Cara Gampang Bikin Filter Instagram Tanpa Koding!

Profile
Prasatya

10 Juli 2025

Cara Gampang Bikin Filter Instagram Tanpa Koding!

Halo, teman-teman! Siapa sih yang tidak familiar dengan Instagram Stories? Fitur ini memungkinkan kita berbagi foto atau video singkat yang hilang setelah 24 jam. Belakangan, banyak bermunculan filter Instagram unik yang membuat tampilan feed Instagram lebih menarik. Filter-filter ini siap dipakai kapan saja, misalnya efek warna estetik, kacamata lucu, atau animasi kreatif. Pasti kalian pernah lihat filter seru dari kreator Indonesia yang membuat postingan jadi lebih hits.

Belakangan, teknologi Augmented Reality (AR) tengah naik daun di kalangan kreator konten digital. Filter AR tidak hanya populer di Instagram, tapi juga di platform lain seperti Snapchat dan TikTok. Platform Instagram sendiri memiliki lebih dari 2 miliar pengguna bulanan, dengan lebih dari 500 juta pengguna aktif harian yang menggunakan Stories. Filter AR memungkinkan pengguna mengekspresikan kreativitasnya dengan cara yang menyenangkan dan mudah dibagikan.

Dahulu, membuat efek AR memerlukan keahlian programming dan 3D yang rumit. Namun kini, kita cukup berbekal kreativitas dan beberapa alat sederhana. Tutorial ini akan menunjukkan caranya membuat Filter Instagram yang keren tanpa harus menulis satu baris kode pun. Kita akan menggunakan Spark AR Studio sehingga prosesnya gampang dan cepat. Spark AR Studio adalah aplikasi pengembangan efek AR dari Meta (Facebook) yang tidak hanya mudah digunakan tapi juga cukup powerful untuk efek profesional. Aplikasi ini berjalan di Windows (64-bit) dan MacOS, serta tersedia gratis. Setelah diinstall, langsung jalankan dan kita akan disuguhi workspace kosong.

Secara umum, pembuatan filter sendiri melibatkan tiga tahapan utama: penentuan konsep atau ide kreatif, pengembangan efek dengan Spark AR, dan publikasi ke Instagram. Langkah-langkah di bawah ini akan menerangkan tiap tahapan tersebut secara detil, mulai dari membuat LUT (filter warna) di Photoshop hingga mengunggah efek ke Instagram.

Apa Itu Filter Instagram?

Image

Filter Instagram adalah efek visual augmented reality (AR) yang diterapkan di kamera Instagram. Dengan filter, kita bisa menambahkan berbagai elemen kreatif, mulai dari koreksi warna (seperti color grading) hingga animasi 3D yang mengikuti wajah. Fitur filter IG ini memudahkan kita mengubah warna foto/video dengan instan. Banyak filter populer memiliki preset warna estetik atau efek interaktif yang membuat Stories kamu standout di feed. Sebagai gambaran, filter Instagram memanfaatkan teknologi AR untuk mengenali dunia nyata lewat kamera lalu menggabungkannya dengan elemen digital. Contohnya, filter bisa menambahkan topi virtual ke wajahmu atau mengubah latar belakang menjadi pemandangan luar angkasa secara real-time.

Secara teknis, sebuah LUT PNG berisi grid warna yang memetakan warna-warna input (RGB asli) ke warna output tertentu. Ketika Spark AR menerapkan LUT, ia melakukan pencocokan nilai warna setiap piksel video ke grid ini. Misalnya, jika di LUT diatur warna coklat menjadi biru muda, semua area coklat di video akan berubah ke biru muda. Proses ini dilakukan di GPU sehingga berjalan cepat secara waktu nyata. Dengan kata lain, LUT mengubah nuansa foto/video tanpa mengedit satu per satu piksel: cukup sekali pakai file LUT, filter langsung merubah palet warna media yang dilihat. Karena kerja di GPU, hasilnya mulus dan seketika terlihat di layar.

Jenis Filter Populer

Sebelum mulai membuat filter, ada baiknya kenali dulu beberapa jenis filter Instagram yang sering digunakan:

  • Filter Warna (Color Grading): Mengubah tone warna foto/video secara keseluruhan (yang kita pelajari melalui LUT).
  • Face Filter: Menambahkan elemen interaktif pada wajah, seperti kacamata virtual, telinga binatang, makeup efek, atau animasi bergerak saat membuka mulut.
  • Background Replacement: Mengganti latar belakang scene dengan gambar atau video lain (misalnya mengganti latar belakang putih menjadi pemandangan alam).
  • UI & Game Filter: Filter yang menambahkan elemen antarmuka (UI) seperti tombol, slider, dan game ringan (contohnya quiz sederhana atau teka-teki).
  • Stiker & Text: Menampilkan teks, quotes, atau stiker 2D/animasi di layar, misal kata-kata lucu yang mengikuti objek.

Spark AR mendukung fitur-fitur khusus untuk berbagai jenis filter tersebut. Misalnya, Face Filter menggunakan objek Face Tracker. Kamu tinggal menambahkan Face Tracker di Scene, lalu letakkan Face Mesh di dalamnya. Setelah itu, aplikasikan material efek (misal shimmering makeup) ke Face Mesh tersebut. Hasilnya, elemen AR akan menempel mengikuti gerakan wajah pengguna. Untuk Background Replacement, Spark AR memiliki opsi Segmentation yang memisahkan latar belakang dan objek pengguna. Kamu bisa menerapkan Texture baru (gambar 2D atau video) sebagai latar, dan membiarkan wajah/objek utama tetap terlihat di depan. Ini seperti mengganti background template foto menjadi adegan hutan, pantai, atau apapun yang diinginkan. Filter jenis UI & Game memerlukan logika visual. Misalnya, filter kuis (quiz) dapat dibuat dengan menambahkan Rectangle sebagai pertanyaan dan opsi jawaban, serta menggunakan patch logika (Conditional, Random, Timer) di Patch Editor. Spark AR tidak membutuhkan kode untuk ini: semua logika dibuat secara visual. Secara keseluruhan, Spark AR Studio begitu fleksibel sehingga memungkinkan banyak jenis filter. Namun, langkah dasar yang sudah kita bahas (Canvas, Rectangle, CameraTexture, LUT) adalah fondasi untuk berbagai tipe filter. Setelah paham dasar, kamu bisa memperluas ke fitur AR lainnya!

Alasan Membuat Filter Instagram Sendiri

Ada banyak alasan kreator ingin bikin filter Instagram sendiri. Salah satu motivasi utama adalah meningkatkan eksistensi di media sosial. Seperti dikatakan Dicoding, “Ingin bikin filter di Instagram Stories? Agar lebih eksis! Jumlah follower dan engagement kamu otomatis bertambah”. Selain itu, filter personal membantu personal branding dan promosi. Dengan filter unik, pengguna lainnya akan semangat mencoba, sehingga postingan kita menjadi lebih viral. Contohnya, kreator filter Indonesia mas.bruh pernah membuat filter dengan tema makanan lokal (seperti kemasan kaleng kerupuk dan mie instan) yang memuat wajahnya di dalamnya. Filter tersebut spesifik menyasar masyarakat Indonesia dan berhasil viral di kalangan pengguna lokal. Contoh lainnya: filter bertema lagu “Lathi” (oleh Weird Genius) yang saat itu viral di Instagram. Filter tersebut menampilkan visual yang unik dari lagu tersebut dan berhasil meningkatkan awareness lagu tersebut lewat Instagram Stories. Filter seperti ini menunjukkan bahwa creative marketing bisa sangat efektif lewat AR filter.

Manfaat lain membuat filter Instagram:

  • Interaksi Meningkat: Filter unik mendorong orang membagikan Story, menambah jangkauan dan perhatian.
  • Kreativitas Ekspresif: Kamu bisa menuangkan konsep artistik atau branding ke dalam filter, misalnya tema festival budaya atau event spesial.
  • Portofolio Digital: Karya filter bisa jadi bukti skill AR-mu. Jika suatu saat berkarir di perusahaan game/AR, punya portofolio filter sendiri jadi nilai plus.
  • Pembelajaran Teknologi: Belajar AR dan desain visual secara praktis, tanpa mesti coding rumit. Keterampilan ini sangat berguna di era media sosial.

Lihat saja fenomena filter viral: artis, brand, atau influencer sering memanfaatkan filter agar engagement naik. Sekarang giliran kamu membuat filter keren sendiri! Ayo segera berkreasi membuat filter Instagram unik yang bisa kamu bagikan ke teman-teman.

Baca Juga: Teori Warna : Desainer, UI/UX Design Perlu Tahu!

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

Sebelum mulai, siapkan perangkat dan software berikut:

  • Spark AR Studio: Unduh dari situs resmi Spark AR (gratis). Spark AR Studio adalah platform pembuatan efek AR di Facebook/Instagram. Setelah terpasang, login dengan akun Facebook-mu.
  • Editor Foto (misal: Adobe Photoshop, GIMP, Lightroom): Kita pakai untuk membuat file LUT warna. Pastikan sudah paham fitur seperti Adjustment Layer (Curves, Color Balance, Brightness/Contrast).
  • Komputer/Laptop: Spesifikasi standar sudah cukup (Windows 10 64-bit atau MacOS terbaru). Semakin baik spesifikasi GPU-nya, proses preview efek di Spark AR akan semakin lancar.
  • Koneksi Internet: Diperlukan untuk mengunduh Spark AR Studio dan mengunggah filter nanti ke Spark AR Hub.
  • Akun Facebook & Instagram: Keduanya diperlukan karena Spark AR Hub memerlukan akun Facebook yang terhubung ke Instagram untuk mempublikasi filter.
  • Smartphone: Untuk menguji filter. Install Spark AR Player (Android/iOS) sehingga kamu bisa menjalankan filter di HP sebelum dipublikasikan.
  • Inspirasi dan Referensi: Tidak wajib, tapi membantu. Situs seperti Lenslist (https://lenslist.co/) menampilkan banyak filter populer di Instagram (kategori Text, LUT, dll) yang bisa jadi inspirasi.

Dengan semua persiapan ini, kita bisa langsung mulai membuat filter sendiri!

Langkah 1: Buat LUT Warna di Photoshop

Pertama-tama, kita akan membuat file LUT (Look-Up Table) sesuai nuansa warna yang diinginkan. Berikut langkahnya:

  • Buka Adobe Photoshop dan persiapkan gambar atau gunakan template LUT. Kamu bisa mengunduh template Photoshop LUT gratis dari Maru Studio misalnya (berisikan grid warna siap edit).
  • Tambahkan Adjustment Layer seperti Color Balance, Brightness/Contrast, Curves, atau lain untuk mengubah tone warna gambar. Misalnya, geser kurva supaya highlights lebih terang atau tingkatkan saturasi warna tertentu. Eksperimenlah sampai mendapatkan efek warna yang pas. Setiap perubahan akan terlihat di preview LUT di Photoshop.
  • Setelah puas dengan warna hasil editing, simpan file LUT-nya. Caranya: klik kanan pada folder Your LUT (jika pakai template Spark AR) dan pilih Quick Export as PNG. Pilih folder simpan. File PNG inilah yang nanti kita impor ke Spark AR Studio.

Tips: Jika tidak punya Photoshop, aplikasi gratis seperti GIMP atau Lightroom juga bisa digunakan membuat LUT. Intinya adalah menghasilkan file PNG dengan variasi warna yang diinginkan. Pastikan ukuran file LUT tidak terlalu besar. Umumnya LUT hanya memerlukan resolusi kecil (misalnya 32×32 atau 64×64 piksel), karena isinya peta warna. Kalau terlalu besar, Spark AR akan tetap membaca hanya piksel warnanya (sekitar 100 KB) agar filter lancar.

Langkah 2: Proyek Baru di Spark AR Studio

Sekarang buka Spark AR Studio di komputer. Jika belum punya, download dulu dari spark.ar.com dan install. Setelah terbuka, buat proyek baru: klik Create New > Blank Project. Workspace kosong akan muncul dengan layout seperti di bawah:

  • Di panel Scene (kiri), sudah ada dua objek default: Camera dan Directional Light. Panel ini menampilkan hierarki objek dalam proyek kita.
  • Di panel Assets (kanan bawah), masih kosong. Di sinilah kita akan menyimpan aset-aset seperti file LUT, material, dan 3D model.
  • Tengah-tengah adalah Viewport, menampilkan pratinjau kamera (saat ini masih gelap karena belum ada filter). Atasnya ada menu dan toolbar (Save, Undo, Send to Device, dll.). Panel Inspector (kanan atas) muncul saat objek dipilih, berisi properti objek.

Beberapa tips awal di Spark AR:

  • Klik File > Save atau tombol disk di toolbar untuk menyimpan proyek di komputer. Simpan berkala agar tidak hilang pekerjaan.
  • Buka menu View > Simulator untuk memunculkan simulasi perangkat (smartphone) di Viewport. Ini memudahkan melihat seperti apa filter tampil di layar HP.
  • Pastikan Camera pada Scene terpilih. Di panel Inspector, kamu bisa atur Orientation (Front/Back) atau Field of View. Untuk filter warna sederhana, kita biarkan default saja (sampai nanti di HP, kamu bisa ganti kameranya di Spark AR Player).
  • Project ini masih kosong. Nantinya kita akan menambah objek Canvas, Rectangle, dan mengekstrak kamera sebagai texture.

Langkah 3: Tambahkan Canvas dan Rectangle

Sekarang kita siapkan tampilan filter full-screen:

  1. Di panel Scene, klik Add Object (+) lalu pilih Canvas. Canvas berfungsi sebagai wadah element UI 2D. Dengan Canvas, kita bisa menambahkan UI atau filter yang menutupi layar kamera.
  2. Dengan Canvas terpilih, klik lagi Add Object (+) dan pilih Rectangle. Rectangle akan muncul di dalam Canvas, warnanya abu-abu default. Rectangle inilah yang akan kita beri material filter nantinya.
  3. Pilih objek Rectangle pada Scene. Di panel Inspector, ubah Size menjadi Fill Width dan Fill Height. Ini membuat Rectangle memenuhi seluruh area Canvas (layar smartphone).
  4. Di opsi Pin, centang Left, Right, Top, dan Bottom. Dengan pin, Rectangle akan selalu menempel ke keempat sisi layar, jadi tidak bergeser meski orientasi layar berubah.
  5. (Opsional) Ganti nama objek Rectangle di panel Scene (misal “FilterRect” atau “ScreenFilter”) agar mudah dikenali, terutama jika nanti proyekmu makin kompleks.

Sekarang kita sudah punya Rectangle yang mengisi layar. Nantinya kita akan menerapkan material dengan efek warna (LUT) ke objek ini.

Langkah 4: Ekstrak Tekstur Kamera

Untuk menerapkan efek ke video kamera, kita perlu mengambil feed kamera sebagai texture:

  • Pilih objek Camera di panel Scene (ini sudah ada default).
  • Di panel Inspector, cari bagian Texture Extraction dan klik tombol +. Pilih Camera Texture.
  • Setelah itu, perhatikan panel Assets. Muncul asset baru bernama CameraTexture (ikon kamera kecil). Asset ini merepresentasikan stream video live dari kamera (defaultnya kamera depan).

Beberapa hal yang perlu diketahui: Spark AR secara otomatis menyiapkan video feed real-time dari kamera HP. Dengan CameraTexture ini kita bisa mengolah frame video di filter. (Jika perlu, kamu juga bisa mengubah kamera ke belakang di setting Camera > Orientation, misal untuk filter yang memanfaatkan kamera belakang.)

Langkah 5: Impor LUT dan Tambahkan Patch

Sekarang impor file LUT yang sudah dibuat ke proyek Spark AR:

  • Di panel Assets, klik Import > From Computer dan pilih file PNG LUT hasil export di Photoshop. Tunggu proses upload.
  • Setelah terimpor, klik asset LUT tersebut sekali. Di panel Inspector, ubah Manual Compression ke No Compression. Spark AR sering men-compress gambar yang diimpor, tapi kita matikan supaya warna LUT tetap akurat.
  • Berikutnya, tambahkan patch khusus untuk LUT: klik Add Asset > From AR Library, lalu cari “Fast Color LUT”. Tambahkan patch FastColorLUT ke proyek. Patch ini berguna menerapkan perubahan warna dari file LUT ke video.

Sekarang asset LUT (PNG) dan FastColorLUT sudah ada di proyek. Setelah ini, kita akan menghubungkannya di Patch Editor.

Langkah 6: Atur Material dan Patch Editor

Selanjutnya, kita buat material untuk Rectangle dan hubungkan semua patch:

  1. Material untuk Rectangle: Pilih objek Rectangle di Scene. Di panel Inspector, klik + di samping Materials. Ini membuat material baru (di panel Assets muncul “material0”). Ganti namanya menjadi misalnya FilterMaterial agar jelas.
  2. Pilih material FilterMaterial. Di panel Inspector, ubah Shader Type menjadi Flat. Shader Flat membuat material menampilkan warna murni (tidak terpengaruh pencahayaan). Penting! Jika lupa diubah, filter warna nantinya bisa terlihat aneh (gelap atau hilang).
  3. Pada material, klik ikon panah di samping Texture. Ini akan membuat patch Material Texture di Patch Editor.
  4. Buka Patch Editor lewat View > Show/Hide Patch Editor. Di sini kita akan memasang patch sehingga LUT diterapkan ke material.
  5. Tarik (drag) asset CameraTexture, asset LUT (PNG), dan patch FastColorLUT ke Patch Editor. Selain itu, tarik juga patch MaterialTexture (hasil dari langkah shader) ke Patch Editor.

Sekarang sambungkan patch sebagai berikut:

  • Sambungkan output CameraTexture ke input Texture pada patch FastColorLUT.
  • Sambungkan output LUT ke input LUT pada patch FastColorLUT.
  • Sambungkan output Result dari patch FastColorLUT ke input Texture pada patch material FilterMaterial.

Dengan konfigurasi ini, setiap frame video dari kamera akan diproses oleh LUT dan hasilnya diterapkan ke Rectangle. Cek viewport Spark AR: video preview sekarang akan tampil dengan warna sesuai filter yang telah dibuat di Photoshop. Jika sudah benar, tampilan di pratinjau (Preview) akan berubah sesuai LUT.

Tip tambahan: Jika efek warna terlihat terlalu kuat atau terlalu lemah, kamu bisa menambahkan patch Mix. Hubungkan CameraTexture dan output FastColorLUT ke dua input Mix, lalu output Mix ke material. Atur nilai Opacity di Mix (0 sampai 1) untuk mengendalikan intensitas efek.

Langkah 7: Uji Coba Filter

Saatnya uji coba di perangkat nyata:

  • Simpan proyek di Spark AR Studio.
  • Pastikan sudah install Spark AR Player di HP. Buka aplikasi ini.
  • Kembali ke Spark AR Studio di PC, klik Send to Device (ikon smartphone di toolbar). Ikuti instruksi: baik menggunakan jaringan Wi-Fi yang sama atau via QR code (scan dari Spark AR Player di HP).
  • Setelah terhubung, proyek akan dikirim ke HP-mu. Buka Spark AR Player, lalu pilih efek yang baru saja dikirim.
  • Kamera HP akan langsung menerapkan filter. Coba gerakkan wajah atau objek yang diamati; warna yang tampil di layar HP akan berubah sesuai LUT.

Beberapa tambahan: Pilih kamera depan/belakang di Spark AR Player sesuai kebutuhan. Periksa juga Console (View > Show/Hide Console) di Spark AR Studio jika efek tidak muncul atau ada error; kadang Spark AR akan menampilkan peringatan di situ. Spark AR Player juga menampilkan indikator FPS—usahakan efek tetap berjalan di 30-60 FPS agar preview mulus.

Langkah 8: Unggah Filter ke Instagram

Terakhir, agar filter-mu bisa digunakan semua orang, unggah ke Spark AR Hub:

  1. Buka Spark AR Hub di browser dan login dengan akun Facebook yang terhubung ke Instagram-mu.
  2. Pilih Upload Effect, lalu pilih platform Instagram (filter IG ditujukan ke kamera Instagram).
  3. Upload file proyekmu (ekspor .arexport dari Spark AR Studio).
  4. Isi detail filter: beri Name (nama filter), Icon (gunakan gambar persegi minimal 200×200 px), kategori filter (misal Color, Portrait, dll.), dan deskripsi singkat.
  5. Pilih Target Platform (tentukan ke Instagram saja).
  6. Klik Save atau Submit untuk mengunggah. Submit akan mengirim filtermu untuk review Meta.

Tunggu proses review. Biasanya filter diperiksa dalam 3–5 hari kerja (kadang sampai 10 hari). Jika filter ditolak, Spark AR Hub akan memberi tahu alasannya agar bisa diperbaiki. Kalau disetujui, filter Instagram-mu otomatis tayang dan siap dipakai siapa saja di Stories!

Baca Juga: Mengenal UI/UX Adalah: Pentingnya Desain Digital Industri Modern

Kesan dan Tips

Untuk membantu proses pembuatan filter, berikut beberapa tips penting:

  • Shader Flat: Material kita sudah di-set ke Flat. Jika lupa mengubah, efek filter akan terlihat gelap atau tidak muncul. Cek kembali Shader Type di material tersebut.
  • Gunakan Console: Bukalah Console (View > Show/Hide Console) saat membuat filter. Jika ada koneksi patch yang terlewat, Spark AR biasanya menampilkan peringatan di Console. Ini membantu debug filter.
  • Profiler: Aktifkan Profiler (View > Show/Hide Profiler) untuk memastikan filter berjalan mulus di 30–60 FPS. Jika frame rate turun, kurangi aset atau kompleksitas filter.
  • Cek Preview di Berbagai Kondisi: Gunakan fitur Video Selector (ikon kamera di toolbar) untuk memilih model preview beragam (misalnya 'Male_Asian_02', 'Female_Arab_01', dll.). Spark AR menyediakan model laki-laki/wanita dengan tone kulit berbeda. Pastikan filtermu tidak membuat kulit menjadi aneh (terlalu pucat atau kemerahan).
  • Kontrol Intensitas Efek: Jika efek warna terlalu kuat atau terlalu lemah, atur nilai Opacity di patch Mix (atau kembali ke Photoshop untuk sesuaikan kurva warna di LUT). Setelah tiap perubahan, uji lagi performa.
  • Ringkas Ukuran Aset: Filter AR sebaiknya ringan agar performa baik di smartphone. Pastikan file PNG icon kecil (200×200 px, beberapa KB), dan file LUT juga minimal. Hindari gambar atau model besar yang tidak perlu.
  • Optimalisasi Proyek: Hapus asset atau object yang tidak dipakai. Misalnya, jika ada Light ekstra atau Face Tracker yang tidak digunakan, hapus saja. Filter warna sederhana tak perlu sumber cahaya karena material Flat sudah menampilkan warna konsisten.
  • Inspirasi dari Filter Lain: Kunjungi Lenslist atau portofolio filter AR lainnya untuk ide-ide kreatif. Di sana banyak kategori filter populer (Text quotes, color grading, glitter, makeup, dll). Lihat juga tutorial atau hasil filter kreator lain untuk inspirasi gaya warna.
  • Luar Kode: Spark AR Studio mendukung JavaScript untuk filter canggih. Namun tutorial ini fokus tanpa coding. Setelah mahir, kamu bisa belajar skrip AR untuk fitur kompleks (game, logika khusus) jika ingin.
  • Promosikan Filter: Setelah di-publish, bagikan link atau ikon filter di Instagram Stories atau bio. Akun dengan >10k follower bisa pakai fitur Swipe Up ke efek. Teman atau follower cukup klik link, lalu Instagram langsung membuka kamera dengan filter-mu. Semakin banyak orang mencoba filter-mu, engagement akunmu akan meningkat!
  • Penggunaan Kreatif: Filter Instagram tak hanya untuk hiburan. Misalnya, museum atau edukasi bisa membuat filter yang menampilkan info menarik saat kamera diarahkan ke artefak. Brand juga sering membuat filter AR untuk kampanye kreatif. Jadi, setelah menguasai dasar, peluang penerapan filter sangat luas.

Komunitas & Sumber Belajar

Selain tutorial ini, ada banyak sumber untuk belajar Spark AR:

  • Dokumentasi Resmi Spark AR: Panduan lengkap di situs resmi Spark AR (lihat [Developer Docs] di halaman Spark AR).
  • Grup & Forum: Grup Facebook Spark AR Community dan forum resmi Spark AR memuat diskusi antar kreator. Kamu bisa bertanya masalah teknis atau berbagi hasil karya.
  • Tutorial Lainnya: Blog AR Bootcamp membahas penggunaan LUT di Spark AR secara mendalam. Situs Dicoding (platform belajar Indonesia) juga pernah mempublikasi tutorial dasar pembuatan filter Instagram.
  • Video Tutorial: YouTube banyak video Spark AR berbahasa Indonesia dan Inggris, dari pemula hingga mahir. Cari tutorial yang sesuai kebutuhanmu.
  • CodePolitan: Selain artikel ini, situs CodePolitan punya banyak konten teknologi. Kamu juga bisa cek KelasFullstack mereka sebagai pengembangan diri (web development lengkap).

Dengan eksplorasi sumber-sumber ini, kamu bisa terus mengasah kemampuan membuat filter dan efek AR!

Kesimpulan

Membuat filter Instagram tidak lagi menjadi hal yang rumit atau hanya bisa dilakukan oleh orang yang jago coding. Dengan bantuan Spark AR Studio dan sedikit kreativitas dalam membuat LUT warna, siapa pun — termasuk kamu yang masih pemula — bisa menciptakan filter AR yang unik, estetik, dan layak viral. Mulai dari efek warna sederhana hingga fitur interaktif, semua bisa kamu realisasikan tanpa menulis satu baris kode pun. Filter buatanmu bisa digunakan untuk meningkatkan personal branding, menambah interaksi di media sosial, bahkan membuka peluang karier dan bisnis di bidang kreatif digital. Dengan memahami proses mulai dari Photoshop hingga Spark AR, kamu tidak hanya belajar membuat filter, tapi juga mengenal lebih dekat teknologi Augmented Reality yang semakin relevan di era media sosial saat ini.

Image

Bagi yang ingin memperdalam skill programming, cek juga KelasFullstack dari CodePolitan. Kelas online ini mengajarkan fullstack web development dari A sampai Z – cocok untuk yang ingin punya karir bagus, skill dibutuhkan industri, gaji tinggi, dan bisa membuat website atau aplikasi untuk bisnis online sendiri. Dengan bekal ini, kamu bisa merancang platform web atau aplikasi yang mendukung filter dan proyek kreatifmu. Yuk, kembangkan kemampuanmu dan menangkan peluang besar di dunia digital!

What do you think?

Reactions