Pengertian Reboot Adalah? Fungsi dan Cara Mudah Melakukannya!

Profile
Prasatya

27 Mei 2025

Pengertian Reboot Adalah? Fungsi dan Cara Mudah Melakukannya!

Reboot Adalah - Seringkali, perangkat elektronik seperti komputer, laptop, atau ponsel cerdas kita mengalami masalah performa, misalnya menjadi melambat, aplikasi macet, atau koneksi internet putus–putus. Padahal perangkat tersebut kita gunakan sehari-hari untuk pekerjaan penting maupun hiburan. Di kondisi seperti ini, langkah sederhana yang sering diabaikan adalah reboot atau menyalakan ulang perangkat. Reboot adalah proses mematikan perangkat sesaat, kemudian menyalakannya kembali hingga sistem operasi dan semua aplikasi dimuat ulang. Setelah reboot, perangkat akan kembali ke kondisi “bersih” seperti saat baru dinyalakan, sehingga masalah-masalah sementara bisa teratasi.

Bahkan, dalam banyak kasus reboot direkomendasikan teknisi sebagai langkah awal pemecahan masalah. Analoginya, melakukan reboot pada perangkat mirip dengan kita tidur sejenak agar tubuh dan pikiran segar kembali. Begitu juga komputer atau ponsel akan “segarkan ulang” sistemnya setelah dinyalakan kembali, sehingga performa sering kali meningkat. Beberapa ahli teknologi mencatat bahwa reboot dapat membuat sistem berjalan lebih lancar. Singkatnya, jika perangkat Anda tiba-tiba bermasalah, reboot yaitu cara pertama yang sederhana namun efektif untuk dicoba.

Pengertian Reboot

Secara umum, reboot diartikan sebagai proses memulai ulang perangkat. Istilah ini berasal dari penggabungan kata re (ulang) dan boot (memuat sistem operasi). Secara teknis, reboot melibatkan penutupan semua program yang sedang berjalan, kemudian mematikan perangkat untuk sejenak, sebelum menyalakannya kembali sehingga sistem operasi dimuat ulang dari awal. Liputan6 menjelaskan bahwa reboot adalah istilah yang terkait dengan proses menyalakan ulang perangkat seperti ponsel atau komputer ketika mengalami gangguan. Dengan kata lain, reboot berarti menginisialisasi kembali booting perangkat untuk mendapatkan kondisi awal yang lebih stabil.

Image

Menurut Wikipedia, dalam komputasi mulai-awal ulang (reboot) adalah tindakan memulai ulang sistem komputer yang sedang berjalan. Wikipedia juga membedakan dua cara reboot: cold reboot (reboot dingin) yang mematikan daya fisik lalu menyalakan kembali, dan warm reboot (reboot hangat) yang me-restart sistem tanpa memutus sumber daya daya secara penuh. Meskipun istilah ini penting bagi teknisi, bagi pengguna sehari-hari yang penting dipahami adalah hasil akhirnya: perangkat dimuat ulang sehingga kondisi dalam memori kembali segar.

Kadang orang menyamakan reboot dengan restart, tetapi sebenarnya ada sedikit perbedaan pemahaman. Reboot biasa diartikan sebagai mematikan perangkat lalu menghidupkannya kembali, sedangkan restart biasanya dilakukan melalui menu sistem operasi tanpa mematikan catu daya secara fisik. Misalnya, jika Anda memilih opsi Restart di Windows, sistem akan menutup program dan memulai ulang OS tanpa benar-benar mematikan komputer (shut down). Namun pada prinsipnya, tujuan reboot dan restart sama yaitu memuat ulang sistem untuk memperbaiki masalah atau menerapkan perubahan. Dengan kata lain, saat perangkat dikatakan Reboot, ia akan memulai proses booting dari awal seperti kondisi hidup baru.

Contoh Reboot dan Restart

  • Reboot: Mematikan perangkat sepenuhnya lalu menyalakannya lagi. Misalnya, menekan tombol Power pada PC hingga mati, lalu tekan lagi untuk menghidupkan, atau memilih Shut down dan kemudian menyalakan komputer secara manual. Banyak pengguna Windows dan Linux klasik melakukan reboot dengan cara ini.
  • Restart: Memulai ulang sistem dari menu. Misalnya, setelah menginstal update Windows, kita klik Start > Power > Restart, atau di smartphone pilih Restart dari menu Power. Restart tidak memerlukan perangkat dalam kondisi mati total, karena sistem operasi akan otomatis melakukan booting ulang tanpa harus ditekan tombol fisik.

Pada intinya, reboot adalah langkah awal yang sangat sederhana untuk memperbaiki banyak gangguan kecil pada perangkat. Asalkan tujuan Anda hanya menyegarkan sistem, proses ini biasanya lebih mudah dan cepat daripada mencari solusi kompleks lainnya.

Baca Juga: Tutorial Script HTML Bucin di 2025! Pengertian dan Caranya, Simak Yuk!

Fungsi dan Manfaat Reboot

Mengapa kita perlu melakukan reboot? Proses memulai ulang sistem ternyata punya banyak fungsi penting dalam menjaga kinerja perangkat. Berikut beberapa manfaat utama dari reboot:

  • Memperbaiki Masalah Sistem: Reboot akan memuat ulang seluruh file dan layanan sistem operasi. Hal ini berguna untuk memperbaiki bug atau error sementara. Contohnya, jika komputer Anda sering muncul pesan eror atau berhenti merespons, setelah restart masalah tersebut biasanya hilang karena sistem kembali ke keadaan awal. Saat semua proses dimulai ulang dari nol, bug-bug kecil yang menempel dapat tersapu bersih.
  • Membersihkan Memori (RAM): Setiap aplikasi yang berjalan menempati sebagian RAM, dan kadang data sementara masih tersimpan walaupun aplikasi sudah ditutup. Reboot menutup semua program secara paksa dan mengosongkan RAM sepenuhnya. Misalnya, jika Anda membuka banyak tab browser atau memainkan game berat dalam waktu lama, memori akan penuh. Dengan reboot, RAM dikembalikan ke keadaan kosong, sehingga kinerja sistem dapat berjalan lebih cepat dan lancar.
  • Mengaplikasikan Pembaruan (Update): Banyak update sistem dan aplikasi hanya bisa aktif setelah reboot. Contohnya, setelah download Windows Update atau patch Android, perangkat biasanya meminta restart agar perubahan tercatat. Tanpa restart, file update mungkin masih menunggu untuk diterapkan. Setelah reboot, semua pembaruan dimuat sehingga sistem menjadi lebih aman dan stabil.
  • Menutup Aplikasi Latar Belakang: Beberapa aplikasi berjalan tersembunyi di belakang layar meskipun kita sudah menutupnya. Misalnya aplikasi chatting atau media sosial yang tetap aktif untuk notifikasi. Reboot akan menghentikan semua aplikasi latar sekaligus. Ini membantu jika ada aplikasi bermasalah yang terus menguras sumber daya. Setelah restart, hanya aplikasi yang Anda buka lagi yang akan aktif.
  • Memperbaiki Masalah Perangkat Keras/Periferal: Beberapa masalah hardware, seperti printer tidak terdeteksi atau mouse tidak merespons, dapat teratasi dengan reboot. Saat sistem dimulai ulang, koneksi fisik ke perangkat seperti keyboard, mouse, atau printer di-reset ulang. Misalnya, jika printer sempat hang atau suara speaker mati, me-restart komputer sering kali membuat perangkat keras tersebut aktif kembali. Dengan kata lain, reboot menyegarkan komunikasi antar komponen hardware dan driver-nya.
  • Menjaga Kinerja Tetap Stabil: Reboot secara berkala membantu menjaga performa optimal. Detik menyarankan agar perangkat direstart minimal seminggu sekali. Bayangkan jika Anda membiarkan komputer menyala terus-menerus selama berhari-hari; proses dan layanan yang berjalan lama bisa menurunkan kinerja. Dengan reboot seminggu sekali, kondisi CPU dan memori dikembalikan seperti pada awal booting, sehingga perangkat kembali bekerja layaknya baru dinyalakan.
  • Memperbaiki Koneksi Jaringan/Internet: Jika ada masalah konektivitas, reboot seringkali menjadi solusi cepat. Contohnya, saat Wi-Fi tiba-tiba lemah atau kehilangan sinyal, restart router (atau modem) dapat memperbaikinya. Restart router akan menghapus cache jaringan dan memuat ulang pengaturan koneksi, sehingga internet menjadi lancar kembali. Demikian juga, reboot komputer atau ponsel dapat memperbaiki konfigurasi IP/DNS yang bermasalah.
  • Keamanan dan Penghapusan Malware Sederhana: Reboot juga membantu menutup sementara program berbahaya yang mungkin berjalan tersembunyi. Setelah reboot, malware yang tidak aktif akan berhenti bekerja, terutama jika Anda sebelumnya telah menjalankan antivirus dan diminta untuk me-restart. Selain itu, memastikan pembaruan keamanan (security update) sudah diterapkan sepenuhnya juga membutuhkan reboot. Setelah restart, perangkat biasanya lebih terlindungi karena versi sistem telah diperbarui.
  • Mengatasi Memory Leak: Aplikasi atau sistem yang berjalan lama kadang mengalami memory leak (kebocoran memori) sehingga RAM terus terisi. Reboot menjadi solusi efektif untuk membersihkan seluruh memori tersebut. Dengan memulai ulang, semua proses dihentikan dan memori dikosongkan, menghilangkan efek akumulasi penggunaan memori berlebihan.
  • Menghemat Daya Baterai: Pada perangkat mobile, reboot berkala juga dapat membuat penggunaan baterai lebih efisien. Techmind menyebutkan bahwa restart HP setidaknya seminggu sekali akan “menyegarkan memori” dan membuat aplikasi berjalan lebih lancar, sehingga konsumsi baterai menjadi lebih hemat. Dengan kata lain, ponsel yang sering di-reboot cenderung mengalami drain baterai yang lebih stabil dan tidak boros.

Singkatnya, reboot adalah cara efektif untuk menyegarkan sistem Anda. Dari kinerja yang lebih lancar hingga penerapan update penuh, banyak manfaat diperoleh hanya dengan tindakan sederhana ini. Tidak heran jika reboot menjadi “senjata ampuh” dalam menyelesaikan banyak masalah umum pada komputer maupun smartphone.

Jenis-Jenis Reboot

Secara praktis, ada dua jenis reboot yang umum dilakukan:

  • Hard Reboot (Restart Keras): Proses mematikan perangkat secara paksa tanpa melalui prosedur shutdown normal. Contohnya, menekan lama tombol power hingga perangkat mati total, atau pada PC desktop menekan tombol Reset. Karena hard reboot langsung memotong daya, metode ini berisiko membuat data yang belum tersimpan hilang. Hard reboot biasanya digunakan bila perangkat tidak merespons sama sekali (hang), sehingga restart biasa gagal dilakukan.
  • Soft Reboot (Restart Lunak): Proses memulai ulang normal melalui sistem operasi. Misalnya, memilih opsi Restart di menu Windows, Android, atau iOS. Dengan soft reboot, sistem operasi akan menutup aplikasi dengan benar sebelum memulai ulang, sehingga risiko kehilangan data kecil. Metode ini lebih aman karena memberi kesempatan pada aplikasi untuk menyimpan data sebelum perangkat menyala kembali.

Wikipedia juga menjelaskan istilah cold reboot (reboot dingin) dan warm reboot (reboot panas), yang sepadan dengan hard reboot dan soft reboot. Cold reboot mematikan daya perangkat secara fisik, sedangkan warm reboot memulai ulang sistem tanpa memutus catu daya penuh. Pada intinya, hard reboot adalah memulai ulang perangkat dengan mematikan paksa daya, sedangkan soft reboot itu restart biasa melalui perintah OS.

Cara Melakukan Reboot

Berikut adalah langkah mudah untuk melakukan reboot pada beberapa sistem operasi populer:

Windows (PC/Laptop)

  1. Klik menu Start di pojok kiri bawah layar.
  2. Pilih ikon Power, lalu klik Restart.
  3. Tunggu hingga komputer melakukan booting ulang dan kembali ke desktop atau layar login.

Sebagai alternatif, Anda bisa menekan Ctrl + Alt + Del bersamaan, kemudian pilih ikon Power dan pilih Restart. Pada Windows 7 atau 8, bisa juga klik Start > Shutdown, kemudian pilih Restart. Kedua cara ini akan mengakhiri semua aplikasi dan menyalakan ulang sistem tanpa perlu mematikan manual.

Android (Smartphone)

  1. Tekan dan tahan tombol Power (biasanya di samping perangkat) selama beberapa detik.
  2. Ketika menu daya muncul, pilih Mulai Ulang (atau Restart).
  3. Tunggu hingga perangkat mati sejenak dan menyala kembali.

Beberapa ponsel mungkin menampilkan tombol Restart langsung begitu tombol Power ditahan. Jika tidak ada opsi tersebut, pilih Power Off, lalu tekan tombol Power lagi untuk menyalakan ponsel. Pada beberapa kasus jika ponsel benar-benar tidak merespons, Anda dapat melakukan hard reboot dengan menekan kombinasi tombol Power dan Volume (misalnya Power + Volume Down selama ~10 detik) hingga restart terjadi.

iOS (iPhone/iPad)

  • iPhone 8 ke atas (tanpa tombol Home):

    1. Tekan cepat tombol Volume Naik, lalu lepas.
    2. Tekan cepat tombol Volume Turun, lalu lepas.
    3. Tekan dan tahan tombol Side (Power) hingga logo Apple muncul. Perangkat akan otomatis melakukan reboot saat logo Apple terlihat.
  • iPhone 7 / 7 Plus: Tekan dan tahan tombol Power dan Volume Turun secara bersamaan hingga layar gelap dan logo Apple muncul.

  • iPhone 6s ke bawah (dengan tombol Home): Tekan dan tahan tombol Power dan Home secara bersamaan sampai perangkat restart.

Prosedur serupa berlaku untuk iPad: jika model memiliki tombol Home, gunakan kombinasi Home + Power; jika tidak, ikuti langkah layaknya iPhone tanpa Home.

MacOS (MacBook/iMac)

  1. Klik menu Apple  di pojok kiri atas layar.
  2. Pilih Restart.
  3. Konfirmasi jika diminta, kemudian tunggu sampai Mac melakukan booting ulang.

Mac akan menutup semua aplikasi dan kembali ke layar login atau desktop setelah restart selesai. Sebagai cara cepat, jika Mac tidak merespons, Anda bisa menekan Control + Command + Power (atau Eject) bersama-sama untuk memaksa restart.

Linux (Ubuntu, Debian, dsb.)

Untuk Linux dengan antarmuka grafis, reboot bisa dilakukan lewat menu sistem (ikon daya → Restart). Selain itu, buka Terminal dan ketik perintah sudo reboot atau sudo shutdown -r now, lalu Enter. Sistem akan mematikan semua aplikasi dan melakukan booting ulang. Di beberapa sistem lama, perintah init 6 juga menginstruksikan sistem untuk reboot. Pastikan Anda menyimpan pekerjaan sebelum menjalankan perintah ini.

Dengan cara-cara di atas, Anda dapat me-reboot hampir semua perangkat utama. Perlu diingat, setelah reboot selesai, semua aplikasi akan bersih sehingga Anda perlu membuka kembali aplikasi yang Anda perlukan.

Baca Juga: Tutorial Postman: Cara Menggunakan Postman untuk Pemula

Kapan Melakukan Reboot

Reboot tidak harus dilakukan setiap saat, tetapi ada situasi idealnya, yaitu:

  • Setelah Update atau Instalasi Baru: Banyak pembaruan sistem maupun aplikasi memerlukan reboot agar perubahan aktif sepenuhnya. Misalnya, setelah Windows Update atau instalasi aplikasi besar, perangkat biasanya menyuruh restart agar update diterapkan dengan benar. Tanpa restart, update bisa saja belum tersimpan ke memori utama sistem.
  • Perangkat Melambat atau Hang: Jika kinerja komputer atau ponsel menurun signifikan (misalnya terasa sangat lambat, lemot, atau sering lag), reboot dapat mengembalikan performa. Seperti yang disarankan oleh Detik, restart rutin seminggu sekali bisa menjaga kestabilan sistem. Jika Anda menggunakan banyak aplikasi berat terus-menerus, memori dan CPU bisa jenuh; reboot membantu membebaskan sumber daya tersebut.
  • Crash Total: Ketika perangkat membeku total (freeze) dan tidak merespons sama sekali, reboot paksa (hard reboot) sering menjadi satu-satunya solusi. Caranya tekan tahan tombol Power hingga perangkat mati lalu nyalakan kembali. Perlu diingat, cara ini dapat menyebabkan data yang belum disimpan hilang, jadi sebaiknya digunakan ketika tidak ada pilihan lain.
  • Masalah Koneksi Internet atau Perangkat Jaringan: Jika koneksi internet tiba-tiba bermasalah (WiFi lambat atau hilang), reboot router/modem biasanya efektif. Begitu juga jika jaringan printer atau Bluetooth bermasalah, restart perangkat sering menyelesaikannya. Reboot menghapus konfigurasi sementara yang mungkin bermasalah, memperbaiki DNS, IP, atau sambungan lainnya.
  • Perilaku Aneh Lainnya: Jika perangkat menunjukkan gejala aneh—misalnya indikator baterai tidak akurat, aplikasi sering keluar sendiri, atau suara/video tiba-tiba mati—reboot bisa jadi solusi sederhana sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

Sebagai contoh, di lingkungan kantor sering dijadwalkan scheduled reboot pada komputer setiap akhir pekan setelah pemasangan patch. Pada perangkat pribadi, reboot beberapa kali per bulan sudah cukup jika tidak ada masalah signifikan. Untuk router atau modem WiFi, reboot idealnya dilakukan lebih sering (misalnya sekali seminggu) guna mempertahankan koneksi internet yang stabil. Sebelum reboot, pastikan simpan semua pekerjaan agar data Anda aman.

Persiapan Sebelum Reboot

Sebelum menekan tombol reboot, ada beberapa langkah persiapan agar data Anda tetap aman:

  • Simpan Semua Pekerjaan: Pastikan Anda sudah menyimpan atau membackup dokumen dan file yang sedang dibuka. Reboot akan menutup semua aplikasi secara paksa, sehingga file yang belum disimpan berisiko hilang.
  • Tutup Aplikasi Penting: Tutup aplikasi-aplikasi penting secara manual jika memungkinkan. Ini memberi kesempatan program menyimpan data atau mengakhiri proses dengan baik sebelum sistem dimulai ulang.
  • Periksa Peringatan Sistem: Jika sistem operasi atau aplikasi menampilkan notifikasi untuk menyimpan pekerjaan sebelum restart, ikuti instruksi tersebut. Ini mencegah kehilangan data yang belum tersimpan.
  • Pastikan Daya Cukup: Untuk laptop atau smartphone, sambungkan ke adaptor listrik atau pastikan baterai terisi penuh sebelum reboot. Reboot yang gagal karena kehabisan baterai dapat mengakibatkan kerusakan data atau sistem.

Dengan langkah-langkah sederhana ini, Anda dapat melakukan reboot tanpa khawatir kehilangan data penting.

Kapan Tidak Diperlukan Reboot

Ada kalanya reboot tidak dibutuhkan dan ada cara lain untuk memperbaiki masalah ringannya:

  • Cukup Menutup Aplikasi yang Bermasalah: Jika hanya satu aplikasi yang hang atau lambat, cukup hentikan aplikasi tersebut melalui Task Manager (di Windows) atau dengan menutup paksa (force stop) di smartphone. Ini sering kali mengatasi masalah tanpa harus merestart seluruh sistem.
  • Menggunakan Mode Sleep/Hibernate: Untuk jeda singkat, mode sleep (tidur) sudah cukup. Komputer bisa langsung bangun kembali dalam hitungan detik tanpa booting penuh. Mode hibernate (hibernasi) menyimpan sesi kerja ke disk dan mematikan komputer, sehingga setelah bangun semua aplikasi kembali seperti semula tanpa booting. Gunakan ini jika Anda ingin menghemat waktu menyalakan perangkat.
  • Jika Masalah Sementara Saja: Jika masalah hanya muncul sekali dan tidak berulang, terkadang tinggal menunggu beberapa saat atau memutus sambungan internet sementara (misal menonaktifkan WiFi) bisa menyelesaikannya.
  • Koneksi atau Proses Penting: Jika ada proses download besar atau koneksi penting yang sedang aktif, sebaiknya tunggu dulu sampai selesai sebelum reboot. Melakukan reboot saat proses penting berjalan bisa mengganggu dan memerlukan restart ulang proses tersebut.

Intinya, jika masalah ringan dapat diatasi dengan cara lain (tutup aplikasi atau tunggu sebentar), Anda tidak perlu buru-buru reboot. Gunakan reboot sebagai upaya terakhir ketika opsi lain tidak berhasil atau ketika ada alasan jelas untuk memulai ulang.

Mitos dan Fakta tentang Reboot

Banyak mitos beredar tentang efek reboot. Berikut beberapa di antaranya:

  • Mitos: Harus reboot setiap hari agar perangkat tetap cepat. Fakta: Tidak perlu rutin tiap hari. Reboot hanya perlu dilakukan bila ada masalah atau penurunan performa. Terlalu sering merestart tanpa alasan justru buang waktu dan tidak memberikan manfaat tambahan.
  • Mitos: Reboot dapat merusak hardware. Fakta: Soft reboot (restart biasa) tidak merusak perangkat. Bahkan, reboot berkala justru menjaga kestabilan sistem. Hard reboot (mematikan paksa) yang sering bisa berisiko, tetapi restart normal justru membantu perangkat beristirahat.
  • Mitos: Restart menyelesaikan semua masalah, termasuk malware. Fakta: Reboot hanya menghentikan malware yang berjalan sementara, tapi tidak menghapusnya dari sistem. Virus atau malware butuh tindakan khusus (scan dan hapus). Reboot hanyalah langkah kecil dalam upaya pengamanan perangkat.
  • Mitos: Reset pabrik sama dengan reboot. Fakta: Reset pabrik menghapus semua data dan pengaturan pengguna, sedangkan reboot tidak. Reboot hanya memulai ulang sistem tanpa mengubah pengaturan atau menghapus data. Jangan keliru: reset pabrik adalah langkah drastis yang harus dihindari kecuali benar-benar perlu.

Dengan memahami mitos-fakta di atas, Anda bisa lebih bijak menggunakan reboot sesuai kebutuhan sebenarnya.

Perbedaan Reboot, Mode Tidur, Hibernasi, dan Shutdown

Kita juga perlu membedakan reboot dengan mode daya lain:

  • Shutdown (Matikan Sepenuhnya): Komputer atau perangkat dimatikan total tanpa booting. Saat dinyalakan lagi (manual), sistem akan melakukan proses booting dari awal.
  • Reboot: Mematikan perangkat untuk sesaat dan menyalakannya ulang secara otomatis. Sederhananya reboot = shutdown + power on.
  • Sleep (Tidur): Mode hemat daya. Pada komputer, RAM tetap aktif sehingga data kerja tersimpan di memori. Perangkat dapat aktif kembali dalam hitungan detik, tanpa proses booting panjang. Cocok untuk jeda singkat (misalnya saat istirahat kerja).
  • Hibernate (Hibernasi): Sistem mematikan perangkat sambil menyimpan seluruh isi RAM ke hard disk. Saat dinyalakan lagi, komputer memuat sesi sebelumnya dari disk, bukan melakukan booting penuh. Hibernate menghemat energi lebih daripada sleep, tetapi butuh waktu lebih lama untuk kembali bekerja daripada sleep.

Dengan demikian, reboot berbeda dengan sleep/hibernate. Reboot melakukan booting penuh seperti saat pertama kali perangkat dinyalakan. Sementara sleep/hibernate menjaga data sementara dan hanya mematikan sebagian perangkat (hibernate) atau sebagian kecil daya (sleep). Pilihlah mode sesuai kebutuhan: sleep/hibernate saat ingin cepat kembali kerja, dan reboot saat ingin “menyegarkan” seluruh sistem.

Kesimpulan

Setelah penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa reboot adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan perangkat komputer dan ponsel. Dengan me-restart, Anda menutup semua aplikasi, membersihkan memori, dan menerapkan pembaruan sistem, sehingga perangkat kembali berfungsi normal. Reboot mengatasi banyak gejala umum seperti lag, hang, atau koneksi bermasalah.

Reboot tidak mengubah pengaturan atau menghapus data pribadi Anda—ia hanya me-restart semua proses agar sistem menjadi segar kembali. Berbeda dengan mode sleep/hibernate (yang mempertahankan sesi), reboot membuat sistem memulai dari nol. Oleh karena itu, jangan ragu untuk merestart perangkat Anda saat muncul masalah kecil. Dengan cara ini, Anda membantu memperpanjang umur sistem dan menjaga kinerjanya tetap optimal.

Image

Selain reboot perangkat, Anda juga dapat “me-restart” karier Anda dengan belajar pemrograman web Fullstack. Codepolitan menawarkan Kelas Fullstack lengkap dari A sampai Z. Di kelas online ini Anda akan belajar teknologi frontend (seperti HTML, CSS, JavaScript, Bootstrap, Vue.js) dan backend (seperti PHP, MySQL, CodeIgniter, Laravel) secara menyeluruh. Menurut Codepolitan, fullstack web development mencakup penguasaan pemrograman sisi server dan sisi klien secara bersamaan.

Kelas Fullstack Codepolitan sangat cocok bagi pemula maupun yang ingin memperdalam kemampuan. Dengan ilmu ini, Anda dapat membangun aplikasi web atau situs bisnis sendiri, sesuatu yang sangat dibutuhkan di industri saat ini. Profesi Fullstack Developer dikenal menawarkan peluang karier bagus dan gaji kompetitif. Jangan tunggu lagi! Daftarkan diri Anda di Kelas Fullstack Codepolitan, tingkatkan keterampilan, dan siapkan diri untuk sukses di dunia teknologi!

Referensi

What do you think?

Reactions