Mengenal Adware adalah: Pengertian, Jenis, Ciri-ciri, dan Cara Ampuh Menghindarinya!

Profile
Prasatya

15 September 2025

Mengenal Adware adalah: Pengertian, Jenis, Ciri-ciri, dan Cara Ampuh Menghindarinya!

Mengenal Adware adalah langkah pertama yang krusial bagi setiap pengguna internet di era digital seperti sekarang. Setiap hari, kita hampir tidak bisa lepas dari yang namanya iklan online. Mulai dari banner di website, video sebelum menonton konten, hingga pop-up yang tiba-tiba muncul. Namun, tahukah kamu bahwa tidak semua iklan itu "bersih"? Beberapa di antaranya bisa jadi adalah perwujudan dari adware adalah program yang tidak hanya mengganggu, tetapi juga berpotensi merugikan. Banyak yang langsung menyimpulkan semua adware berbahaya, padahal kenyataannya tidak selalu begitu.

Pemahaman yang keliru ini justru bisa membuat kita lengah atau bahkan panik secara tidak perlu. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas tuntas segala hal tentang adware. Kita akan mengupas mulai dari pengertian dasar, jenis-jenisnya, dampak yang ditimbulkan, hingga langkah-langkah praktis untuk melindungi perangkat kita. Dengan pemahaman yang benar, kita bisa berselancar di internet dengan lebih cerdas dan aman.

Apa Itu Adware?

Image

Secara harfiah, adware adalah singkatan dari advertising-supported software atau perangkat lunak yang didukung oleh iklan. Intinya, adware adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk menampilkan iklan pada antarmuka pengguna suatu perangkat, baik itu di browser web, dalam aplikasi, atau bahkan pada sistem operasi itu sendiri.

Pada awalnya, konsep adware adalah sesuatu yang legal dan sah. Developer perangkat lunak menggunakan model ini untuk menghasilkan pendapatan sehingga mereka bisa mendistribusikan aplikasi mereka secara gratis (freeware) kepada pengguna. Jadi, sebagai "imbalan" atas penggunaan aplikasi gratis, pengguna setuju untuk melihat iklan di dalamnya. Ini adalah model bisnis yang simbiosis mutualisme.

Namun, seiring berjalannya waktu, konsep ini disalahgunakan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Adware adalah program yang kemudian berevolusi menjadi lebih agresif, intrusive (mengganggu), dan bahkan ada yang dilengkapi dengan kode berbahaya seperti malware untuk mencuri data atau merusak sistem. Penyimpangan inilah yang akhirnya menimbulkan stigma negatif terhadap kata "adware".

Bagaimana Cara Kerja Adware?

Pemahaman tentang adware adalah sesuatu yang tidak lengkap tanpa mengetahui cara kerjanya. Secara teknis, adware bekerja dengan beberapa mekanisme:

  1. Pemasangan (Installation): Adware bisa terinstall di perangkat kamu melalui beberapa cara. Yang legal biasanya melalui proses instalasi software lain (bundling) dimana kamu menyetujui syarat dan ketentuan yang seringkali tidak dibaca. Yang berbahaya bisa masuk melalui exploit keamanan, klik pada iklan phishing, atau download software bajakan.

  2. Pengumpulan Data (Bervariasi): Beberapa adware, terutama yang lebih agresif, akan mulai mengumpulkan data mengenai kebiasaan browsing kamu. Data ini bisa termasuk situs web yang kamu kunjungi, pencarian yang kamu lakukan, hingga informasi demografis. Data ini kemudian digunakan untuk menampilkan iklan yang lebih tertarget (targeted advertising) agar kemungkinan kamu mengkliknya lebih besar.

  3. Penayangan Ikan (Ad Delivery): Setelah terinstall dan (dalam beberapa kasus) mengumpulkan data, adware akan mulai menampilkan iklan. Ini bisa berupa:

    • Pop-up windows yang muncul tiba-tiba di browser.
    • Banner iklan yang disuntikkan ke dalam halaman web yang bahkan biasanya bebas iklan.
    • Iklan video yang diputar secara paksa.
    • Pengubahan halaman beranda (homepage) atau mesin pencari default browser kamu ke platform yang dipenuhi iklan.

Baca Juga: Apa Itu Malware? Jenis, Dampak, dan Cara Melindungi Perangkat

Dampak dan Kerugian Jika Terkena Adware Berbahaya

Meskipun ada adware yang legal, dampak dari adware yang berbahaya (PUA) sangatlah merugikan dan tidak boleh dianggap sepele. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang bisa kamu alami:

1. Penurunan Performa Perangkat yang Signifikan

Adware berjalan di latar belakang sistem dan terus-menerus memproses data untuk menampilkan iklan. Aktivitas ini membebani Central Processing Unit (CPU), memori (RAM), dan koneksi internet. Akibatnya, perangkat yang kamu gunakan akan menjadi sangat lambat (lemot), sering freeze, atau bahkan crash. Hal ini tentu sangat mengganggu produktivitas dan pengalaman menggunakan perangkat.

2. Pengalaman Pengguna yang Sangat Mengganggu

Ini adalah dampak yang paling langsung terasa. Bayangkan kamu sedang membaca artikel penting atau menonton video, tiba-tiba muncul pop-up iklan yang menutupi seluruh layar, dan kamu kesulitan untuk menutupnya. Iklan-iklan ini muncul tanpa henti, di mana saja, dan kapan saja, merusak konsentrasi dan kesabaran. User experience menjadi sangat buruk.

3. Pemborosan Kuota Internet

Iklan-iklan yang ditampilkan oleh adware membutuhkan data untuk dimuat. Semakin banyak iklan yang muncul, semakin banyak pula kuota internet kamu yang terkuras untuk sesuatu yang tidak kamu inginkan. Bagi pengguna dengan kuota terbatas, hal ini adalah pemborosan yang sangat menyebalkan.

4. Ancaman Keamanan dan Privasi yang Serius

Ini adalah dampak paling berbahaya. Beberapa adware dilengkapi dengan kemampuan mata-mata (spyware). Mereka dapat: * Mencatat Ketikan (Keylogging): Merekam segala sesuatu yang kamu ketik, termasuk username, password, nomor kartu kredit, dan informasi sensitif lainnya. * Mencuri Data Pribadi: Mengakses dokumen, foto, dan file pribadi kamu. * Memonitor Aktivitas Browser: Melacak seluruh riwayat pencarian dan situs yang kamu kunjungi. Data-data ini kemudian bisa dijual di dark web atau digunakan untuk melakukan penipuan dan pemerasan.

5. Kerusakan pada Data dan Sistem

Dalam skenario terburuk, malware yang terbawa oleh adware dapat merusak atau mengenkripsi file-file penting kamu (ransomware), membuat sistem operasi tidak bisa boot, atau menginstal backdoor yang memungkinkan hacker mengontrol perangkat kamu dari jarak jauh.

6. Kerusakan Reputasi Bisnis

Bagi pemilik website, serangan adware yang menginfeksi server dapat menyebabkan iklan yang tidak diinginkan muncul di situs web mereka. Pengunjung yang melihat iklan aneh dan mengganggu ini akan kehilangan kepercayaan, mengira website tersebut tidak aman atau sengaja menampilkan iklan berbahaya. Reputasi bisnis yang telah dibangun bertahun-tahun bisa hancur dalam sekejap.

Jenis-Jenis Adware: Dari yang Legal hingga yang Berbahaya

Tidak semua adware diciptakan sama. Untuk memahami risiko yang kamu hadapi, penting untuk mengenali jenis-jenisnya. Secara umum, adware terbagi menjadi dua kubu besar: yang legitimate (sah) dan yang termasuk dalam kategori Potentially Unwanted Applications (Aplikasi yang Tidak Diinginkan/PUA).

1. Adware Legitimate (Sah dan Relatif Aman)

Adware legitimate adalah jenis yang beroperasi sesuai dengan hukum dan etika. Ciri-cirinya: * Transparan: Pada saat instalasi software bundelan-nya, mereka secara jelas memberitahu pengguna bahwa akan ada iklan yang ditampilkan. Persetujuan pengguna diminta melalui End User License Agreement (EULA) yang (meski sering dilewati) dapat dibaca. * Tidak Berbahaya: Mereka tidak mengandung malware, spyware, atau kode berbahaya lainnya. Tujuan utamanya hanya menayangkan iklan. * Dapat Dicopot (Uninstallable): Mereka menyediakan opsi untuk uninstall melalui Control Panel (Windows) atau Applications (macOS) seperti program pada umumnya. * Memberi Manfaat: Sebagai imbalan melihat iklan, pengguna mendapatkan akses gratis ke software yang bermanfaat.

Contoh: Beberapa software gratis seperti pengelola download, pemutar media, atau tool konversi file sering menggunakan model ini.

2. Potentially Unwanted Applications (PUA) / Potentially Unwanted Programs (PUP)

Inilah biang kerok dari stigma negatif adware. PUA/PUP adalah program yang tidak diinginkan pengguna karena perilakunya yang mengganggu, menipu, atau bahkan berbahaya. Mereka seringkali terinstall tanpa persetujuan yang jelas dan sadar dari pengguna. Jenis PUA ini dibagi lagi menjadi:

a. Illegal Malicious Adware PUA

Ini adalah jenis adware yang paling berbahaya. Adware adalah program yang sengaja dirancang dengan niat jahat. Mereka tidak hanya menampilkan iklan, tetapi juga mengandung malware atau virus yang dapat: * Memata-matai aktivitas pengguna (spyware). * Mengambil alih kontrol perangkat secara parsial. * Merusak file dan sistem. * Menjadikan perangkat sebagai bagian dari botnet untuk melakukan serangan DDoS.

b. Legal Abusive Adware PUA

Jenis ini mungkin secara teknis "legal" karena memiliki EULA, tetapi cara kerjanya sangat agresif dan mengganggu. Mereka biasanya tidak mengandung malware yang mencuri data, tetapi akan membombardir pengguna dengan banyak sekali iklan yang seringkali tidak relevan, sulit ditutup, dan muncul di luar konteks. Tujuannya semata-mata untuk menghasilkan uang sebanyak-banyaknya dari klik iklan dengan mengorbankan pengalaman pengguna.

c. Legal Deceptive Adware PUA

Jenis ini menggunakan tipu muslihat. Mereka mungkin terlihat seperti software yang berguna (seperti cleaner, optimizer, atau plugin browser) tetapi perilakunya menipu. Ciri khasnya adalah mereka mempersulit proses uninstall. Tombol uninstall mungkin disembunyikan, atau saat dicoba diuninstall, mereka akan menampilkan peringatan menakut-nakuti bahwa PC akan menjadi tidak stabil jika software tersebut dihapus, sehingga membuat pengguna urung untuk mencopotnya.

Baca Juga: Brainware Adalah: Pengertian, Jenis, Fungsinya dalam Sistem Komputer

Ciri-Ciri Perangkat yang Terinfeksi Adware Berbahaya

Kamu bisa mendeteksi apakah perangkatmu terinfeksi adware berbahaya dengan memperhatikan tanda-tanda berikut ini:

  1. Pop-up Iklan yang Berlebihan dan Intrusif: Iklan muncul di mana-mana, bahkan di tempat yang tidak seharusnya (misalnya, di desktop Windows atau pada aplikasi yang tidak terhubung internet). Pop-up sering menutupi konten dan sulit untuk ditutup (tombol 'X' sangat kecil atau tidak berfungsi).

  2. Perubahan Setelan Browser tanpa Izin: Halaman beranda (homepage), mesin pencari default, atau extension baru tiba-tiba berubah dan tidak bisa dikembalikan ke setelan semula dengan mudah. Sering diarahkan ke situs pencarian aneh yang penuh dengan iklan.

  3. Penurunan Performa yang Drastis: Perangkat menjadi lambat, sering hang, dan proses booting memakan waktu lebih lama dari biasanya. Koneksi internet juga terasa lebih lambat karena adware terus mengunduh dan menampilkan iklan.

  4. Konsumsi CPU dan RAM yang Tinggi: Kamu bisa mengeceknya melalui Task Manager (Windows) atau Activity Monitor (macOS). Jika ada proses atau aplikasi aneh yang menggunakan sumber daya yang sangat besar, itu bisa menjadi pertanda.

  5. Munculnya Toolbar atau Extension yang Tidak Dikenal: Browser tiba-tiba memiliki toolbar baru, extension, atau plugin yang tidak kamu ingat untuk menginstalnya.

  6. Iklan yang Tidak Wajar: Muncul iklan dengan konten yang sangat tidak pantas, penawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan (seperti "Kamu adalah pemenang juta-jutaan!"), atau iklan yang menakut-nakuti ("PC Anda terinfeksi 999 virus!").

Contoh Nyata Adware yang Pernah Merepotkan

Beberapa contoh adware yang terkenal karena sifatnya yang mengganggu antara lain:

  • Fireball: Adware yang menginfeksi lebih dari 250 juta komputer worldwide. Ia mengambil alih browser, mengubah mesin pencari default, dan memantau lalu lintas internet pengguna.
  • Superfish: Awalnya dipasang secara pramuat (preloaded) pada laptop Lenovo tertentu. Software ini menyuntikkan iklan ke hasil pencarian Google dan yang lebih berbahaya, ia melakukan man-in-the-middle attack dengan certificate-nya sendiri yang dapat melemahkan keamanan koneksi HTTPS pengguna.
  • Appearch: Adware browser yang terkenal dengan pop-up-nya yang sangat mengganggu dan mengubah setelan browser.
  • Genieo: PUP yang mengubah setelan browser dan menampilkan iklan serta rekomendasi konten yang tidak diinginkan.

Cara Efektif Menghindari dan Mencegah Adware

Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah langkah-langkah proaktif yang bisa kamu lakukan:

1. Berhati-hati Saat Mengunduh dan Menginstal Software

Ini adalah pintu masuk paling umum. Selalu unduh software dari sumber resmi seperti website developer-nya langsung atau toko app terpercaya (Google Play Store, Apple App Store, Microsoft Store). Saat menginstal, pilih opsi "Custom Installation" atau "Advanced Setup" dan hapus centang pada software tambahan yang tidak diperlukan yang biasanya dibundel.

2. Jangan Klik Iklan Sembarangan, Terutama Pop-up

Bersikap skeptis terhadap semua iklan, terutama pop-up yang menawarkan hadiah, peringatan virus, atau konten dewasa. Jangan pernah memasukkan informasi pribadi apa pun pada form yang muncul dari pop-up.

3. Perhatikan Keamanan Website

Sebelum memasukkan data apa pun, pastikan website menggunakan protokol HTTPS (ditandai dengan gembok terkunci di address bar browser). HTTPS mengenkripsi data yang dikirim antara browser dan server website. Meskipun bukan jaminan mutlak bebas adware, ini adalah indikator dasar keamanan sebuah situs.

4. Perbarui Perangkat Lunak Secara Rutin

Update rutin pada sistem operasi, browser, dan semua aplikasi sangat penting. Update tersebut seringkali mengandung patch keamanan yang menutupi celah (vulnerability) yang bisa dieksploitasi oleh adware dan malware untuk menginfeksi perangkat kamu.

5. Gunakan Browser Modern dengan Fitur Keamanan Baik

Browser seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, Microsoft Edge, dan Safari dilengkapi dengan fitur keamanan seperti perlindungan terhadap phishing dan malware, serta pemblokir pop-up yang efektif. Pastikan fitur-fitur ini aktif.

6. Gunakan Software Antivirus dan Anti-Malware Terpercaya

Pasang software keamanan dari vendor terpercaya seperti Malwarebytes, Bitdefender, Kaspersky, atau Windows Defender (yang sudah terintegrasi dan sangat baik di Windows 10/11). Lakukan pemindaian secara berkala.

7. Hindari Software Bajakan dan Crack

File crack dan keygen untuk software bajakan adalah sarang yang paling disukai oleh pembuat adware dan malware. Mereka sering disisipi kode berbahaya. Menggunakan software legal tidak hanya lebih aman tetapi juga mendukung developer untuk terus berinovasi.

Cara Mengatasi dan Menghapus Adware yang Sudah Terlanjur Menginfeksi

Jika perangkatmu sudah terinfeksi, jangan panik. Ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Masuk ke Safe Mode: Restart komputer dan masuk ke Safe Mode. Ini akan mencegah sebagian besar adware dan malware berjalan, sehingga memudahkan proses penghapusan.
  2. Uninstall Program Mencurigakan: Buka Control Panel > Programs and Features (Windows) atau cukup seret aplikasi ke Trash (macOS). Urutkan berdasarkan tanggal instalasi dan cari program yang tidak dikenal atau mencurigakan yang muncul sekitar waktu mulai munculnya masalah, lalu uninstall.
  3. Hapus Extension Browser yang Tidak Dikenal: Buka setelan browser kamu, masuk ke bagian extensions atau add-ons, dan hapus semua extension yang tidak kamu ingat atau tidak percayai.
  4. Reset Browser: Jika browser sudah terlalu banyak diotak-atik, gunakan fitur reset browser untuk mengembalikannya ke setelan pabrik. Ini akan menghapus semua extension, theme, dan mengembalikan setelan default.
  5. Gunakan Alat Pemindai Khusus: Gunakan alat seperti Malwarebytes AdwCleaner yang secara khusus dirancang untuk mendeteksi dan menghapus adware, PUP, dan toolbar yang tidak diinginkan.
  6. Jalankan Pemindaian Antivirus/Anti-Malware Lengkap: Setelah langkah-langkah di atas, jalankan pemindaian penuh dengan software antivirus atau anti-malware pilihan kamu untuk membersihkan sisa-sisa infeksi yang mungkin masih ada.

Penutup: Selalu Waspada dan Tingkatkan Literasi Digital

Mengenal adware adalah fondasi dari keamanan digital kita. Dengan memahami pengertian, jenis, dan cara pencegahannya, kita bisa mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri sendiri. Internet adalah sumber informasi dan peluang yang luar biasa, tetapi juga dihiasi dengan berbagai ancaman. Kewaspadaan dan pengetahuan adalah senjata terbaik kita.

Keamanan digital adalah salah satu skill paling kritis di zaman sekarang. Memahami ancaman seperti adware adalah bagian kecil dari dunia teknologi informasi yang sangat luas. Jika kamu tertarik untuk tidak hanya menjadi pengguna yang cerdas tetapi juga pencipta teknologi yang aman dan bermanfaat, mungkin inilah saatnya untuk mendalami dunia pemrograman.

Image

Apakah kamu ingin memiliki kemampuan untuk tidak hanya mengamankan website tetapi juga membangunnya dari nol? Kelas Fullstack Developer dari CodePolitan adalah solusinya! Di kelas online ini, kamu akan belajar secara komprehensif menjadi seorang Web Developer yang proficient, dari front-end hingga back-end.

Yang akan kamu pelajari:

  • Front-end Development: HTML, CSS, JavaScript, React.js untuk membangun tampilan website yang interaktif dan user-friendly.
  • Back-end Development: Node.js, Express.js, Database (SQL & NoSQL) untuk menangani logika, database, dan keamanan server.
  • Deployment & DevOps: Cara men-deploy website agar dapat diakses secara online oleh semua orang.

Kelas ini sangat cocok untuk kamu yang:

  • Ingin memiliki karir yang cerah dengan gaji tinggi di industri teknologi yang terus berkembang.
  • Ingin menguasai skill yang benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan.
  • Ingin membuat website atau aplikasi untuk mengembangkan bisnis onlinemu sendiri.
  • Ingin memahami teknologi secara mendalam, termasuk bagaimana membangun sistem yang aman dari ancaman seperti adware dan malware.

Jangan hanya jadi pengguna, jadilah pencipta. Daftar sekarang juga Kelas Fullstack Developer CodePolitan dan wujudkan potensimu!

Referensi &:

What do you think?

Reactions