Apa Itu LucidChart? Simak Kelebihan dan Penggunaannya!

Profile
Prasatya

28 Juli 2025

Apa Itu LucidChart? Simak Kelebihan dan Penggunaannya!

LucidChart adalah platform diagram berbasis web yang memudahkan pengguna membuat berbagai macam diagram seperti flowchart, peta pikiran, hingga diagram organisasi. Platform ini dikembangkan oleh Lucid Software Inc. asal Utah, Amerika Serikat. Penggunaannya sering kali untuk merencanakan proyek, memvisualisasikan proses bisnis, atau membuat presentasi konsep yang kompleks. Platform ini sangat populer, dilaporkan telah digunakan lebih dari 100 juta pengguna di seluruh dunia. Karena berbasis HTML5 dan cloud, LucidChart dapat diakses dari berbagai perangkat (Windows, Mac, Chromebook, dll.) melalui browser tanpa perlu instalasi tambahan.

Selain flowchart dan diagram organisasi, LucidChart mendukung berbagai tipe diagram lainnya. Anda dapat membuat peta pikiran (mind map), diagram relasi entitas (ERD), diagram UML, diagram jaringan, dan sebagainya. Bahkan, LucidChart memiliki fitur auto-visualisasi yang dapat membuat diagram organisasi dan ERD secara otomatis dari data yang Anda masukkan. Ini memudahkan pengelolaan diagram kompleks karena LucidChart menyediakan pustaka bentuk lengkap, mulai dari simbol proses, keputusan, hingga ikon khusus TI. Dengan kata lain, LucidChart adalah aplikasi diagram online yang komprehensif untuk keperluan profesional dan edukasi.

Kelebihan LucidChart

Image

Bagi yang masih bertanya Apa Itu LucidChart, berikut beberapa keunggulan platform ini:

  • Antarmuka Drag-and-Drop yang Intuitif: Antarmuka drag-and-drop LucidChart memudahkan pengguna visual untuk menyusun diagram dengan langkah sederhana. Bahkan, perpustakaan bentuk LucidChart lengkap dengan simbol khusus (seperti lambang proses, simbol keputusan, dan ikon data) memungkinkan pembuatan diagram yang kompleks menjadi intuitif. Anda tidak perlu menghafal menu tersembunyi atau kode tertentu—cukup drag dan drop, lalu atur properti dengan panel yang muncul. Kemudahan semacam ini sangat membantu bagi individu atau tim yang baru pertama kali membuat diagram, karena mereka dapat segera fokus ke konten diagram tanpa harus belajar banyak tentang alat itu sendiri.

  • Kolaborasi Real-Time: Fitur kolaborasi real-time LucidChart dirancang untuk tim modern. Setiap anggota tim dapat melihat perubahan yang dibuat orang lain secara langsung, seolah bekerja bersama dalam satu dokumen cloud. Ini mirip seperti fitur kolaborasi pada Google Docs, namun untuk diagram visual. LucidChart juga mendukung komentar dan penanda (seperti @mention) yang membantu diskusi terarah. Misalnya, jika seorang anggota menambahkan konten atau perubahan, anggota lain bisa memberikan masukan langsung di diagram tersebut tanpa perlu berkirim email terpisah. Dalam praktik, fitur ini memotong waktu round-trip yang biasanya diperlukan untuk revisi diagram. Semua pembaruan langsung terlihat bagi seluruh tim, sehingga proyek dapat selesai lebih cepat dan kesalahan sinkronisasi dapat dihindari.

  • Integrasi dengan Banyak Platform: LucidChart bisa terhubung dengan berbagai aplikasi produktivitas untuk memperlancar alur kerja. Selain Google Drive, Microsoft Teams, dan Slack, LucidChart memiliki add-on resmi untuk platform kolaborasi seperti Confluence dan Jira. Artinya, Anda bisa menempelkan diagram LucidChart langsung di halaman wiki Confluence atau menghubungkannya dengan issue di Jira tanpa keluar dari aplikasi tersebut. Misalnya, diagram LucidChart dapat dihubungkan dengan spreadsheet (misalnya Google Sheets atau Excel) melalui fitur data linking. Dengan demikian, teks atau grafik pada diagram dapat diperbarui secara otomatis berdasarkan perubahan data eksternal. Integrasi ini menghilangkan kebutuhan untuk pertukaran file manual; update diagram di LucidChart bisa segera tercermin dalam laporan atau dokumen yang terhubung.

  • Koleksi Template dan Shape Library Lengkap: LucidChart menawarkan template bawaan untuk berbagai jenis diagram, mulai dari flowchart sederhana hingga diagram UML dan ERD. Template ini memuat elemen-elemen dasar yang umum digunakan, sehingga Anda tidak perlu mulai dari layar kosong. Misalnya, ada template standar untuk flowchart proses bisnis, diagram jaringan komputer, model ERD database, dan masih banyak lagi. Selain itu, LucidChart menyediakan pustaka ikon dan clip-art yang dapat mempercantik tampilan diagram. Bentuk-bentuk tersebut dapat ditambahkan ke diagram dengan sekali klik, dan Anda bisa membuat template sendiri untuk penggunaan berulang di masa depan. Kelimpahan template dan bentuk bawaan ini mengurangi waktu persiapan desain sehingga pengguna dapat lebih fokus mengembangkan isi diagram.

  • Browser-Based dan Cross-Platform: Kelebihan lainnya adalah LucidChart berjalan sepenuhnya di browser dan lintas platform. Anda tidak perlu menginstal perangkat lunak khusus di komputer; LucidChart dapat diakses dari Windows, Mac, maupun perangkat Chromebook. Karena ini aplikasi web berbasis HTML5, LucidChart selalu tersedia dalam versi terbaru tanpa perlu update manual. Hasil diagram pun fleksibel untuk diekspor dalam banyak format file (PNG, JPEG, PDF, SVG, dll.), membuatnya mudah dibagikan atau dicetak. Dengan dukungan ini, tim Anda dapat mengakses dan bekerja pada diagram dari perangkat mana pun, kapan pun, tanpa khawatir kompatibilitas.

Sebagai contoh nyata kolaborasi lintas tim, perusahaan global DocuSign memanfaatkan LucidChart untuk perencanaan sprint tim mereka. LucidChart sepenuhnya berbasis cloud dan real-time, memungkinkan “tiga tim memperbarui diagram secara bersamaan” untuk menyinkronkan rencana kerja.

Kelebihan di atas didukung oleh antarmuka LucidChart yang ramah pengguna. Para pemula akan menemukan tampilan yang bersih dan mudah dipahami, sementara pengguna lanjutan mendapatkan fitur canggih seperti impor data dan pembuatan diagram otomatis (auto-visualization). Semua poin kelebihan tersebut—antarmuka intuitif, kolaborasi real-time, integrasi luas, koleksi template lengkap, serta akses lintas platform—berkontribusi menjadikannya alat andalan tim lintas disiplin.

Baca Juga: Membuat Realtime Chart dengan Express, ChartJs, MongoDB dan Socket IO

Fitur Tambahan LucidChart

Selain fitur utama di atas, LucidChart juga menawarkan fasilitas tambahan yang berguna. Salah satunya adalah riwayat versi (version history) – setiap perubahan yang dilakukan pada diagram dapat dilacak, memungkinkan Anda melihat revisi-revisi sebelumnya dan mengembalikan diagram ke versi tertentu jika diperlukan. Mirip dengan fitur track changes pada dokumen Office, ini memastikan tidak ada perubahan penting yang hilang. LucidChart juga mendukung undo/redo berganda hingga puluhan langkah, memberi keleluasaan eksperimen dalam mengedit. Ada pula mode presentasi di mana Anda dapat menampilkan diagram dalam bentuk slide interaktif langsung dari LucidChart, sehingga tidak perlu mengekspor ke aplikasi lain untuk presentasi. Fitur folder tim dan perizinan pengguna memungkinkan manajemen proyek yang baik: diagram dapat dikelompokkan ke dalam folder bersama, dan hak akses (view atau edit) diatur untuk setiap anggota tim. Dengan kombinasi fitur-fitur ini, LucidChart bukan hanya sekadar kanvas kosong, melainkan platform lengkap untuk kolaborasi dan dokumentasi visual.

Cara Menggunakan LucidChart

Setelah mengetahui Apa Itu LucidChart, berikut langkah-langkah dasar menggunakan platform ini:

  1. Mendaftar dan Masuk: Buka situs LucidChart (www.lucidchart.com) dan daftar akun baru. Anda bisa menggunakan akun Google atau email lain. LucidChart juga menyediakan akun gratis terbatas untuk pelajar dan pengguna umum. Setelah berhasil login, Anda akan diarahkan ke dashboard utama. Di halaman ini, Anda bisa melihat daftar dokumen (diagram) yang sudah dibuat sebelumnya. Jika pertama kali menggunakan LucidChart, halaman dashboard masih kosong, dan Anda bisa langsung membuat dokumen baru.
  2. Buat Dokumen Baru: Setelah masuk, pilih opsi New Document (Dokumen Baru). LucidChart menawarkan berbagai kategori template yang dapat Anda gunakan, misalnya untuk flowchart, peta pikiran, atau diagram organisasi. Jika Anda memilih Dokumen Kosong (Blank Document), maka akan terbuka halaman editor kosong untuk membuat diagram dari awal. Template membantu memulai dengan struktur dasar, misalnya flowchart standar, sehingga Anda tidak perlu membuatnya dari awal.
  3. Tambahkan Bentuk (Shapes): Gunakan panel bentuk (shape library) di sisi kiri untuk menyeret elemen ke kanvas. Cari bentuk yang sesuai dengan jenis diagram Anda (misalnya kotak Process dan panah untuk flowchart, bentuk Class untuk diagram UML, ikon komputer untuk diagram jaringan, dll), lalu letakkan di area kerja. Anda dapat menambah atau menghapus bentuk dengan cepat jika belum sesuai.
  4. Kustomisasi Diagram: Klik bentuk yang sudah ditaruh untuk menambahkan teks, mengubah warna, atau menghubungkan dengan bentuk lain menggunakan konektor. Anda dapat mengetik langsung pada bentuk dengan klik dua kali, serta menggunakan toolbar di atas untuk mengubah style (warna, font, ketebalan). LucidChart mendukung fitur seperti menduplikasi bentuk (Ctrl+D), mengatur posisi secara align, mengelompokkan objek (group), dan menambahkan tautan (link) atau data ke bentuk.
  5. Kolaborasi dan Revisi: Untuk kolaborasi, klik tombol Share dan undang rekan tim melalui email atau link khusus. Anda dapat mengatur hak akses (hanya lihat atau bisa edit) agar setiap anggota mendapatkan izin yang sesuai. Rekan tim yang Anda undang bisa langsung melihat dan mengedit diagram secara bersamaan. Manfaatkan juga fitur @mention untuk menandai anggota tertentu dalam komentar sehingga mereka mendapatkan pemberitahuan tentang tugas atau perubahan tertentu.
  6. Simpan dan Ekspor: Setelah selesai, diagram Anda akan tersimpan otomatis di cloud LucidChart. Anda bisa mengaksesnya kembali dari dashboard kapan saja. Untuk mengunduh salinan lokal, pilih opsi Export dan tentukan format (PNG, JPEG, PDF, SVG, Visio, dll) sesuai kebutuhan. Selain itu, LucidChart memungkinkan penyimpanan ke layanan cloud lain seperti Google Drive atau OneDrive sehingga diagram Anda tersimpan lebih fleksibel.

Dengan antarmuka drag-and-drop dan alat pengeditan yang intuitif, proses ini terasa mudah bahkan untuk pemula. Setiap langkah di LucidChart dirancang untuk efisiensi; misalnya, saat mengetik dua kali pada bentuk, Anda langsung dapat memasukkan teks untuk melengkapi informasi di diagram.

Bedanya LucidChart dengan Visio

Jika Anda sudah memahami Apa Itu LucidChart, mari lihat beberapa perbedaan utama antara LucidChart dan Microsoft Visio:

  • Kolaborasi: LucidChart unggul dalam kolaborasi real-time lintas platform. Banyak pengguna dapat mengedit diagram secara bersamaan dari browser apa saja. Sebaliknya, Visio mengharuskan semua editor menggunakan versi aplikasi yang sama (misalnya Visio desktop Plan 2) dan file harus disimpan di OneDrive atau SharePoint agar bisa diedit bersama. Visio tidak mendukung pengeditan simultan antara aplikasi web dan desktop pada waktu yang sama. Selain itu, LucidChart berjalan sepenuhnya di web browser tanpa perlu instalasi tambahan, sedangkan Visio desktop perlu diinstal di komputer dan hanya tersedia untuk Windows.
  • Kemudahan Penggunaan: LucidChart dirancang untuk semua kalangan. Pengguna non-teknis dapat dengan mudah membuat diagram, sedangkan Visio menyediakan fitur sangat canggih yang kadang sulit dinavigasi oleh pemula. Sebagai contoh, LucidChart menawarkan panel alat yang lebih sederhana dan antarmuka berwarna cerah yang intuitif, sedangkan Visio menyertakan lebih banyak menu dan opsi kompleks sehingga memerlukan waktu lebih lama bagi pemula untuk menguasainya.
  • Integrasi Aplikasi: LucidChart mendukung integrasi dengan berbagai aplikasi lintas platform, seperti Slack, GitHub, Atlassian, Google Workspace, dan masih banyak lagi. Visio terutama terintegrasi dalam ekosistem Microsoft (Office, Teams, Azure) dan kurang fleksibel di luar itu. Jika tim Anda menggunakan banyak alat non-Microsoft, LucidChart memberikan opsi yang lebih luas. Misalnya, diagram LucidChart dapat dengan mudah ditautkan ke Google Docs atau dikirim ke Slack.
  • Harga dan Akses: LucidChart umumnya tersedia dalam model langganan dengan paket gratis terbatas, sedangkan Visio dapat dibeli terpisah atau sebagai bagian dari Microsoft 365. Banyak organisasi menyukai bahwa LucidChart menawarkan paket gratis sebagai titik awal, sedangkan Visio biasanya memerlukan lisensi berbayar. Bagi tim kecil atau pengguna individu, kehadiran versi gratis LucidChart menjadi keuntungan. Visio seringkali lebih cocok untuk perusahaan besar yang sudah berinvestasi di ekosistem Microsoft dan memerlukan fitur tingkat lanjut.

Secara umum, LucidChart sangat cocok untuk tim atau individu yang membutuhkan solusi diagram kolaboratif dan fleksibel. Seperti disebut oleh TechAdvice, LucidChart memprioritaskan kolaborasi tim yang kuat dan antarmuka intuitif, menjadikannya pilihan tepat bagi tim jarak jauh. Visio lebih cocok untuk organisasi yang sudah berinvestasi dalam ekosistem Microsoft dan memerlukan fitur diagram tingkat lanjut.

Baca Juga: Membuat Flowchart Online + Gratis Caranya Gampang Banget!

Penggunaan LucidChart dalam Berbagai Bidang

LucidChart sering digunakan di dunia bisnis untuk berbagai kebutuhan visualisasi. Tim manajemen menggunakan LucidChart untuk merancang diagram proses bisnis atau alur kerja (workflow), misalnya alur produksi, rantai pasok, atau proses persetujuan internal. Dengan diagram alir (flowchart), kompleksitas suatu proses dapat dipahami dengan cepat. Departemen sumber daya manusia dapat membuat bagan organisasi (organigram) untuk merencanakan struktur perusahaan, sedangkan tim pemasaran memanfaatkan LucidChart untuk menyusun strategi melalui peta jalan produk (product roadmap) atau analisis proses kampanye. Kemudahan seret-lepas dan template bawaan membuat tim bisnis lebih cepat membuat diagram yang informatif.

Di bidang teknologi dan pengembangan perangkat lunak, LucidChart menjadi andalan insinyur dan pengembang. Para pengembang menggunakan diagram UML (misalnya Class Diagram, Sequence Diagram) untuk merancang sistem baru, sementara analis basis data membuat diagram relasi entitas (ERD) untuk mendesain struktur database. LucidChart memudahkan pembuatan diagram arsitektur jaringan atau infrastruktur cloud, misalnya diagram jaringan perusahaan atau arsitektur sistem TI. Fitur auto-visualization bahkan dapat membuat diagram organisasi dan ERD secara otomatis dari data yang sudah ada. Kemampuan untuk berbagi dan kolaborasi berarti seluruh tim teknologi—pengembang, arsitek sistem, dan pemangku kepentingan—dapat bekerja bersama dalam satu diagram secara real-time.

Dalam dunia pendidikan dan kreatif, LucidChart juga banyak digunakan. Guru atau dosen memanfaatkan platform ini untuk menyusun peta konsep atau diagram alir dalam materi pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami konsep yang diajarkan. Siswa dan mahasiswa dapat membuat mind map untuk membantu mengingat dan mengorganisasi materi pelajaran, serta membagikannya dengan teman sekelas. Profesional kreatif seperti desainer UI/UX menggunakan LucidChart untuk menggambar wireframe tampilan aplikasi atau situs web sebelum mulai membuat desain visual akhir. Kemampuan kolaborasi LucidChart memungkinkan tim kreatif untuk berdiskusi dan memperbaiki wireframe secara bersama-sama. LucidChart bahkan meluas ke dunia pendidikan. Lebih dari 10 juta siswa dan pengajar telah menggunakan LucidChart secara global, dan perusahaan ini menawarkan akun khusus edukasi gratis agar sekolah dan universitas dapat membuat visualisasi pembelajaran.

Selain contoh di atas, LucidChart fleksibel untuk berbagai kebutuhan lain. Perusahaan rintisan (startup) mungkin menggunakannya untuk presentasi dan strategi bisnis awal, sedangkan lembaga pemerintah dapat memanfaatkannya untuk diagram alur prosedur resmi. Semua jenis organisasi dapat menyesuaikan template dan bentuk yang ada agar sesuai dengan kebutuhan khusus mereka. Kemampuan ekspor yang beragam juga memungkinkan diagram LucidChart digunakan dalam dokumen atau presentasi di aplikasi lain.

Kesimpulan

Dengan memahami Apa Itu LucidChart, kita dapat menghargai kelebihan platform ini sebagai solusi visualisasi online. LucidChart memungkinkan pembuatan berbagai diagram dengan cara yang mudah, kolaboratif, dan efisien. Berkat integrasinya dengan banyak aplikasi dan fitur real-time editing, LucidChart sangat berguna baik untuk individu maupun tim yang ingin memvisualisasikan proses bisnis atau ide kreatif. Semua poin kelebihan tersebut – antarmuka intuitif, kolaborasi real-time, integrasi luas, pustaka template lengkap, akses lintas perangkat, serta fitur tambahan seperti riwayat versi – berkontribusi menjadikannya alat andalan dalam banyak bidang. Sekalipun ada banyak pilihan di pasaran, kemudahan penggunaan dan kolaborasi membuat LucidChart menonjol sebagai salah satu platform diagram terbaik saat ini.

Image

Bila Anda tertarik, pertimbangkan untuk mencoba LucidChart sendiri dan eksplorasi berbagai template yang tersedia. Dari situ, Anda akan merasakan betapa mudahnya mengubah ide abstrak menjadi visualisasi konkret yang menarik dan berguna. Selain itu, bagi yang ingin memperdalam kemampuan teknis lain (seperti pengembangan web), CodePolitan menawarkan KelasFullstack – kelas online belajar Fullstack Web Developer dari A sampai Z. Dengan belajar di sini, Anda memperoleh keterampilan yang dibutuhkan industri, peluang karier bagus, gaji tinggi, dan mampu membuat aplikasi/web untuk bisnis online Anda sendiri.

What do you think?

Reactions