Tools Untuk Membuat Aplikasi Android Selain Android Studio

cepi prayoga 21 Januari 2019

Tools Untuk Membuat Aplikasi Android Selain Android Studio

Dalam membuat aplikasi android tentunya teman-teman telah mengenal tools yang paling umum digunakan atau bisa dibilang sering dipakai oleh android developer, yaitu** Android Studio **. Selain Android Studio ada beberapa tools lain yang dapat kita gunakan untuk membuat aplikasi Android. Artikel kali ini, kita akan membahas tools lain selain Android Studio yang bisa dipakai untuk membuat aplikasi Android.

Xamarin

Image

Keunggulan Xamarin:

  • Dengan Xamarin studio kalian bisa dengan mudah membuat aplikasi android ataupun ios.
  • Membuat aplikasi Native dengan hanya bahasa C#. semua yang bisa dilakukan dengan Java dan Objective C bisa dilakukan C# di Xamarin.
  • Xamarin selalu Update API-API terbaru dari Google (Android) dan Apple(iOS). Menyediakan banyak dokumentasi, tutorial, guide dan support yang membantu user dalam mengembangkan aplikasinya dengan Xamarin.
  • Xamarin adalah satu-satunya platform yang bisa memperbolehkan kita membuat aplikasi Native iOS dan Android dari Visual Studio.

Namun pengembang aplikasi yang menggunakan versi free akan merasakan keterbatasan yang cukup penting terutama pada besarnya kapasitas aplikasi yang dapat dibuat dan tidak adanya fitur form pada Xamarin yang memungkinkan penggunaan kode yang sama pada platform yang berbeda. Kapasitas dan fitur itu dapat diaktifkan apabila teman-teman berlangganan Xamarin pro berikut fitur yang tersedia beserta harga perbulanya jika teman-teman ingin membuat aplikasi Android, Ios dan Windows Phone. info lengkapnya bisa kunjungi situs resminya, lihat video, System Requirements. Referensi winpoin.

Apache Cordova

Image

Apache Cordova adalah platform untuk membuat aplikasi mobile menggunakan HTML, CSS dan JavaScript. Didukung antara lain Android, iOS, Windows Phone dan Blackberry.

Apache Cordova ini menyediakan berbagai API plug-in untuk memudahkan developer dalam mengembangkan aplikasi dengan mengakses beberapa fungsi seperti status baterai, kamera, kontak, perangkat, akselerometer, kompas, sistem berkas, geolokasi, Media, informasi jaringan, dan lainnya.i. Dengan kata lain kita dapat membuat aplikasi android hanya menggunakan HTML, CSS dan Javascript.

Dengan menggunakan API dari Cordova, kita tidak perlu membangun aplikasi menggunakan native code seperti Java, Objective-C dan lainnya. Kita hanya menggunakan teknologi web dengan bahasa pemrograman web dan di-install pada perangkat mobile yang bersangkutan. Karena menggunakan Javascript, aplikasi yang kita bangun pada suatu platform mobile dapat digunakan di platform lain dengan sedikit atau tanpa perubahan.

Aplikasi yang dihasilkan dari Cordova adalah dikemas dalam aplikasi menggunakan SDK masing-masing platform dan dapat diterapkan ke dalam platform lain menggunakan SDK platform tersebut. Tools ini sangat cocok untuk Web Developer bila ingin membuat aplikasi android.

Baca juga: Membuat Aplikasi Android Berbasis HTML5 dengan Cordova

Ionic Framework

Image

Ionic sendiri bersifat open source dan menggunakan teknologi web terbaru yaitu HTML5. Ionic juga menggunakan Angular JS untuk implementasi logic-nya. Kabarnya, dengan menggunakan Angular JS aplikasi yang dibuat menggunakan Ionic akan dapat berjalan sangat cepat seperti halnya aplikasi native.

Untuk desain tampilan antarmuka aplikasi, ionic dibantu dengan bantuan ionic Lab Apa itu IonicLab? IonicLab Adalah solusi bagi anda yang ingin kenyamanan. IonicLab adalah Versi GUI dari Ionic CLI, anda tinggal klik untuk melakukan operasi operasi yang semula harus mengetikan perintah di Console.

namun sayangnya fitur tersebut telah dihentikan oleh pihak developer berita selengkapnya. Dikarenakan Ionic hanyalah sebuah framework, untuk merubah kodingan kita menjadi aplikasi Android atau iOS perlu menggunakan tool tambahan seperti Cordova / Phonegap.

Baca juga: Ini Dia Perbedaan Aplikasi Native, Hybrid atau Web

React Native

React Native adalah salah satu framework javascript yang kita gunakan untuk mengembangkan aplikasi mobile. Dengan React Native kita akan merasakan sensasi membuat aplikasi yang sangat mendekati bahkan tidak dapat dibedakan dengan dengan aplikasi native, dikarena library yang tersedia dalam React Native memang terdapat nativenya, jadi aplikasi yang akan teman-teman buat terintegrasi dengan aplikasi native yang sebenarnya. Berbeda dengan Ionic framework, jika ionic framework adalah sebuah web App, React Native sendiri merupakan real native. Teman-teman dapat menentukan Ionic framework ataukah React native dalam membuat aplikasi android nantinya. Salah satu fitur menarik teman-teman sudah pernah melihat perbedaan antara Android dan iOS dari segi UI&UX? Cukup berbeda bukan bahkan sangat berbeda. React Native sangat peduli akan hal tersebut dengan membuat render component yang berbeda antara iOS dan android namun ada beberapa component juga yang kita bisa gunakan bersamaan antara android dan iOS. Jadi kita bisa membuat dua buah aplikasi yaitu iOS dan android dalam waktu yang bersamaan.

Baca juga: Memulai Pengembangan Android dengan React Native di Windows

Referensi [Medium.](http://medium.com/skyshidigital/mengapa-tak-mencoba-react-native-7aed7fde5b9f) ## [App Inventor ](http://appinventor.mit.edu/explore/ai2/windows.html)

App Inventor adalah aplikasi yang awalnya dikembangkan oleh Google, dan saat ini dikelola oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT). App Inventor memungkinkan para pengguna baru agar dapat memprogram komputer dan dapat menciptakan aplikasi untuk perangkat lunak terutama bagi sistem yang berbasis operasi Android. App Inventor menggunakan antarmuka grafis, yang memungkinkan pengguna untuk men drag & drop obyek visual untuk membuat aplikasi android. Dalam menciptakan App Inventor, Google telah melakukan beberapa riset yang berkaitan dengan komputasi edukasional dan menyelesaikan lingkungan pengembangan online Google.

Jadi Intinya adalah App Inventor merupakan sebuah tools untuk membuat aplikasi android, yang tentu saja sangat menyenangkan kenapa demikian? Karena dari tools ini berbasis visual block programming, jadi kita bisa membuat aplikasi tanpa kode sedikitpun. Oleh sebab itulah Mengapa dapat disebut visual block programming karena kita akan melihat, menggunakan, menyusun dan drag-drops “blok” yang merupakan simbol-simbol perintah dan fungsi event handler tertentu dalam membuat aplikasi android.

Baca juga: Buat Aplikasi Android Tanpa Koding di Lima Situs Ini

Eclipse

Image

Eclipse adalah Integrated Development Environment (IDE). Fungsi Eclipse utamanya adalah untuk mengembangkan aplikasi Java, tetapi juga dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi dalam bahasa pemrograman lain melalui penggunaan plugin, termasuk: Ada, ABAP, C, C ++, COBOL, Fortran, Haskell , JavaScript, Lasso, Lua, ALAMI, Perl, PHP, Prolog, Python, R, Ruby, Scala, Clojure, Groovy, Skema, dan Erlang. Selain itu, Eclipse juga digunakan untuk mengembangkan aplikasi android. Untuk melakukan itu diperlukan lingkungan pengembang, yaitu Eclipse Java JDT untuk Java dan Scala, Eclipse CDT untuk C / C ++, Eclipse PDT untuk PHP, dan yang akan dibahas Eclipse ADT untuk Android, serta masih banyak lagi.

Basis kode awal Eclipse berasal dari IBM VisualAge. Eclipse software development kit (SDK), yang termasuk alat pengembangan Java, dimaksudkan untuk pengembang Java. Pengguna dapat menambah kemampuannya dengan menginstal plug-in yang telah tertulis untuk Eclipse Platform, seperti toolkit pengembangan bahasa pemrograman lainnya. Kita juga dapat berkontribusi untuk membuat modul plug-in sendiri.

Eclipse dirilis di bawah persyaratan dari Eclipse Public License, Eclipse SDK gratis dikarenakan bersifat open source, mungkin karena ini Eclipse merupakan salah satu IDE favorit, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini.

Untuk mengembangkan aplikasi android dibutuhkan Eclipse ADT. ADT (Android Development Tools) adalah plugin Google yang disediakan untuk IDE Eclipse yang dirancang untuk menyediakan lingkungan yang terintegrasi untuk membangun aplikasi Android. ADT memperluas kemampuan Eclipse untuk membiarkan pengembang menyiapkan proyek Android baru, membuat aplikasi UI, menambahkan paket berdasarkan kerangka Android API, debug aplikasi menggunakan alat SDK Android, dan export signed (atau unsigned) file APK untuk mendistribusikan aplikasi mereka.

Baca juga: Saatnya Migrasi ke Android Studio, Google Resmi Hentikan Dukungan Untuk Eclipse ADT

Kamu berminat untuk belajar lebih jauh pemrograman Android? CodePolitan menyediakan program pelatihan belajar coding intensif yang berorientasi pada kebutuhan industri selama satu minggu secara tatap muka dengan bimbingan mentor berpengalaman yang dilengkapi dengan fasilitas asrama selama belajar. Buat aplikasi Androidmu dalam 1 minggu dan mulai karirmu sebagai Android Developer sekarang juga dengan bergabung dalam Program Developer School.

Baca juga artikel Android menarik lainnya coder :