
Apa Saja yang Baru di Java 24 dan Kapan Rilis? Yuk, Simak

Apa Saja yang Baru di Java 24 - Halo, bro, apa kabar? Kalau kamu seorang developer atau sekadar penasaran dengan dunia pemrograman, pasti sudah tidak sabar menunggu rilisnya Java 24, kan? Nah, kabar versi ini membawa banyak kejutan, mulai dari performa yang lebih cepat hingga fitur keamanan canggih yang siap menghadapi masa depan. Penasaran apa saja yang baru? Sabar, kita akan bahas satu per satu dengan gaya santai agar mudah dipahami, khususnya untuk kamu yang masih newbie atau sudah mahir coding.
Java 24 ini tidak main-main, bro. 24 JEP (Java Enhancement Proposals) yang menjadi bintang di versi ini—jumlah terbanyak sejak Java beralih ke jadwal rilis enam bulanan. Angka 24 ini seperti menjadi simbol keren, sekaligus bukti bahwa Java terus berinovasi. Jadi, sebelum masuk ke detailnya, siapkan kopi atau camilan, kita akan menjelajahi bersama apa yang ditawarkan oleh Java 24!
Fitur-Fitur Kece di Java 24
Generational Shenandoah: Garbage Collector yang Semakin Cerdas
Pertama-tama, kita akan membahas JEP 404, yaitu Generational Shenandoah. Bagi yang belum tahu, Shenandoah adalah salah satu Garbage Collector (GC) di OpenJDK yang dikembangkan oleh RedHat. Tugasnya? Membantu membersihkan “trash” di memori agar aplikasi Java kamu tidak lemot. Dulu, Shenandoah tidak menggunakan sistem generasi, artinya tidak memisahkan objek berdasarkan umur. Padahal, hipotesis di dunia GC mengatakan, “kebanyakan objek mati muda.” Oleh karena itu, dengan fokus pada objek “muda” yang cepat dibersihkan, prosesnya menjadi lebih efisien.
Nah, di Java 24, Shenandoah akhirnya menjadi generasional—meskipun masih dalam mode eksperimental. Ini artinya, heap dibagi menjadi dua: generasi muda dan tua. Hasilnya? Pause time GC tetap cepat (targetnya milidetik), tetapi penggunaan CPU dan memori menjadi lebih hemat. Mau mencoba? Tinggal aktifkan menggunakan opsi JVM: -XX:+UnlockExperimentalVMOptions -XX:ShenandoahGCMode=generational. Keren, kan?
Baca Juga: Perbedaan Syntax Java vs Kotlin, Wajib Paham!
Compact Object Headers: Memori Jadi Lebih Hemat
Selanjutnya, kita beralih ke JEP 450, bro. Ini berasal dari proyek Liliput yang memiliki misi membuat header objek di Java lebih ramping. Bayangkan, setiap objek di Java memiliki header, seperti “KTP” yang menyimpan informasi seperti hash code atau pointer ke kelasnya. Biasanya, header ini memakan 128 bit. Namun, di Java 24, header ini bisa dipangkas menjadi hanya 64 bit!
Misalnya, objek Point(int x, int y) yang biasanya membutuhkan 192 bit, sekarang bisa lebih hemat. Caranya? Aktifkan opsi -XX:+UnlockExperimentalVMOptions -XX:+UseCompactObjectHeaders. Tes awal menunjukkan footprint memori turun 10-20%, bahkan Amazon menyebutkan penggunaan CPU bisa turun hingga 30% dalam beberapa kasus. Namun, ada batasan—heap maksimal hanya 8TB (kecuali menggunakan ZGC) dan kelas dibatasi hingga 4 juta. Untuk aplikasi ringan, ini adalah jackpot!
Keamanan Masa Depan dengan Algoritma Quantum-Resistant
Java 24 juga memikirkan masa depan, bro, melalui JEP 496 dan 497. Dua fitur ini membawa algoritma Module-Lattice-Based yang tahan terhadap serangan quantum computer. JEP 496 menyediakan Key Encapsulation Mechanism (ML-KEM), untuk mengamankan kunci simetris menggunakan kriptografi publik. Sementara JEP 497 membawa Digital Signature Algorithm (ML-DSA) untuk mendeteksi perubahan data dan verifikasi identitas. Keduanya telah distandarisasi oleh NIST (FIPS 203 dan 204).
Mengapa ini penting? Quantum computer dapat membuat algoritma lama seperti RSA mudah dibobol. Meskipun quantum computer yang benar-benar kuat masih jauh, Java 24 sudah menyiapkan “pelindung” agar aplikasi kita aman di masa depan. Developer yang mengurus keamanan data pasti akan sangat antusias dengan ini!
Startup Lebih Cepat dengan Ahead-of-Time Class Loading
Membahas performa, JEP 483 membawa fitur Ahead-of-Time Class Loading & Linking. Tujuannya? Membuat JVM start lebih cepat. Biasanya, JVM baru memuat kelas saat dibutuhkan—prosesnya lama, terutama untuk aplikasi besar seperti Spring yang memindai ribuan kelas. Nah, sekarang kelas bisa disiapkan terlebih dahulu dan disimpan di cache.
Caranya mudah: pertama, rekam kelas yang digunakan dengan -XX:AOTMode=record, lalu buat cache-nya, dan terakhir gunakan cache tersebut saat menjalankan aplikasi. Contohnya, Spring PetClinic yang biasanya membutuhkan 4,5 detik untuk start, di Java 24 hanya membutuhkan 2,6 detik—lebih cepat 42%! Cocok banget untuk microservices yang membutuhkan respons cepat.
Baca Juga: Modifier pada Java
Virtual Threads Tanpa Ribet Lagi
Bagi yang suka bermain dengan virtual threads, JEP 491 membawa kabar gembira. Dulu, jika menggunakan synchronized, virtual thread akan “menempel” ke platform thread—alias pinned—yang membuat skalabilitas menurun. Sekarang, Java 24 membuat virtual thread dapat dengan mudah unmount dari platform thread meskipun menggunakan synchronized. Ini berarti aplikasi concurrent kamu akan jauh lebih ringan dan scalable. Performa lebih cepat, coding pun lebih menyenangkan!
Security Manager Pamit, Apa Kabar Plugin
Sayur bayam-bayam, Java 24 resmi menghapus Security Manager melalui JEP 486. Fitur lama ini sudah di-deprecated sejak Java 17, dan sekarang benar-benar dihapus. Alasannya? Jarang digunakan, sulit di-maintain, dan keamanan modern sudah menggunakan cara lain seperti sandboxing. Namun, untuk sistem plugin seperti Kafka Connect atau Elasticsearch, ini agak merepotkan, bro. Harus mencari alternatif, mungkin menggunakan Docker atau Java agent. Agak disayangkan, tapi ya sudahlah, kita move on!
Fitur Lain yang Tidak Kalah Keren
Selain yang sudah disebutkan, Java 24 juga membawa Class-File API (JEP 484) dan Stream Gatherers (JEP 485) keluar dari preview—artinya sudah resmi menjadi standar. Ada juga fitur preview seperti Vector API (JEP 487) yang masih disempurnakan, hingga pengurangan ukuran JDK sebesar 25% melalui JEP 493. Oh ya, port Windows 32-bit x86 juga sudah dihapus (JEP 479), jadi fokusnya sekarang pada teknologi yang lebih relevan.
Kapan Java 24 Rilis dan Mengapa Harus Mencoba?
Jadi, kapan Java 24 rilis? Catat ya, bro, tanggal 18 Maret 2025. Versi ini bukan hanya tentang fitur baru, tetapi juga bukti bahwa Java tetap relevan—dari performa, memori, hingga keamanan. Bagi developer pemula, ini adalah kesempatan untuk belajar hal baru. Bagi yang sudah expert, Java 24 memberikan alat untuk membuat aplikasi lebih cerdas dan cepat.
Mau ngobrol lebih lanjut tentang Java 24 atau coding lainnya? Di Codepolitan, ada fitur komunitas yang keren banget. Kamu bisa bertanya, membaca, atau menulis apa saja yang ada di pikiranmu—mulai dari newbie hingga pro, semua boleh ikutan. Yuk, join sekarang, bagikan pengalamanmu, dan kita belajar bersama!
What do you think?
Reactions





