Roadmap Data Analyst: Lebih Baik Belajar Otodidak atau Ikut Kursus?

Profile
Prasatya

5 Juni 2025

Roadmap Data Analyst: Lebih Baik Belajar Otodidak atau Ikut Kursus?

Di era digital saat ini, data bukan lagi sekadar angka, melainkan aset berharga bagi setiap perusahaan. Hampir semua keputusan bisnis—mulai dari strategi pemasaran, pengembangan produk, hingga efisiensi operasional—berdasarkan pada data. Inilah yang menjadikan profesi Data Analyst semakin diminati dan dibutuhkan oleh berbagai industri.

Namun, pertanyaan besar muncul bagi para pemula yang ingin terjun ke dunia data: bagaimana memulainya? Apakah cukup belajar sendiri lewat sumber gratis yang bertebaran di internet, atau lebih baik mengikuti kursus atau bootcamp yang sudah tersusun rapi? Mana jalur belajar yang lebih efektif, efisien, dan berdampak nyata untuk karir?

Di sinilah pentingnya memiliki Roadmap Data Analyst—sebuah panduan langkah demi langkah untuk membangun skill, portofolio, dan kepercayaan diri agar siap bersaing di industri data. Tanpa roadmap yang jelas, proses belajar bisa membingungkan, tidak terarah, atau bahkan membuat kita menyerah di tengah jalan.

Artikel ini akan mengupas tuntas topik Roadmap Data Analyst: Lebih Baik Belajar Otodidak atau Ikut Kursus? Mana yang Lebih Baik? dengan pembahasan yang mendalam dan jujur. Kita akan membandingkan kelebihan dan kekurangan masing-masing metode belajar, menyajikan tahapan-tahapan yang perlu dikuasai dalam roadmap seorang Data Analyst, dan memberikan tips memilih jalur belajar sesuai kebutuhan pribadi. Dengan begitu, Anda bisa mengambil keputusan yang tepat untuk langkah awal karir Anda sebagai analis data profesional.

Apa itu Data Analyst?

Image

Data Analyst adalah profesi yang semakin diminati saat ini. Tugas utamanya meliputi mengumpulkan dan membersihkan data, menafsirkan informasi untuk pengambilan keputusan, serta memvisualisasikan temuan dalam bentuk grafik. Dalam era big data, hampir setiap perusahaan membutuhkan analis data untuk membantu strategi bisnis. Oleh karena itu, permintaan Data Analyst terus meningkat pesat, dan banyak perusahaan menawarkan posisi mulai dari level pemula hingga senior. Untuk sukses di bidang ini, memiliki roadmap belajar yang jelas sangat penting. Artikel ini akan membahas Roadmap Data Analyst serta membandingkan dua jalur pembelajaran populer: otodidak versus mengikuti kursus.

Seorang Data Analyst bertanggung jawab menganalisis informasi untuk mendukung keputusan bisnis. Pekerjaan ini mencakup:

  • Pengumpulan dan Pembersihan Data: Mengumpulkan data dari berbagai sumber, lalu membersihkan dan memfilter data agar siap dianalisis.
  • Analisis Data: Menggunakan statistik dan pemrograman untuk menemukan pola, tren, atau insight dalam data.
  • Visualisasi Data: Menyajikan hasil analisis dalam grafik atau dashboard menggunakan tools seperti Tableau atau Power BI.
  • Pelaporan dan Rekomendasi: Menafsirkan hasil analisis dan memberikan rekomendasi berdasarkan data kepada tim atau manajemen.

Kebutuhan akan profesional Data Analyst kian tinggi. Liputan6 melaporkan bahwa profesi ini menjadi salah satu yang permintaannya terus meningkat pesat akhir-akhir ini. Hal ini karena banyak perusahaan menyadari pentingnya mengambil keputusan berbasis data. Menurut beberapa sumber, profesional data dapat meraih gaji di atas rata-rata industri TI, karena peran mereka krusial dalam bisnis modern.

Roadmap Data Analyst: Langkah-langkah Utama

Roadmap Data Analyst adalah panduan langkah demi langkah yang membantu memetakan keterampilan yang perlu dikuasai untuk menjadi analis data profesional. Beberapa tahap penting dalam roadmap tersebut meliputi:

  • 1. Kuasai Dasar-Dasar Statistik & Excel: Langkah awal adalah menguasai konsep statistik dasar (mean, median, distribusi probabilitas, dll.) sebagai pondasi analisis data. Microsoft Excel adalah tool penting untuk analisis data sederhana; pelajari penggunaan formula, pivot table, dan fungsi-fungsi Excel lain.
  • 2. Belajar Pemrograman dan Manipulasi Data: Setelah dasar statistik, pelajari bahasa pemrograman data seperti Python atau R. Python banyak dipakai karena ekosistemnya kaya (Pandas, NumPy, Matplotlib). Selain itu, kuasai SQL untuk mengakses dan memanipulasi data di database.
  • 3. Teknik Analisis dan Visualisasi Data: Selanjutnya, pahami teknik eksplorasi data (data cleaning, normalisasi, analisis tren/anomali). Pelajari tools visualisasi seperti Tableau, Power BI, atau library Python (Matplotlib, Seaborn) untuk menyajikan data dalam grafik yang mudah dipahami.
  • 4. Pengembangan Karir dan Sertifikasi: Bergabunglah dengan komunitas data (forum online, meetup, LinkedIn) untuk belajar dan membangun network. Pertimbangkan sertifikasi resmi (misalnya Google Data Analytics Professional, Microsoft Certified: Data Analyst) untuk meningkatkan kredibilitas.
  • 5. Bangun Portofolio Praktis: Terapkan ilmu yang dipelajari ke proyek nyata. Buat portofolio dengan membagikan proyek di GitHub, blog, atau Medium. Portofolio yang kuat menunjukkan inisiatif dan kemampuan nyata Anda kepada pemberi kerja.

Dengan mengikuti roadmap ini, seorang pemula dapat belajar secara terarah dan mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja data analyst. Setiap langkah dalam roadmap tersebut saling terkait dan membangun keterampilan secara bertahap.

Baca Juga: Belajar Data Analyst: Pengertian, Tugas, Gaji, dan Skills

Belajar Data Analyst: Otodidak vs Kursus

Saat merancang roadmap Data Analyst, Anda dapat memilih belajar secara otodidak (mandiri) atau melalui kursus/bootcamp. Setiap metode memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri:

Kelebihan Belajar Otodidak

  • Fleksibilitas Waktu: Belajar mandiri memungkinkan Anda belajar kapan saja sesuai kecepatan sendiri. Anda dapat menyesuaikan jadwal dengan komitmen lain (pekerjaan, keluarga) tanpa tekanan tenggat waktu kelas.
  • Biaya Efisien: Banyak sumber daya belajar data (tutorial online, video, artikel) tersedia gratis atau murah. Anda bisa berinvestasi lebih sedikit karena tidak perlu membayar kursus mahal.
  • Pengembangan Problem-Solving: Proses mencari jawaban sendiri (googling, tanya forum, bereksperimen) meningkatkan kemampuan problem solving dan kemandirian. Tantangan yang dihadapi saat otodidak akan memperkuat keterampilan analitik Anda.
  • Portofolio yang Dipersonalisasi: Anda bebas menentukan proyek yang dikerjakan sesuai minat dan karir impian. Hal ini menghasilkan portofolio unik yang mencerminkan ketertarikan spesifik Anda. Portofolio semacam ini dapat membedakan Anda di mata recruiter.

Kekurangan Belajar Otodidak

  • Kurangnya Panduan Terstruktur: Belajar mandiri sering kali tidak berurutan atau melewatkan topik penting. Tanpa mentor, Anda bisa bingung menentukan materi mana yang harus dipelajari lebih dulu.
  • Terbatasnya Akses Bimbingan: Saat mengalami kesulitan, sulit untuk mendapat jawaban cepat atau feedback. Sumber daya belajar daring sering terbatas pada materi saja, tanpa interaksi langsung.
  • Disiplin Diri Diperlukan: Belajar mandiri menuntut motivasi tinggi dan konsistensi. Banyak orang kesulitan menjaga ritme belajar tanpa jadwal tetap.

Kelebihan Mengikuti Kursus atau Bootcamp

  • Materi Terstruktur: Kursus dan bootcamp menyediakan kurikulum terencana yang sistematis. Anda diberikan urutan materi yang jelas, sehingga tidak perlu bingung menentukan topik belajar.
  • Pendampingan dan Komunitas: Ada instruktur atau mentor yang dapat membantu menjawab pertanyaan. Selain itu, belajar bersama teman sekelas atau alumni membuka peluang diskusi dan kolaborasi.
  • Sertifikasi dan Pengakuan: Sertifikat resmi dari kursus atau lembaga pelatihan bisa menjadi nilai tambah di CV Anda. Sertifikasi menunjukkan kepada perekrut bahwa Anda memiliki kompetensi tertentu.
  • Kursus Gratis dan Berbayar: Saat ini banyak pilihan kursus online, mulai dari yang gratis hingga berbayar. Misalnya, Mini Course gratis atau kelas gratis lainnya bisa membantu membangun pemahaman dasar tanpa biaya besar.
  • Kesiapan Kerja: Beberapa kursus fokus pada studi kasus dunia nyata, sehingga lulusan dapat langsung mengerjakan proyek dan melamar kerja entry-level dengan lebih siap. Sertifikat dan portofolio dari proyek kursus tersebut dapat memperkuat profil Anda.

Kekurangan Mengikuti Kursus

  • Biaya: Kursus kualitas tinggi atau bootcamp seringkali memerlukan biaya yang cukup besar. Ini bisa menjadi pertimbangan utama jika anggaran Anda terbatas.
  • Keterbatasan Waktu: Meskipun fleksibel, kursus terstruktur biasanya memiliki jadwal (kelas online/live atau tenggat tugas) yang harus diikuti. Ini mungkin kurang cocok bagi yang sangat sibuk tanpa waktu luang.
  • Materi Umum: Beberapa kursus mencoba mencakup banyak topik dalam waktu singkat, sehingga materi menjadi superfisial. Anda tetap perlu belajar lebih dalam secara mandiri agar benar-benar mahir di satu topik.

Baca Juga: KelasFullstack Roadmap JavaScript

Strategi Belajar Data Analyst

Baik memilih jalan otodidak maupun kursus, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan agar proses belajar lebih efektif:

  • Tetapkan Tujuan Belajar: Mulailah dengan roadmap yang jelas seperti di atas. Dengan tujuan yang terukur (misalnya menguasai Excel bulan ini, belajar Python bulan depan), Anda lebih mudah fokus.
  • Latihan Rutin: Sisihkan waktu secara konsisten setiap hari. Misalnya, cukup 15-30 menit sehari untuk mengulas materi atau praktik coding. Konsistensi kecil sehari-hari lebih efektif daripada belajar maraton satu waktu.
  • Kerjakan Proyek Sungguhan: Belajar sambil praktek dengan dataset nyata (misalnya data publik atau simulasi bisnis). Setiap kali belajar konsep baru, terapkan langsung dengan proyek mini untuk memperkuat pemahaman.
  • Manfaatkan Komunitas: Bergabunglah dengan forum data analysis, grup media sosial, atau komunitas belajar online. Bertanya dan berbagi pengalaman di komunitas dapat memberikan insight baru dan motivasi.
  • Jangan Takut Salah: Kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Saat gagal mengeksekusi kode atau analisis, gunakan itu sebagai pembelajaran dan coba lagi.
  • Pelihara Portofolio: Dokumentasikan setiap proyek (meski kecil) di GitHub atau blog. Portofolio yang terjaga rapi menunjukkan perkembangan kemampuan dan keseriusan Anda.

Kesimpulan

Belajar Data Analyst memerlukan perencanaan yang matang dan adaptasi gaya belajar sesuai kebutuhan. Roadmap Data Analyst dapat membantu membuat rencana belajar yang sistematis. Apakah belajar secara otodidak lebih baik atau ikut kursus, pilihan terbaik tergantung situasi Anda. Belajar mandiri menawarkan fleksibilitas dan hemat biaya, sedangkan kursus memberikan struktur, bimbingan, dan sertifikasi resmi.

Secara umum, kombinasi keduanya seringkali ideal: ikuti kursus atau bootcamp untuk mendapatkan fondasi yang terarah, lalu lanjutkan pendalaman materi secara otodidak. Yang terpenting adalah konsistensi belajar, praktik nyata, dan terus membangun portofolio. Semakin baik persiapan dan latihannya, semakin besar peluang Anda berkarir sukses di bidang analisis data.

Image

Jika Anda tertarik mengeksplorasi pembelajaran pemrograman lainnya, CodePolitan menyediakan KelasFullstack – kelas online belajar Fullstack web developer from A to Z yang cocok untuk membangun karir bagus, mengasah skill yang dibutuhkan industri, mendapatkan gaji tinggi, dan bisa membuat website atau aplikasi untuk mengembangkan bisnis online Anda. Manfaatkan kesempatan ini untuk memperluas kompetensi dan menunjang karir di dunia digital.

What do you think?

Reactions