Kenali 4 Struktur Data pada Python dan Bagaimana Tips Memilihnya

Profile
Prasatya

11 September 2025

Kenali 4 Struktur Data pada Python dan Bagaimana Tips Memilihnya

Bayangkan Anda sedang membangun sebuah rumah. Batu bata, kayu, dan semen adalah materialnya. Namun, material yang sama bisa menghasilkan rumah yang sangat berbeda—ada yang kokoh dan nyaman, ada yang rapuh dan berantakan—tergantung bagaimana Anda menyusun dan mengorganisir material-material tersebut. Dalam dunia pemrograman, khususnya Python, struktur data adalah blueprint atau cara pengorganisasian untuk ‘material’ kita, yaitu data.

Memahami berbagai struktur data pada Python bukanlah sekadar teori belaka. Ini adalah skill fundamental yang membedakan programmer pemula dengan yang sudah mahir. Pemilihan struktur data yang tepat ibarat memilih alat yang tepat untuk pekerjaan yang tepat; akan membuat program Anda berjalan lebih cepat, lebih hemat memori, dan tentu saja, lebih mudah untuk dipelihara dan dikembangkan.

Tanpa pemahaman ini, Anda mungkin akan memaksakan penggunaan ‘palu’ (misalnya, List) untuk semua pekerjaan, padahal yang Anda butuhkan adalah ‘obeng’ (misalnya, Tuple atau Set). Akibatnya, program akan berjalan lambat, boros sumber daya, dan rentan error. Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif untuk mengenal, memahami, dan memilih struktur data pada Python dengan percaya diri. Kita akan membahas empat pilar utamanya secara mendalam, dilengkapi dengan contoh, perbandingan, dan tips praktis.

Of course. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang pengertian Struktur Data.

Apa Itu Struktur Data

Image

Secara sederhana, struktur data adalah cara khusus untuk mengorganisir dan menyimpan data di dalam memori komputer sehingga data tersebut dapat digunakan dan dikelola dengan efisien.

Bayangkan Anda memiliki banyak buku. Jika buku-buku itu hanya ditumpuk begitu saja di sebuah ruangan, akan sangat sulit mencari buku tertentu ketika Anda membutuhkannya. Namun, jika Anda menyimpannya di rak buku yang tertata rapi, dikelompokkan berdasarkan kategori (misalnya: fiksi, non-fiksi, sains), dan diberi label, proses mencari buku menjadi sangat cepat dan mudah.

Rak buku yang tertata beserta sistem pengelompokannya itulah analogi dari struktur data. Buku-bukunya adalah data, sedangkan rak dan sistem organisasinya adalah struktur data.

Secara teknis, struktur data adalah sebuah koleksi dari nilai-nilai data, hubungan antar data tersebut, dan operasi atau fungsi-fungsi yang dapat diterapkan pada data tersebut. Tujuannya adalah untuk:

  1. Mengelola dan Mengorganisir data sehingga dapat mewakili hubungan atau keterkaitan antara satu data dengan data lainnya.
  2. Meningkatkan Efisiensi dalam hal penggunaan memori (penyimpanan) dan kecepatan waktu eksekusi (waktu akses, pencarian, penyisipan, penghapusan, dll).
  3. Memudahkan Pengelolaan data dalam jumlah besar, membuat kode program lebih mudah dibaca, dipelihara, dan dikembangkan.

Baca Juga: Struktur Data Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Penerapannya

Mengapa Pemahaman tentang Struktur Data Sangat Penting?

Sebelum menyelami jenis-jenisnya, mari kita tegaskan lagi mengapa topik ini begitu krusial. Struktur data pada intinya adalah tentang bagaimana kita menyimpan dan mengorganisir data dalam memori komputer untuk diakses dan dimanipulasi secara efisien.

  • Efisiensi dan Kinerja (Performance): Struktur data yang berbeda memiliki karakteristik kinerja yang berbeda untuk operasi yang berbeda. Menambahkan elemen di akhir List sangat cepat, tetapi mencari apakah sebuah elemen ada dalam List yang besar bisa lambat. Di sisi lain, mencari dalam Set sangatlah cepat, terlepas dari seberapa besar Set tersebut.
  • Penggunaan Memori: Beberapa struktur data lebih hemat memori daripada yang lainnya. Tuple, misalnya, lebih ringan dan cepat daripada List karena sifatnya yang immutable (tidak dapat diubah).
  • Keterbacaan dan Pemeliharaan Kode: Menggunakan struktur data yang tepat membuat intent (maksud) kode Anda lebih jelas. Jika Anda menggunakan Tuple, Anda mengomunikasikan bahwa data ini tidak boleh berubah. Jika Anda menggunakan Set, Anda mengatakan bahwa yang penting adalah keunikan elemen, bukan urutannya.
  • Fundamental untuk Algoritma Kompleks: Algoritma-algoritma canggih sangat bergantung pada struktur data yang tepat. Tree, Graph, dan Hash Tables dibangun dari pemahaman terhadap struktur data dasar yang akan kita bahas.

Dengan kata lain, menguasai struktur data adalah investasi untuk menulis kode yang tidak hanya berfungsi, tetapi juga elegant, efisien, dan siap untuk menangani skala yang besar.

Mengulik 4 Struktur Data Utama pada Python

Python datang dengan sekumpulan struktur data bawaan (built-in) yang powerful dan siap pakai. Mari kita eksplorasi satu per satu dengan detail.

1. List: Sang All-Rounder yang Fleksibel

List adalah salah satu struktur data yang paling serbaguna dan paling sering digunakan di Python. Bayangkan sebuah list seperti kereta yang terdiri dari gerbong-gerbong. Setiap gerbong bisa diisi dengan apa pun (angka, string, bahkan list lain), dan Anda bisa menambah, menghapus, atau mengubah isi gerbong-gerbong ini kapan saja.

Ciri-ciri Utama:

  • Ordered: Elemen-elemennya disimpan dalam urutan tertentu. Urutan ini dipertahankan.
  • Mutable: Isinya bisa diubah-ubah setelah dibuat. Ini adalah fitur terbesarnya.
  • Boleh Berisi Tipe Data Berbeda: Satu list bisa berisi integer, string, float, boolean, bahkan list lainnya.
  • Ditandai dengan Kurung Siku [].

Cara Membuat dan Memanipulasi:

# Membuat list buah_buahan = ["apel", "mangga", "pisang", 100, True] angka_favorit = [7, 22, 13, 5] # Mengakses elemen (indexing dimulai dari 0) print(buah_buahan[0]) # Output: "apel" print(buah_buahan[-1]) # Output: True (akses dari belakang) # Memotong list (slicing) print(angka_favorit[1:3]) # Output: [22, 13] # Menambah elemen buah_buahan.append("jeruk") # Menambah di akhir buah_buahan.insert(1, "kiwi") # Menyisipkan di index 1 # Menghapus elemen buah_buahan.remove("mangga") # Hapus berdasarkan nilai buah_terakhir = buah_buahan.pop() # Hapus & return elemen terakhir del buah_buahan[0] # Hapus elemen di index 0 # Operasi lainnya buah_buahan.sort() # Mengurutkan list (jika sejenis) jumlah_apel = buah_buahan.count("apel") # Menghitung kemunculan

Kapan Harus Menggunakan List?

  • Ketika Anda membutuhkan koleksi yang perlu sering diubah (ditambah, dihapus, dimodifikasi).
  • Ketika urutan elemen sangat penting dan perlu dipertahankan.
  • Untuk menyimpan koleksi item yang biasanya homogen (semua angka, semua string), meskipun bisa heterogen.

2. Tuple: Sang Penjaga yang Kekal

Jika List adalah kereta dengan gerbong yang bisa dibongkar-pasang, maka Tuple adalah kereta yang sudah disegel dan tidak bisa diubah lagi. Tuple bersifat immutable. Setelah Anda mendefinisikannya, isinya tidak dapat diubah, ditambah, atau dihapus (setidaknya tidak tanpa membuat tuple baru).

Ciri-ciri Utama:

  • Ordered: Sama seperti list, urutan elemennya terjaga.
  • Immutable: Isinya tidak bisa diubah setelah didefinisikan. Ini adalah pembeda utama.
  • Biasanya Berisi Tipe Data Heterogen: Meskipun bisa homogen, tuple sering digunakan untuk mengelompokkan data yang berbeda-beda tapi terkait, seperti (nama, usia, kota).
  • Lebih Cepat dan Hemat Memori: Karena immutable, Python dapat mengoptimalkan alokasi memorinya.
  • Ditandai dengan Kurung Biasa () (tanda koma yang actually membuatnya menjadi tuple).

Cara Membuat dan Menggunakan:

# Membuat tuple koordinat = (10, 20) warna_rgb = (255, 128, 0) data_diri = ("Budi", 25, "Jakarta") # Tuple dengan satu elemen (perhatikan koma) tuple_satu_elemen = (42,) # Ini adalah tuple bukan_tuple = (42) # Ini adalah integer biasa # Mengakses elemen sama seperti list print(koordinat[0]) # Output: 10 print(data_diri[-1]) # Output: "Jakarta" # Tuple unpacking (fitur sangat powerful) nama, usia, kota = data_diri print(nama) # Output: "Budi" print(usia) # Output: 25 # Ini akan error karena immutable # data_diri[1] = 26 # TypeError: 'tuple' object does not support item assignment

Kapan Harus Menggunakan Tuple?

  • Untuk data yang bersifat konstan dan tidak boleh diubah, seperti konstanta, konfigurasi.
  • Untuk mengembalikan多个值 dari sebuah fungsi. return (rata_rata, total, jumlah) lebih efisien daripada menggunakan list.
  • Sebagai key dalam Dictionary (karena immutable).
  • Untuk tuple unpacking, yang membuat kode sangat mudah dibaca.
  • Ketika Anda ingin memastikan integritas data tidak terganggu oleh kode lain.

3. Set: Sang Penjaga Keunikan

Set adalah struktur data yang tidak memperdulikan urutan dan hanya menyimpan elemen yang unik. Bayangkan himpunan dalam matematika. Tidak ada elemen yang duplikat, dan urutan tidak penting. Set sangat efisien untuk melakukan pengecekan keanggotaan (membership testing)—untuk mengecek apakah sebuah item ada di dalam koleksi.

Ciri-ciri Utama:

  • Unordered: Urutan elemen tidak terjamin dan tidak bisa diandalkan.
  • Mutable (namun elemennya harus immutable): Anda bisa menambah dan menghapus elemen, tetapi elemen yang disimpan harus berupa objek immutable (seperti angka, string, tuple).
  • Unik: Tidak mengizinkan nilai yang duplikat. Jika Anda menambah nilai yang sama, hanya satu yang akan disimpan.
  • Ditandai dengan Kurung Kurawal {} (tetapi tanpa format key:value).
  • Support Operasi Himpunan: Union (|), Intersection (&), Difference (-), dll.

Cara Membuat dan Memanipulasi:

# Membuat set kumpulan_nama = {"andi", "budi", "cici", "andi"} # Duplikat akan dihapus print(kumpulan_nama) # Output: {'budi', 'cici', 'andi'} (urutan bisa acak) # Atau dari sebuah list (cara umum menghapus duplikat) list_berduplikat = [1, 2, 2, 3, 4, 4, 4] set_unik = set(list_berduplikat) list_tanpa_duplikat = list(set_unik) # Kembali ke list print(list_tanpa_duplikat) # Output: [1, 2, 3, 4] (urutan mungkin tidak sama) # Menambah dan menghapus elemen kumpulan_nama.add("dedi") kumpulan_nama.remove("budi") # Error jika item tidak ada kumpulan_nama.discard("budi") # Aman, tidak error jika item tidak ada # Operasi Himpunan A = {1, 2, 3, 4} B = {3, 4, 5, 6} print(A | B) # Union: {1, 2, 3, 4, 5, 6} print(A & B) # Intersection: {3, 4} print(A - B) # Difference (ada di A, tidak ada di B): {1, 2} print(A ^ B) # Symmetric Difference (yang tidak ada di kedua): {1, 2, 5, 6} # Membership testing (SANGAT CEPAT) print(2 in A) # Output: True

Kapan Harus Menggunakan Set?

  • Untuk menghapus duplikat dari sebuah sequence (list, dll) dengan mudah.
  • Untuk melakukan pengecekan apakah suatu elemen ada dalam koleksi dengan sangat cepat (in).
  • Untuk melakukan operasi himpunan matematika seperti union, intersection, difference.

4. Dictionary: Sang Pengelola yang Terorganisir

Dictionary adalah raja dari struktur data yang berbasis mapping. Ia menyimpan data dalam pasangan key-value (kunci-nilai). Setiap key harus unik dan immutable (biasanya string atau number), sedangkan value-nya bisa berupa objek Python apa pun, mutable atau immutable. Pencarian nilai dilakukan berdasarkan key-nya, dan operasi ini sangat cepat.

Ciri-ciri Utama:

  • Unordered (hingga Python 3.6), Ordered (Python 3.7+): Versi modern Python mempertahankan urutan penyisipan.
  • Mutable: Anda bisa mengubah, menambah, dan menghapus pasangan key-value.
  • Key harus Unik dan Immutable: Key tidak boleh duplikat. Jika key sama, nilai terakhir akan menimpa nilai sebelumnya.
  • Ditandai dengan Kurung Kurawal {} dan colon : untuk memisahkan key dan value: {key1: value1, key2: value2}.

Cara Membuat dan Memanipulasi:

# Membuat dictionary mahasiswa = { "nama": "Diana", "nim": "123456789", "ipk": 3.75, "lulus": False } # Mengakses value berdasarkan key print(mahasiswa["nama"]) # Output: "Diana" print(mahasiswa.get("nim")) # Output: "123456789" (metode aman) # Mengakses dengan default value jika key tidak ditemukan print(mahasiswa.get("usia", 20)) # Output: 20 (karena key 'usia' tidak ada) # Menambah atau mengubah value mahasiswa["ipk"] = 3.85 # Mengubah value yang ada mahasiswa["jurusan"] = "Informatika" # Menambah key-value baru # Menghapus key-value nilai_ipk = mahasiswa.pop("ipk") # Hapus dan return value key 'ipk' del mahasiswa["lulus"] # Hapus key 'lulus' # Melooping isi dictionary for key in mahasiswa: # atau mahasiswa.keys() print(key) for value in mahasiswa.values(): print(value) for key, value in mahasiswa.items(): # Yang paling umum print(f"{key}: {value}")

Kapan Harus Menggunakan Dictionary?

  • Ketika data Anda secara natural memiliki pemetaan label/identifikasi unik (key) ke sebuah nilai (value). Contoh: database (NIM mapping ke data mahasiswa), JSON data.
  • Untuk pencarian yang sangat cepat berdasarkan sebuah kunci unik.
  • Untuk menyimpan data yang terstruktur seperti objek tanpa perlu mendefinisikan class khusus.

Baca Juga: Tutorial Bahasa C++ Pada Platform Pembelajaran Algoritma dan Struktur Data Dasar

Tabel Perbandingan: Memilih dengan Mata yang Terbuka

Berikut adalah ringkasan perbandingan keempat struktur data tersebut untuk membantu Anda mengambil keputusan:

Image

Tips Memilih Struktur Data pada Python sesuai Kebutuhan

Teori saja tidak cukup. Berikut adalah pedoman praktis yang bisa Anda terapkan saat bingung memilih struktur data:

  1. Tanyakan: "Apakah data saya perlu diubah setelah dibuat?"

    • Ya, sering berubah -> Pertimbangkan List (jika urutan penting) atau Set (jika keunikan penting).
    • Tidak, harus tetap -> Gunakan Tuple. Ini menjadikannya aman dan mengkomunikasikan intent dengan jelas.
  2. Tanyakan: "Apakah urutan dari data saya penting?"

    • Ya, sangat penting -> List atau Tuple adalah pilihan utama.
    • Tidak, tidak penting -> Set bisa menjadi pilihan yang lebih efisien, terutama untuk cek keanggotaan.
  3. Tanyakan: "Apakah saya butuh kunci unik untuk mengakses data saya?"

    • Ya -> Dictionary adalah jawabannya. Tidak ada yang menandingi efisiensinya untuk pencarian berdasarkan key.
    • Tidak, saya akses berdasarkan posisi/index -> List atau Tuple.
  4. Tanyakan: "Apakah data saya harus unik? Apakah saya sering mengecek keberadaan suatu item?"

    • Ya -> Set adalah pilihan terbaik. Operasi in pada Set memiliki kompleksitas waktu rata-rata O(1) yang sangat cepat, bahkan untuk data yang sangat besar, sedangkan pada List bisa O(n) yang lambat.
  5. Pikirkan tentang Keterbacaan Kode Pilihan struktur data Anda mengirimkan pesan kepada programmer lain (atau diri Anda di masa depan). Menggunakan Tuple mengatakan "data ini tetap". Menggunakan Set mengatakan "yang penting di sini adalah keunikan". Pilih struktur yang paling jelas menyampaikan maksud dari data Anda.

Kesimpulan

Memilih struktur data yang tepat adalah salah satu keputusan paling penting dalam mendesain sebuah program. Empat struktur data dasar Python—List, Tuple, Set, dan Dictionary—masing-masing adalah alat spesialis dengan keunggulan dan trade-off-nya sendiri. Dengan memahami deeply karakteristik masing-masing, Anda dapat menulis kode yang tidak hanya benar secara fungsional, tetapi juga elegan, efisien, dan siap untuk diskalakan. Penguasaan terhadap konsep-konsep fundamental seperti ini adalah apa yang membedakan seorang coder dengan seorang software engineer yang sesungguhnya. Ini adalah langkah pertama yang powerful dalam perjalanan pemrograman Anda.

Image

Pemahaman tentang struktur data dan algoritma adalah tulang punggung dari pemrograman, terutama jika Anda bercita-cita menjadi seorang Full Stack Developer yang mampu membangun website dan aplikasi dari ujung ke ujung (front-end hingga back-end). Jika Anda serius ingin membangun karir di bidang tech dengan skill yang dibutuhkan industri, gaji tinggi, dan kemampuan untuk menciptakan bisnis online sendiri, kini saatnya untuk belajar secara terstruktur.

CodePolitan membuka KelasFullstack Web Developer yang akan memandu Anda dari dasar hingga mahir. Anda akan mempelajari:

  • Front-end Development: HTML, CSS, JavaScript, React.js.
  • Back-end Development: Node.js, Python (dengan framework Django/Flask), database MySQL/PostgreSQL.
  • Konsep Fundamental: Struktur Data & Algoritma, Git, Deployment, dan best practices industry.
  • Pembuatan Project Nyata: Portfolio yang siap menunjukkan skill Anda kepada perusahaan.

Kelas ini dirancang online dan intensif, cocok untuk pemula sekalipun. Jangan hanya memahami teori, praktikkan dan jadilah talenta digital yang siap kerja!

Referensi

What do you think?

Reactions