Data Architect adalah: Profesi Bidang IT Yang Wajib Kamu Tahu di Masa Kini!

Profile
Prasatya

6 Oktober 2025

Data Architect adalah: Profesi Bidang IT Yang Wajib Kamu Tahu di Masa Kini!

Di tengah gelombang transformasi digital, data telah menjadi aset paling berharga bagi perusahaan. Namun, data yang berlimpah tidak akan ada artinya tanpa pengelolaan dan struktur yang tepat. Di sinilah peran seorang Data Architect adalah krusial. Data Architect adalah seorang profesional IT yang bertindak sebagai arsitek bagi seluruh infrastruktur data sebuah organisasi. Mereka yang merancang blueprint, memastikan data tidak hanya disimpan, tetapi juga dapat diakses, aman, dan terintegrasi untuk mendukung keputusan bisnis yang strategis. Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal tentang profesi yang menjadi tulang punggung ekonomi data ini.

Apa Itu Data Architect?

Secara definitif, Data Architect adalah seorang praktisi yang bertanggung jawab untuk mendesain, membuat, menerapkan, dan mengelola arsitektur data suatu organisasi . Seperti arsitek bangunan yang merancang blueprint sebuah gedung pencakar langit, seorang Data Architect membuat cetak biru yang mengatur bagaimana data disimpan, dikonsumsi, diintegrasikan, dan dikelola oleh berbagai entitas data dan sistem IT .

Peran seorang Data Architect adalah untuk memastikan bahwa data, sebagai aset bersama, dapat dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh departemen dalam organisasi . Mereka menerjemahkan kebutuhan bisnis yang kompleks menjadi sebuah kerangka kerja teknis yang robust, efisien, dan scalable. Dalam kerangka Enterprise Architecture, posisi Data Architect adalah salah satu dari empat domain inti, yang bersinggungan langsung dengan Business Architecture .

Mengapa Data Architect adalah Profesi Masa Depan?

Permintaan akan profesi Data Architect terus melonjak. Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) memproyeksikan pertumbuhan lapangan kerja untuk administrator dan arsitek database sebesar 9% antara tahun 2021 hingga 2031, lebih cepat dari rata-rata semua profesi . Tren ini juga sangat terasa di Indonesia seiring dengan masifnya digitalisasi di berbagai sektor.

Alasan mengapa Data Architect adalah profesi yang sangat dibutuhkan antara lain:

  1. Ledakan Volume Data: Perusahaan kini menghadapi banjir data yang berasal dari berbagai sumber seperti media sosial, IoT, dan transaksi digital. Membangun sistem yang mampu menampung dan mengelola big data ini memerlukan keahlian khusus.
  2. Kebutuhan Akan Data yang Terintegrasi: Banyak perusahaan menghadapi masalah "data silo," di mana data terpisah-pisah di setiap departemen. Data Architect adalah solusi untuk memecahkan masalah ini dengan merancang sistem terpusat seperti data warehouse dan data lake .
  3. Tuntutan Keamanan dan Kepatuhan Regulasi: Dengan semakin ketatnya peraturan seperti GDPR dan aturan perlindungan data pribadi di Indonesia, peran Data Architect adalah untuk memastikan arsitektur data mematuhi semua regulasi dan menjaga keamanan data dari ancaman siber .

Tanggung Jawab dan Tugas Sehari-hari Data Architect

Secara garis besar, tujuan seorang Data Architect adalah membangun sistem database yang kompleks dan memastikan keamanan serta aksesibilitasnya . Adapun rincian tanggung jawabnya meliputi:

  • Menerjemahkan Kebutuhan Bisnis: Berkolaborasi dengan manajemen dan tim bisnis untuk memahami kebutuhan, lalu menerjemahkannya ke dalam desain database, data warehouse, dan alur data .
  • Membuat Blueprint dan Model Data: Membuat cetak biru lengkap untuk membangun, menguji, dan memelihara database. Ini termasuk membuat model data logis dan fisik .
  • Membangun dan Mengelola Infrastruktur Data: Memilih teknologi yang tepat (seperti DBMS, cloud services) dan membangun inventory data yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan arsitektur .
  • Menjaga Keamanan dan Kepatuhan: Menetapkan kebijakan dan prosedur manajemen data yang mencakup aspek keamanan, privasi, retensi, dan kepatuhan terhadap regulasi .
  • Melakukan Optimasi dan Pemantauan: Memantau kinerja sistem manajemen data, membuat laporan, dan menyaring kinerja untuk memastikan keakuratan dan aksesibilitas data .

Perbedaan Data Architect, Data Engineer, dan Data Scientist

Seringkali, ketiga profesi ini membingungkan. Meski bersinergi, ketiganya memiliki fokus yang berbeda. Berikut penjelasannya dalam format tabel untuk memudahkan pemahaman:

Image

Skill yang Wajib Dikuasai oleh Seorang Data Architect

Untuk menjadi Data Architect yang andal, dibutuhkan kombinasi yang seimbang antara hard skill dan soft skill.

Hard Skill (Keahlian Teknis)

  1. Pemahaman Mendalam tentang DBMS: Menguasai sistem manajemen basis data seperti SQL (MySQL, PostgreSQL) dan NoSQL (MongoDB, Cassandra) adalah fundamental .
  2. Pemodelan dan Perancangan Data (Data Modeling & Warehousing): Keterampilan inti seorang Data Architect adalah kemampuan membuat model data dari konseptual hingga fisik, serta memahami konsep data warehousing .
  3. Cloud Computing dan Big Data: Penguasaan layanan cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Google Cloud Platform (GCP), dan Microsoft Azure menjadi sangat kritis . Selain itu, pemahaman framework big data seperti Hadoop, Spark, dan Kafka juga sangat diperlukan .
  4. Bahasa Pemrograman dan Query: Menguasai bahasa seperti Python, SQL, Java, atau C/C++ sangat menguntungkan untuk pengembangan aplikasi dan manipulasi data .
  5. Keamanan Data (Data Security): Harus paham konsep enkripsi, kontrol akses (seperti Role-Based Access Control), dan regulasi data seperti GDPR atau HIPAA .

Soft Skill (Keterampilan Pendukung)

  1. Komunikasi yang Efektif: Seorang Data Architect adalah penghubung antara tim teknis dan non-teknis. Mereka harus mampu menjelaskan konsep teknis yang kompleks kepada stakeholder bisnis dengan bahasa yang mudah dimengerti .
  2. Pemecahan Masalah (Problem Solving) dan Berpikir Analitis: Kemampuan untuk menganalisis masalah kompleks dan merancang solusi yang elegan dan efisien .
  3. Manajemen Proyek: Merancang dan mengimplementasikan sistem data membutuhkan kemampuan mengelola timeline, sumber daya, dan ekspektasi .
  4. Visioner dan Kepemimpinan: Seorang Data Architect adalah orang yang mampu melihat "gambaran besar" dan memimpin organisasi menuju visi tata kelola data yang diinginkan .

Jenjang Karier dan Peluang Data Architect

Profesi Data Architect menawarkan jalur karier yang jelas dan menjanjikan. Biasanya, seseorang tidak langsung menempati posisi ini, melainkan melalui tahapan berikut :

  1. Junior Data Engineer / Data Analyst: Posisi entry-level untuk mempelajari pembersihan, penyiapan, dan analisis data dasar.
  2. Data Engineer / Senior Data Analyst: Fokus pada pembangunan dan pemeliharaan pipa data serta infrastruktur yang lebih kompleks.
  3. Data Architect: Beralih ke peran yang lebih strategis, merancang struktur data, dan membuat keputusan arsitektural.
  4. Senior Data Architect / Chief Data Officer (CDO): Puncak karier yang bertanggung jawab penuh atas strategi data perusahaan secara keseluruhan.

Peluang kerja untuk Data Architect terbuka lebar di berbagai industri, seperti perbankan dan fintech untuk analisis risiko dan fraud detection, e-commerce dan retail untuk analisis perilaku pelanggan, kesehatan untuk manajemen data medis, serta manufaktur untuk optimasi rantai pasok .

Tantangan yang Dihadapi Data Architect

Setiap profesi memiliki tantangannya sendiri. Beberapa tantangan yang kerap dihadapi seorang Data Architect adalah:

  • Perkembangan Teknologi yang Sangat Cepat: Harus terus-menerus belajar dan beradaptasi dengan teknologi data terbaru .
  • Mengatasi Masalah Data Silos: Menyatukan data dari berbagai departemen yang terkotak-kotak membutuhkan pendekatan teknis dan diplomatis .
  • Menjaga Keseimbangan antara Kebutuhan Bisnis dan Teknis: Sering kali harus memutuskan solusi teknis yang tepat tanpa mengorbankan kecepatan dan agility bisnis .
  • Memastikan Keamanan di Tengah Kompleksitas Sistem: Semakin kompleks sistem, semakin besar area yang harus diamankan dari ancaman siber.

Panduan dan Tips Menjadi Data Architect

Bagi kamu yang tertarik meniti karier di bidang ini, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:

  1. Pendidikan Formal: Gelar Sarjana di bidang Ilmu Komputer, Teknologi Informasi, atau bidang terkait merupakan fondasi yang baik .
  2. Bangun Fondasi Data yang Kuat: Kuasai dasar-dasar pemrograman (terutama Python dan SQL), pemodelan data, dan manajemen database melalui kursus online, bootcamp, atau sertifikasi .
  3. Dapatkan Pengalaman Kerja di Bidang Terkait: Mulailah dari posisi seperti Data Analyst atau Data Engineer selama 3-5 tahun untuk memahami alur data secara praktis .
  4. Peroleh Sertifikasi Profesional: Sertifikasi dapat meningkatkan kredensial. Beberapa sertifikasi populer di antaranya:
    • Certified Data Management Professional (CDMP)
    • IBM Certified Data Architect
    • AWS Certified Solutions Architect atau Google Cloud Certified Professional Cloud Architect .
  5. Bangun Portofolio dan Jaringan (Networking): Tunjukkan keahlianmu dengan proyek nyata, baik dari pekerjaan maupun proyek pribadi. Aktiflah dalam komunitas data untuk memperluas wawasan dan koneksi .

Kesimpulan

Data Architect adalah profesi strategis yang menjadi pilar utama dalam era ekonomi data modern. Peran mereka dalam merancang, membangun, dan mengelola infrastruktur data sangat krusial bagi kesuksesan dan kelangsungan hidup perusahaan di tengah persaingan digital yang ketat. Dengan tanggung jawab yang besar, profesi ini menawarkan imbalan yang setimpal, baik dari segi finansial maupun tantangan intelektual. Bagi Anda yang memiliki ketertarikan pada data, pemecahan masalah, dan desain sistem, berkarir sebagai Data Architect adalah pilihan yang tepat untuk masa depan. Perjalanan menjadi seorang Data Architect membutuhkan fondasi pemahaman teknologi yang kuat, termasuk pemahaman tentang bagaimana aplikasi dan website bekerja secara end-to-end. Jika Anda ingin membangun karir yang solid di bidang IT, menguasai pengembangan website fullstack bisa menjadi langkah awal yang sangat strategis.

Image

Dengan mengikuti Kelas Fullstack di Codepolitan, Anda akan mempelajari keterampilan membangun website dan aplikasi dari ujung ke ujung, mulai dari front-end hingga back-end. Kemampuan ini tidak hanya membuka peluang karir sebagai Fullstack Developer yang sangat dicari, tetapi juga memberikan fondasi pemahaman logika pemrograman dan sistem yang sangat berguna jika Anda bercita-cita menjadi seorang Data Architect di masa depan.

Kelas ini sangat cocok untuk:

  • Anda yang ingin memiliki karir cemerlang di bidang IT.
  • Anda yang ingin menguasai skill yang dibutuhkan oleh industri.
  • Anda yang mendambakan gaji tinggi.
  • Anda yang ingin membuat website atau aplikasi untuk mengembangkan bisnis online sendiri.

Jangan tunda lagi masa depan karir IT Anda. Yuk, daftar Kelas Fullstack Codepolitan sekarang dan wujudkan impianmu!

Referensi:

  1. https://glints.com/id/lowongan/data-architect-adalah/
  2. https://course-net.com/blog/data-architect/
  3. https://www.coursera.org/articles/data-architect

What do you think?

Reactions