oleh Ridwan, Penulis dari Codepolitan, dengan mengusung topik "Mengenal si Ular Berbisa - Python". Materi yang disampaikan antara lain Penjelasan apa itu Python, platform dan bidang yang didukung oleh Python, Sintaks Python dasar mulai dari membuat variabel hingga class, memilih antara Python2 atau Python3, dan terakhir ditutup dengan demo program yang ditulis menggunakan Python. Program yang dipertunjukkan di depan hadirin adalah shooting game berbasis PyGame (salah satu game engine berbasis Python) dan visual interaktif berbasis Tkinter dan Arduino yang dijembatani oleh PySerial (sebuah library untuk mengolah data serial dari suatu device).

Materi kedua disampaikan oleh Pak Andy Hidayat, Founder BelajarFreeBSD.Or.ID, dengan mengusung topik "FreeBSD sebagai Server untuk Django Production". Materi diawali dengan pengenalan BelajarFreeBSD.Or.ID, kemudian disusul dengan pengenalan FreeBSD. Setelah pengenalan, Pak Andy Hidayat langsung melakukan instalasi FreeBSD secara live sehingga hadirin dapat melihat proses instalasi FreeBSD yang super mudah. Instalasi FreeBSD pun sangat cepat, kemudian dilanjutkan dengan memasang aplikasi yang dibutuhkan seperti Apache dan Django. Setelah memasang Django, Pak Andy membuat sebuah projek berbasis Django dan melakukan konfigurasi sehingga aplikasi Django yang sudah diciptakan dapat diakses dari client. FreeBSD dan Django pun siap digunakan untuk produksi.

Materi ketiga disampaikan oleh Indra dengan membawakan materi tentang "Fabric for Easy Django Deployment". Fabric merupakan sebuah library yang dibuat oleh FabFile yang dapat memudahkan workflow di sebuah server. Dengan Fabric, Anda dapat membuat kumpulan fungsi yang menyimpan setiap perintah - perintah tertentu ketika melakukan deployment sebuah aplikasi web. Misal, apabila Anda biasa menggunakan FTP atau memindahkan proyek dan melakukan konfigurasi secara manual, Dengan Fabric setiap proses tersebut dapat diprogram melalui kode Python yang menggunakan Fabric. Anda dapat mengeksekusinya dalam satu kali proses. Fabric pun mempermudah developer agar cukup sekali melakukan login ke server.

Materi terakhir disampaikan oleh Ali Kusnadi, Founder sekaligus Developer dari KelasKita, dengan materi "Arsitektur KelasKita". Ali memaparkan teknologi apa saja yang digunakan untuk membangun KelasKita. Menurut pemaparan Ali, KelasKita dibangun dengan menggunakan web framework untuk Python yaitu Django dan ditopang dengan database non relasional MongoDB. Selain itu KelasKita ditopang oleh Socket.IO - Gevent dan Django Memcached agar dapat mendukung fungsionalitas seperti notifikasi dan performa yang lebih cepat. Setelah memaparkan arsitektur KelasKita, Ali mendemokan bagaimana cara membuat akun di KelasKita kemudian Ali menunjukkan cara membuat kelas dan mengumumkannya ke peserta ajar lainnya.

KopDar ini ditutup dengan nasihat - nasihat super dari Pak Andy Hidayat. Berikut adalah beberapa nasihat beliau untuk para hadirin di KopDar:

  • Jangan takut untuk mencoba open source semasa muda
  • Mencoba hal yang dianggap "minoritas" dapat menjadi sebuah kelebihan dibandingkan mencoba hal yang mayoritas
  • Mari tingkatkan konten belajar tentang teknologi open source dalam bahasa Indonesia dan yang mudah dimengerti
(rfs)