Tips Memilih Bahasa Pemrograman Backend untuk Dipelajari

Ridwan Fajar 3 Mei 2016

Tips Memilih Bahasa Pemrograman Backend untuk Dipelajari

Tidak ada bahasa pemrograman yang jelek, karena mungkin yang jelek adalah bagaimana cara kita menulis kode program dan menentukan strategi algoritma. Ada berbagai faktor yang dapat menjadi pertimbangan kenapa bahasa pemrograman server side tertentu harus dipelajari. Berikut ini adalah beberapa bahan pertimbangan yang dapat direnungkan bagi seorang newbie yang baru ingin belajar pemrograman atau bagi seorang fresh graduate yang ingin mulai menapaki karir sebagai programmer profesional di bagian server side.

1. Cari Tahu Apa yang Dipelajari di Kampus

Untuk Anda yang masih kuliah atau yang baru akan kuliah, pastikan cari tahu apa bahasa pemrograman apa yang dipelajari di kampus. Jika tidak punya niatan untuk bekerja sambil kuliah, lebih baik fokus pelajari saja apa yang diajarkan kampus. Bukan tidak mungkin bila kamu punya semangat lebih pasti belajar yang tidak mainstream di kampus. Biasanya perguruan tinggi IT di Indonesia mengajarkan bahasa pemrograman server side seperti PHP, Java, dan ASP.NET.

Bahasa pemrograman server side tersebut dipilih karena beberapa faktor, diantaranya karena mudah dipelajari bagi pemula (mahasiswa IT), cocok untuk memulai bekerja sebagai fresh graduate, karena lowongan yang tersedia untuk bahasa pemrograman server side tersebut sangat banyak, dan tentunya ketersediaan bahan belajar yang mudah diakses dan cukup banyak untuk didapat dibandingkan bahasa pemrograman lain.

Baca juga: Bahasa Pemrograman Apa yang Cocok untuk Dipelajari Pertama Kali ?

2. Saat Mencari Kerja, Pastikan Mengetahui Teknologi yang Dibutuhkan Perusahaan

Biasanya kegalauan ini terjadi ketika seseorang baru saja lulus, ada yang belum bisa melakukan pemrograman ada juga yang sudah menguasai bahasa pemrograman sudah sejak lama tertentu tapi tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang dilamarnya. Ketika Anda akan bekerja pada suatu perusahaan, pastikan melihat apa yang dibutuhkan perusahaan, bila perusahaan tersebut tidak membutuhkan python programmer, Anda mungkin akan kesulitan untuk terpilih sebagai programmer ASP.NET.

Memang ada beberapa perusahaan yang membutuhkan fresh graduate untuk dibina menggunakan bahasa pemrograman tertentu, tapi itu semua tergantung kondisi perusahaan. Bila mereka sudah cukup melakukan pembinaan, biasanya mereka membutuhkan orang yang sudah mumpuni dan berkemampuan tinggi pada suatu bahasa pemrograman.

3. Cari Tahu Sumber Informasi yang Tersedia Tentang Bahasa Pemrograman Tersebut

Sebelum memilih bahasa pemrograman server side yang pasti Anda perlu mencari bahan belajar untuk bahasa pemrograman server side tersebut. Bahan belajar dapat berupa video di Youtube, slide di Slideshare, web tutorial seperti di W3SChools atau TutorialsPoint, atau berbagai buku gratis legal yang dapat dicari melalui Google.

Kenapa harus mencari bahan belajar? terkadang dokumentasi resmi saja tidak cukup apalagi bila dokumentasi resmi yang disediakan kurang informatif dan tertata rapi, sehingga bahan belajar tambahan tadi dapat membantu mempertajam kemampuan untuk memahami bahasa pemrograman tersebut.

Bila Anda gemar mencari jawaban dari web forum seperti StackOverFlow, pastikan lihat berapa jumlah pertanyaan yang ada tentang bahasa pemrograman tersebut, sehingga bila suatu saat nanti butuh referensi, Anda tinggal kembali ke StackOverFlow.

Bila Anda memilih bahasa pemrograman server side yang kurang bahan belajarnya, tentunya Anda harus mengeluarkan tenaga dan sumber daya lebih untuk mempelajari bahasa pemrograman tersebut. Bisa jadi Anda membeli dokumentasi resmi dengan harga tertentu, atau mempelajari sendiri source code atau dokumentasi API dari bahasa pemrograman tersebut.

4. Cari Tahu Teknologi yang Berkaitan dengan Bahasa Pemrograman Tersebut

Ketika Anda ditugaskan oleh system analyst untuk menggunakan RDBMS MySQL misalnya, tentu saja MySQL memiliki sejumlah bahasa pemrograman yang mendukung interaksi data denganya. Diantaranya ada PHP, Python, Java, C#, C/C++, Perl, dan lainnya. Dengan demikian kita dapat mengeliminasi bahasa pemrograman lain yang mungkin akan membuat kita bimbang untuk dilibatkan dalam proyek.

Setelah itu Anda tinggal melakukan diskusi dengan tim bahasa pemrograman server side manakah yang akan digunakan dalam proyek. Lalu misalkan Anda diminta untuk membuat fitur generate laporan berupa PDF, dan Anda ditugaskan untuk menggunakan library HTML2PDF atau DomPDF, sudah pasti yang akan digunakan adalah PHP, jadi pilihan hanya jatuh kepada PHP. Bila ingin menggunakan bahasa pemrograman lain, Anda harus membuatnya sendiri.

Dengan demikian selain memilih karena trend, pastikan Anda memilih suatu bahasa pemrograman karena masalah yang akan diselesaikan dan teknologi apa yang harus didukung oleh suatu bahasa pemrograman server side.

5. Sedikit Rekomendasi Tapi Bukan Acuan Formal

Sebagai contoh, setelah melakukan penelusuran lowongan pekerjaan "programmer" di kota Bandung dari Maret 2016 hingga April 2016 di website penyedia lowongan pekerjaan seperti Jobstreet, JobsDB, dan LinkedIn Jobs, umumnya lowongan untuk bekerja sebagai web developer ditempatkan di server side, frontend a.k.a client side, dan mobile development.

Baca juga: Teknologi Pemrograman Paling Popular Digunakan Developer Tahun 2016

Ada beberapa bahasa pemrograman server side yang dibutuhkan perusahaan IT di kota Bandung, untuk menguatkan bisnis mereka. Tentu saja karena ini bukan survei formal, Anda tidak harus percaya seratus persen dengan rekomendasi ini. Berikut adalah beberapa bahasa pemrograman server side yang dibutuhkan beberapa perusahaan di Kota Bandung:

  • PHP (native, Wordpress, CodeIgniter, Laravel, Yii, Magento)
  • Node.js (native, Meteor.js, Hapi.js, Express.js)
  • Python (native, Odoo, Django)
  • ASP.NET
  • Java (J2EE, Struts, Spring Framework)
  • Ruby (Ruby on Rails)
Tidak menutup kemungkinan, di kota - kota besar lainnya mungkin ada lowongan pekerjaan programmer yang membutuhkan bahasa pemrograman server side seperti Go, Haskell, Clojure, Elixir, Perl, dan lainnya.

(rfs)